Iskandar Latief
MEMORI SEJARAH LABUHAN TAROK DIDAERAH MODAL 1942-1953
Alm. KEUCHIK MUHAMMAD
Disusun
Oleh:
ISKANDAR LATIEF
“Cucu Keuchik Muhammad”
Alm. KEUCHIK MUHAMMAD |
( Periode Jabatan 1947 s.d 1957 ) |
SebuahOtobiografi
Alm. “ KEUCHIK MUHAMMAD” adalah mantan Komico atau Keuchik periode ke 2 setelah Keuchik Nyak Adam Jabatan Tahun 1942 s.d 1947.Keuchik Muhammad juga dikenal sebagai orator ulung walaupun selalu berbicara seperlunya saja. Sangat gemar membaca terutama yang menyangkut politik dan pemerintahan serta mendalami pengetahuan Agama. Oleh sebab itu tidak mengherankan kalau dalam usia muda beliau menjadi Komico atau Keucik Jabatan tahun 1947 s.d 1957 ( Habis Jabatan selang dua tahun “Konfrensi asia afrika” ).
Memang tidak banyak yang tahu tentang beliau yang satu ini, padahal cukup banyak jasa dan pengorbanannya untuk mukim ujong umumnya. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan sejarah dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menghargai jasa keucik terdahulu baik di kalangan akademis maupun masyarakat kita.
Hal ini juga disebabkan karena kurangnya bukti sejarah yang ada tentang Keucik Muhammad. Namun ada beberapa bukti yang kuat akan keberadaannya, yaitu rumah kediamannnya semasa hidup yang persis berada tak jauh dari Jembatan Kuala Ceurace atau persis berada di samping SMP Negeri 2 Meukek.
Selain itu, sebuah makam yang sekitar satu kilometer menjadi tempat persinggahan terakhirnya. Makam beliau berlokasi di Komplek Pemakaman Umum pemberian Raja Burhanuddin (Teuku di Gunong) Desa Alu Long “Tanjung Harapan”, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan.
Berikut Biodata Keuchik Desa Labuhan Tarok
Dari Masa Ke Masa:
1. Keuchik Nyak Adam, Jabatan Tahun 1942 s.d 1947
2. Keucik Muhammad, Jabatan Tahun 1947 s.d 1957
3. Keuchik Teuku Samidan
4. Keuchik Teuku Aceh
5. Keuchik Teuku Ajaran Jabatan Tahun 1981 “Timbun Mesjid Baitul ghofur”.
6. Keuchik Mukminin Johan, Cut abang
7. Keuchik Zakaria bantan 2001 Era konflik
8. Keuchik Abdullah Sani
9. Keuchik Agusli Umar ( Sudah Pemekaran )
10. Keuchik PJ maturiddi ( Sudah pemekaran )
11. Keuchik Mauliddin Yunus ( Sudah Pemekaran )
12. Keuchik M. Yusuf Razali ( Sudah Pemekaran )
13. Keuchik Irfan ( Sudah Pemekaran )
Rumah Kediaman
Alm. Keuchik Muhammad |
Berada Dekat Jembatan Kuala Ceurace |
Kehidupan Awal Desa Labuhan Tarok
Jepang mendarat di Aceh pada tanggal 12 Maret 1942 di Ujong Batee, Teluk Balohan Pulau Weh dan Kuala Bugak Peureulak Aceh Timur, disambut oleh rakyat dengan semangat persaudaraan sesuai dengan propaganda Jepang bahwa mereka datang ke Indonesia untuk membebaskan saudaranya-saudaranya dari cengkraman penjajahan Belanda.
Pada awal kehadiran Jepang di Aceh, rakyat beranggapan bahwa juru selamat telah tiba. Namun tidak lama kemudian tindakan-tindakan berupa tekanan terhadap organisasi dan partai-partai politik mulai dilakukan.
Menurut data-data yang ada dan cerita dari Alm.T.Mahyiddin S,Mantan Camat Meukek yang diriwayatkan dari Kakek beliau Alm.T.R.Tjut Mantan Zulfbesturder Meukek, Menurut beliau bahwa orang-orang yang mula-mula mendatangi / bertempat tinggal di Gampong Labuhan Tarok adalah serombongan orang-orang dari Atjeh Rayeuk yang dipimpin oleh TEUKU BANTA LAM ARA.-
Sewaktu mereka mula tiba dengan perahu layar berlabuhlah disebuah teluk yang dimuka teluk tersebut tumbuh sebatang kayu besar yang bernama BATANG TAROK,sehingga oleh pendatang tersebut diberilah nama tempat itu dengan Lhok Tarok,agar mudah untuk diingat yang pada akhirnya berobah menjadi Labuhan Tarok hingga sekarang ini.-
Sedangkan Gampong Labuhan Tarok saat rombongan T.Banta Lam Ara tiba,sama sekali belum berpenghuni,masih merupakan hutan belantara.dengan kata lain rombongan T.Banta Lam Ara inilah penduduk Labuhan Tarok yang pertama.-Sesudah beberapa tahun menetap T.Banta Lam Ara kemudian pulang kembali ke Aceh Rayeuk.berikutnya datang pula rombongan kedua yang dipimpin oleh Teuku Cadek untuk melanjutkan usaha T.Banta Lam Ara seperti membangun Mesjid
usaha Persawahan,Perkebunan Lada yang telah dirintis oleh T.Banta Lam Ara.-Setelah Labuhan Tarok merupai seuneubok kembali T.Cadek pulang ke Aceh Rayeuk,datang pula adiknya bernama T.Teungoh untuk melanjutkan usaha perkebunan/persawahan di Labuhan Tarok serta beliau kawin dan meninggal di Labuhan Tarok sehingga mempunyai keturunan-keturunan sampai sekarang ini.-Pada waktu T.Teungoh inilah Gampong Labuhan Tarok mengatur pemerintahan sendiri (Otonomi),yang menjadi Pimpinan Pemerintahan adalah beliau sendiri yang digelar Raja atau Teuku dengan membawahi 5 (Lima) buah seuneubok yang berlokasi dalam Kemukiman Ujong sekarang ini.-
Dibangun Sekitar Tahun 1926 |
MASJID TUHA
Warisan Indatu Ureung Tuha Ureung Tarok |
Pada Gampong Labuhan Tarok tersebut di atas mempunyai 2 Kubu Pertahanan yang kuat yang dinamai MADAT atau KUTA. 1 buah terletak di gunung Beude arah selatan pusat Gampong Labuhan Tarok dan 1 lagi berada dimuka Pelabuhan Gampong Labuhan atau didepan Batang Seuleumak yang sudah tumbang.-Bukti autentiknya masih ada sekarang ini,2 buah Madat atau Kuta tersebut yang dilengkapi dengan alat-alat perang yang sangat modern pada saat itu seperti bedil Kemurah,Senampang meudapu,dan meriam-meriam besar keluaranPrancis dan Turki,disamping alat-alat perang lainnya.-
Pada awal Pemerintahan Kolonial Belanda di Pantai Barat Aceh di Gampong Labuhan Tarok diangkatlah seorang Ulee Balang bernama T.Nyak Raja yaitu anak dari T.Teungoh.Serta menyusun Struktur Gampong dengan Mengangkat Seorang Keuchik,Seorang Panglima,Seorang Keujrun Blang,Seorang Petua Seuneubok,dan Seorang Bendahara,Masing-masing Bernama,.Keuchik Nyak Adam,Panglima Makden,Keujruen Mahmud,Petua Said,dan Toke Nyak Bungsu selaku Bendaharawan Gampong.-Pemerintahan T.Nyak Raja berakhir sewaktu pecahnya perang Dunia II dengan masuknya Jepang ke Aceh.-Pada awal Pemerintahan Jajahan Jepang tahun 1942 Gampong Labuhan Tarok diperintahi oleh seorang Komico atau Keuchik.
Referensi
1. Oleh Muhammad Adi, Guru SMPN 2 Meukek, Aceh Selatan
2. Disusun Ulang Oleh Facebook: Iskandar Latief
3. Cerita dari Alm.T.Mahyiddin S,Mantan Camat Meukek yang diriwayatkan dari Kakek beliau Alm.T.R.Tjut Mantan Zulfbesturder Meukek
4. Cerita dari Alm. Amiruddin yang diriwayatkan dari Ayah beliau Alm.Keucik Muhammad semasa hidup
5. Cerita oleh anak semata wayang Keucik Muhammad, Atas Nama Sanawiyah Masih Hidup
6. ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.56-2015) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2018-01-14.