Abdul Wahid, lahir pada 21 November 1980 di Dusun kecil bernama Anak Peria Desa Belaras Kecamatan Mandah, sewaktu berusia 40 hari ia dibawa oleh orang tuanya berhijrah ke sudut selat yang berhadapan dengan laut cina selatan, sekarang dikenal dengan nama Desa Sei Simbar masuk wilayah Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir, anak ke tiga dari enam bersaudara.

Suasana Masa Kecil

sunting

Masa kecilnya tumbuh di kampung simbar ini, sama seperti anak-anak kampung yang lainnya, tumbuh dan bermain dalam suasana kegirangan anak kampung, semuanya serba-serbi alami, berenang disungai, memanjat pohon kelapa, menangkap burung bahkan bermain dan mengganggu buaya yang lagi tidurpun sudah juga dilakoninya.

Suasana kampung yang masih asri tempat dimana Politis Muda ini tumbuh besar merupakan wiayah yang memiliki semua keterbatasan, baik akses darat maupun laut. terlebih pada waktu itu, Parit Simbar ini adalah kampung yang baru dibuka dan ditanami perkebunan kelapa, muara sungai yang berhadapan langsung dengan laut lepas memilik ombak yang sangat besar, karna sangat besarnya ombak wilayah itu menjadi terkenal dikalangan masyarakat yaitu “tanjung datuk”, hanya pada musim-musim bulan tertentu angin laut dan ombak tidak besar. Akses darat apalagi, hutan yang masih lestari dihulunya menjadi penghalang untuk bisa dilewati jika ingin ke kampung tentangga, hampir tidak bisa ditempuh untuk digunakan, satu-satunya akses yang harus ditempuh hanya jalur laut saja. H. Abdul Wahid, M.Si (bicara) 19 November 2021 08.33 (UTC)