Prof. Herman Dwi Surjono adalah seorang akademisi terkemuka dalam bidang teknologi pendidikan, yang dikenal luas karena kontribusinya dalam pengembangan pembelajaran berbasis multimedia dan e-learning di Indonesia. Selain memiliki latar belakang akademis yang kuat, ia juga terlibat dalam aktivitas non-akademis seperti olahraga, khususnya dalam lomba marathon, menunjukkan keterlibatannya dalam berbagai aspek kehidupan.

1. Latar Belakang Akademis

Pendidikan dan Karir: Prof. Herman Dwi Surjono memulai pendidikan tingginya dengan menyelesaikan gelar sarjana di bidang pendidikan teknik elektronika. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke jenjang master dengan dua gelar: Master of Science di bidang Industrial Education and Technology dari Iowa State University, USA, dan Master kedua di bidang sistem komputer dan informatika dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Studi doktoralnya dilakukan di Southern Cross University, Australia, di mana ia memperoleh gelar doktor di bidang information technology, dengan fokus pada adaptive online learning dan multimedia learning. Sebagai seorang akademisi, Prof. Herman memainkan peran besar dalam pengembangan teknologi pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2014, ia dikukuhkan sebagai guru besar di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dalam karir akademisnya, ia dikenal atas berbagai penelitian yang berfokus pada integrasi teknologi dalam pendidikan, termasuk e-learning, multimedia pembelajaran interaktif, dan adaptive learning. Penelitiannya sangat berfokus pada cara teknologi dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif bagi siswa.

Pengembangan Model APPED: Salah satu kontribusi signifikan Prof. Herman di dunia pendidikan adalah pengembangan Model APPED (Analisis dan Penelitian Awal, Perancangan, Produksi, Evaluasi, dan Diseminasi). Model ini pertama kali dipublikasikan dalam buku karyanya yang berjudul "Multimedia Pembelajaran Interaktif: Konsep dan Pengembangan". APPED adalah model pengembangan sistematis untuk merancang dan mengimplementasikan multimedia pembelajaran interaktif. Model ini membantu para pendidik untuk memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam menciptakan materi pembelajaran berbasis teknologi yang efektif dan relevan.

Model APPED terdiri dari lima langkah utama:

  • Analisis dan Penelitian Awal: Tahap ini mencakup identifikasi kebutuhan pembelajaran dan penelitian terhadap audiens serta lingkungan belajar.
  • Perancangan: Proses desain materi pembelajaran yang mencakup penyusunan konten, media, dan alat evaluasi.
  • Produksi: Pembuatan materi multimedia berdasarkan perancangan yang sudah ditetapkan.
  • Evaluasi: Menguji efektivitas multimedia yang dikembangkan dengan melibatkan pengguna akhir atau siswa.
  • Diseminasi: Penyebaran hasil produk multimedia kepada audiens yang lebih luas, baik melalui platform online maupun offline.

Model ini diadopsi oleh banyak institusi pendidikan untuk merancang dan mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi, karena dianggap praktis dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran modern.

2. Kontribusi dalam Dunia Pendidikan Prof. Herman Dwi Surjono berperan besar dalam memperkenalkan dan mengembangkan e-learning di Indonesia. Ia telah melakukan banyak penelitian yang terkait dengan penggunaan Learning Management Systems (LMS) dan bagaimana teknologi digital dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Salah satu area yang sangat ditekankan adalah adaptive learning, di mana teknologi digunakan untuk menyesuaikan pengalaman belajar berdasarkan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Ia juga berperan aktif dalam memfasilitasi pengembangan e-learning di berbagai universitas di Indonesia dan telah memberikan pelatihan kepada dosen-dosen dalam pengembangan kurikulum berbasis teknologi. Melalui karya-karyanya, Prof. Herman telah berhasil mendorong inovasi dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

3. Penghargaan dan Pengakuan Pada tahun 2020, Prof. Herman menerima penghargaan sebagai Profesor Terbaik di UNY, suatu pencapaian yang mengakui kontribusinya terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran berbasis teknologi dan pengembangan e-learning. Penghargaan ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam teknologi pendidikan di Indonesia, tetapi juga menegaskan dedikasinya terhadap penelitian dan pengajaran yang berdampak langsung pada perkembangan pendidikan di tanah air.

4. Kegiatan Non-Akademis

Selain kontribusinya di dunia akademik, Prof. Herman juga aktif di berbagai aktivitas non-akademis, khususnya dalam olahraga lari marathon. Ia sering mengikuti berbagai lomba lari marathon di Indonesia, seperti Maybank Bali Marathon, Borobudur Marathon, Mandiri Prambanan Marathon, Malioboro Jogja Marathon, dan Semarang Marathon. Keterlibatannya dalam kegiatan lari menunjukkan komitmen yang seimbang antara kehidupan profesional dan pribadi. Aktivitas ini juga mencerminkan gaya hidup sehat yang ia jalani di luar akademik. Informasi tentang kegiatan olahraganya ini sering kali dibagikan melalui akun media sosial miliknya, seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Prof. Herman Dwi Surjono adalah seorang akademisi yang berperan besar dalam pengembangan teknologi pendidikan di Indonesia, terutama dalam bidang e-learning dan pembelajaran multimedia interaktif. Dengan latar belakang akademis yang solid dan karya-karya pentingnya dalam dunia pendidikan, ia telah memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan pembelajaran berbasis teknologi di Indonesia. Selain itu, aktivitasnya di luar akademik, khususnya sebagai pelari marathon, menambah dimensi lain dari kehidupannya yang mencerminkan keseimbangan antara karier profesional dan kehidupan pribadi. Prof. Herman Dwi Surjono adalah teladan bagi akademisi muda yang ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan dan teknologi.