Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Sistem Enterprise mendukung struktur organisasi yang sebelumnya tidak mungkin untuk menciptakan budaya organisasi yang lebih disiplin.

Hal mendasar dari Sistem Informasi Enterprise adalah platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu (single) informasi secara logikal, sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.

Dalam hal ini, tidak hanya sekedar penggunaan teknologi jaringan misal LAN (local area network) sehingga antar divisi terhubung secara fisik tapi juga integrasi proses bisnis masing masing divisi. Dibutuhkan juga penyatuan semua database secara logikal, sehingga bukan hanya antar divisi tapi juga pengaksesan informasi untuk semua level di organisasi baik dari staf operasional, manajer maupun direktur.

Sistem Informasi Enterprise sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang sudah ada yaitu Sistem Informasi Enterprise dan Sistem Pendukung Keputusan yang diperluas untuk domain seluruh perusahaan.

Sistem Informasi Enterprise mempunyai batasan-batasan sebagai berikut:

Corporate Wide System
sunting

Cakupan dari Sistem Informasi Enterprise adalah seluruh bagian dari perusahaan, sehingga dari satu sistem kita bisa mendapat informasi dari semua bagian, misalnya dari bagian keuangan, SDM, Pemasaran, Produksi dll dalam sistem yang terintegrasi.

Holistic Information
sunting

Informasi yang disajikan adalah informasi yang menyeluruh, tidak per bagian, informasi jenis ini sangat penting untuk pengambilan keputusan perusahaan secara umum.

Business Intelligence
sunting

Keseluruhan aktifitas dari sistem digunakan untuk mendukung kebijakan yang diambil dalam bisnis yang digeluti oleh perusahaan.Sehingga penggunaan Sistem Informasi Enterprise akan meningkatkan business intelligence dari pengguna sistem (eksekutif).

Platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi menjasi satu bagian secara logikal menjadi hal yang mendasar dalam sistem enterprise. Sehingga sebuah sistem enterprise yang baik diharapkan memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Adanya standardisasi setiap transaksi yang sama harus diproses pada jaan yang sama
  • Adanya control jika ada perubahan maka sistem harus dapat menyesuaikan dengan terkontrol
  • Adanya manajemen sistem
  • Memiliki data yang heterogen

Enterprise sistem dapat dikatagorikan menjadi 3 bagian yakni:

  1. Customer relationship management, CRM adalah sebuah pendekatan atau sistem yang mengelola hubungan antara pihak korporasi (perusahaan) dengan pelanggan pada level bisnis. Sehingga, dapat memaksimalkan komunikasi dan pemasaran melalui kontak dari user yang berbeda.Pendekatan jenis ini dapat memungkinan untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah kepada customer tersebut. CRM sendiri mengkombinasikan kebijakan, proses, dan strategi dalam satu kesatuan yang diimplementasikan dalam sebuah perusahaan.
  2. Supply Chain Management, SCM adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya. SCM adalah usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari supply chain management adalah memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya, butuh berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak khusus.
  3. Enterprise Resource Planning, ERP adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses bisnis utamanya. ERP memecah kebuntuan berbagai hambatan fungsional tradisional dalam organisasi dengan cara mem-fasilitasi sharing/berbagai data, berbagai aliran informasi, dan mengenalkan/menyalurkan praktik-praktik bisnis yang umum diantara semua pengguna dalam organisasi. Implementasi sistem ERP bisa menjadi suatu upaya yang masif yang dapat memakan waktu hingga beberapa tahun. Karena kompleksitas dan ukuran sistem ERP, hanya sebagian kecil organisasi bersedia atau mampu menerapkan berbagai resource fisik dan finansial dan mengambil risiko untu mengembangkan suatu sistem ERP sendiri (in-house). Karena itu, pada dasarnya semua sistem ERP adalah produk komersial.
  1. ^ www.enterprisesystem.com http://www.enterprisesystem.com/. Diakses tanggal 2021-10-29.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)