Gitta Vania
Bendera kuning di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya menandakan perkabungan. Di Indonesia, ada berbagai macam warna bendera yang memiliki banyak arti, khususnya dalam melambangkan perkabungan. Di Sumatera Utara, untuk menginformasikan kepada khalayak ramai jikalau ada suatu perkabungan, masyarakat menggunakan bendera merah. Masyarakat di Jogyakarta memakai bendera berwarna putih sebagai wujud perkabungan mereka.
Pada awal mula komunikasi ditemukan, masyarakat dahulu masih menggunakan alat-alat tradisional dalam rangka memberikan informasi, seperti simbol atau isyarat tubuh, asap, gambar-gambar, tato, topeng, model rambut dan juga bendera. Bendera juga dapat sekaligus mewakili status atau kelas seseorang.
Ada banyak sekali macam arti dari bendera. Bendera dapat mewakili sebuah kondisi lingkungan, salah satunya kondisi perkabungan dalam satu daerah.
Tradisi masyarakat Tiongha memakai warna putih sebagai lambang perkabungan. Segala perangkat yang digunakan, mulai dari kostum meja, taplak, lenterai, tirai, lilin dan bendera, didominasi dengan warna putih. Sementara bagi masyarakat dunia pada umumnya, simbol perkabungan ditandai dengan warna hitam. Tradisi ini bermula ketika Ratu Inggris, Victoria, datang pada upacara kematian suaminya. Ia memakai baju serba hitam. Tradisi menggenakan pakaian hitam dalam acara kematian itu pun berlangsung hingga sekarang. Beberapa kota di Indonesia pun menerapkan tradisi ini, yaitu Makasar, Papua, dan Kalimantan, baik beragama Kristen ataupun Islam. Beda hal dengan masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang mana menggunakan warna kuning sebagai simbol perkabungan. Hal ini bermula dari zaman penjajahan Belanda yang mana saat itu terdapat bendera persegi panjang polos berwarna kuning dengan simbol huruf Q. Bendera ini merupakan pendanda bagi para penderita wabah mematikan yang wajib dikarantina supaya tidak menular kemana-mana. Oleh sebab itu diberikan simbol Q yang berasal dari kata QUARANTINE. Konon zaman itu, wabah tersebut sangat mematikan sehingga cepat menular dan memakan banyak korban hingga meninggal. Banyak bendera kuning terlihat disetiao ada kematian. Hingga kini kebiasaan itu berlanjut meskipun sudah tidak ada wabah mematikan itu. Bendera kuning pada akhirnya identik dengan perkabungan atau kematian dan digunakan untuk menandai kematian seseorang.