Habza Jusbil Aktro biasa dipanggil Habza J.A lahir di dusun Tandikat, Desa Cipang Kiri Hilir, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, pada 16 Juli 1998. Ia menghabiskan masa kecilnya di kampung halaman Rokan.

Jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuhnya di kampung kerajaan Rokan, Setelah lulus dari SMA, Ia menempuh studi S1 di Universitas Lancang Kuning kampus kebanggan masyarakat Riau, Fakultas Ilmu Administrasi (2017-2023) dan kemudian melanjutkan studi S2 di Magister Administrasi Publik Universitas Riau Konsentarsi Local Government dan Inovasi (2023- sampai dengan sekrang).

Tidak hanya sukses secara akademik, selama kuliah, Habza juga menggembleng diri dengan aktif di pelbagai organisasi, baik organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. Ia percaya bahwa berorganisasi mampu mengasah kepekaannya kepada persoalan-persoalan di sekitar, entah itu persoalan sosial, politik, kesenjangan ekonomi dan lingkungan.

Beberapa organisasi telah ia geluti dan terlibat aktif di dalamnya, antara lain: di level intra kampus, dari awal kuliah Habza terlibat aktif di Ikatan Pemuda Mesjid Al-Fatah Unilak (IPMA 2017-2019), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (BEM FIA 2018-2019) sebagai Department Agama, dan pada semester yang tergolong masih baru yaitu semester Tiga Habza dipercaya sebagai Gubernur atau Ketua BEM FIA (2019-2020) satu satunya Ketua BEM Fakultas diunilak yang jadi ketua BEM disemester bawah, sedangkan di level ekstra kampus, Habza aktif di organisasi kedaerahan yaitu : Himpunan Mahasiswa kec. Rokan IV Koto (HIMAROKO 2019-2020) sebagai Ketua Umum, Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu - Riau (HIMAROHU-RIAU 2020-2022) sebagai Ketua Harian dan setelah itu Habza dipercaya memimpin (HIMAROHU-RIAU 2023-2025) sebagai Ketua Umum, dan berproses di Himpunan Mahasiswa Islam. Di HMI, Habza dipercaya sebagai Departement Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan Cabang Pekanbaru (PTKP 2020-2021) dan Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD 2022-2023)

Keberhasilannya di dunia akademik dan keterlibatannya di pelbagai organisasi membentuk akal sekaligus rasa dari seorang Habza, yang dalam melakoni kehidupan, ia berupaya mensinergikan keduanya; antara akal dan rasa harus seimbang.