MG.KRISMI ERNAWATI
==OLAHRAGA UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH
DI ERA PANDEMI COVID-19 ==<br
Corona Virus (Covid-19) merupakan salah satu penyakit yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia. Virus yang tergolong baru, penyebarannya pun sangat cepat dan menyerang pernapasan ini pertama kali muncul di Wuhan China pada bulan Desember 2019. Di Indonesia sendiri mengumumkan adanya virus corona ini pada bulan Maret 2020. Virus Corona ini ditetapkan oleh WHO sebagai global pandemi karena penyakit ini sudah menyebar ke seluruh negara di dunia. Pandemi Covid-19 yang muncul pada tahun 2020 sampai sekarang ini membawa perubahan dalam kehidupan di masyarakat, semua kegiatan dilakukan di dalam rumah, misalnya belajar (daring), bekerja (Work From Home), beribadah (online) bahkan olahraga pun dilakukan di dalam rumah.
Gambaran klinis infeksi Covid-19 adalah demam, batuk kering, sesak napas, diare, dan nyeri kepala. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui droplet, aersol, bahkan melalui objek maupuun permukaan benda yang terkontaminasi dengan droplet dari orang yang terinfeksi covid-19. Pencegahan yang baik dapat mengurangi penyebaran virus covid-19 yaitu dengan perilaku hidup sehat dan bersih.
Kesehatan begitu penting dan berharga agar kita dapat bertahan hidup di dunia dan sigap melakukan berbagai pekerjaan dan aktivitas. Apalagi di masa pandemi Covid-`19 ini. Jika tubuh kita lemah, maka sistem pertahanan dalam tubuh juga ikut melemah, virus, bakteri, dan penyakit mudahsekali menyerang. Dijadikan itu, selain mematuhi protokol kesehatan, mematuhi protokol kesehatan, memenuhi vitamin, gizi dan mineral, olahraga juga patut dijadikan prioritas utama.
Adanya warga Negara yang senantiasa melakukan berbagai kegiatan olahraga diharapkan dapat menciptakan Negara Indonesia dengan pendududk yang sehat. Hsl tersebut sejalan dengan program Pola Hidup Bersih dan Sehat yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI yangmenjadikan olahraga atau aktivitas fisisk sebagai salah satu dari bagian PHBS dan sekarang ini semakin gencar dan dipromosikan oleh Kemenkes RI sebagai salah satu upaya untuk mengurangi Covid-19.
Perilaku hidup sehat merupakan kebiasaan masyarakat yang memperhatikan kesehatan, misalnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, menjaga kebugaran fisik dan psikis, dan memberikan asupan nutrisi yang cukup sehingga tercapai kesehatan yang baik. Jika kebiasaan rutin dikelola dengan baik dan benar, maka akan terbentuk kebiasaan baik (Suharjana,2012),berupa pola hidup sehat.
Gaya atau pola hidup sehat juga dapat diiterprestasikan sebagai upayad ari setiap orang yang ingin selalu sehat dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang memengaruhi kesehatannya. Untuk mencapai pola hidup sehat yang optimal, setiap individu harus melakukan langkah-langkah seperti menjaga kebersihan diri, makan dan minum yang sehat, keseimbangan kegiatan yang cukup, berolahraga secara teratur dan melakukan pencegahan terhadap penyakit (Sussanti & Kholisoh,2018).
Pentingkah Olahraga di Kondisi Pandemi Covid-19? Olahraga atau aktivitas fisik sebagai bagian dari PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) merupakan hal yang sangat penting di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.saat ini. Dikutip dari International Journal of Cardiovascular Science, olahraga atau aktivitas fisik terutama pada intensitas dan durasi sedang, dapat mendukung respon imun dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sementara itu, olahraga dengan intensitas tinggi dan berkepanjangan tidak disarankan untuk dilakukan karena dapat menyebabkan imunosuresi atau menurunkan imunitas tubuh. Olahraga atau aktivitas fisik dapat mencegah terjadinya gangguan mental yang dialami oleh sebagian orang karena adanya penerapan karantina dan isolasi, maupun jaga jarak akibat pandemik Covid-19. Gangguan mental tersebut misalnya depresi, kecemasan, sindrom kelelahan dan stress. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik juga dapat menghindarkan seseorang dari penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, penyakit yang kemungkinan besar dapat terjadi pada masa pandemik Covid-19 karena kurangnya aktivitas fisik masyarakat cenderung menghabiskan waktu di rumah dengan menonton televisi, main handphone, bermain game sehingga berisiko mengalami penyakit jantung, diabetes, dan darah tinggi.
Olahraga Apa saja yang Dapat Dilakukan di Masa Pandemik Covid-19? Olahraga yang dapat dilakukan di massa pandemik Covid-19adalah olahraga dengan intensistas dan durasi sedang dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Olahraga yang dilakkan di dalam ruangan,, misalnya yoga, senam, jalan cepat selama 10-15 menit sebanyak 3 kali sehari. Berikut ini jenis olahraga aman dilakukan di rumah selama pandemi Covid-19: 1. Kardio Kardio merupakan olahraga yang efektif untuk membakar lemak dan membuat tubuh berkeringat. Untungnya olahraga ini dapat dilakukan di rumah sehingga mengurangi risiko tertular Covid-19. Apabila memiliki tredmell, sepeda statis atau alat kardio lainnya, maka bisa dimanfaatkan . 2. Senam Aerobik Olahraga satu ini juga menjadi pilihan yang menarik untuk berolahraga di rumah, misalnya senan Zumba dengan mengikuti video tutorial. Olahraga aerobik memberikan gerakan-gerakan ang membuat tubuh berkeringat sehingga menjadi lebih bugar. Senam aerobik juga mampu meredakan gejala depresi dan gangguan cemas yang dialami selama masa pandemi ini. 3. Yoga Olahraga ini terkesan mudah dan sederhana, tetapi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh olahraga ini juga tergolong efektif membakar lemak dan membuat tubuh berkeringat. Beberapa gerakan pada yoga dapat membuat lebih tenang dan santai. Oleh karena itu, kecemasan yang sering muncul selama pandemi ini bisa berkurang.Beberapa manfaat yoga yang lain adalah menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan pernapasan, memperkuat energi serta vitalitas. Kamu bisa melakukan di rumah dengan menonton video tutorial yang banyak tersedia di internet.
Jika terpaksa berolahraga di luar rumah dan menggunakan fasilitas umum, hendaknya dilakukan desinfeksi semua sebelum dan setelah Covid-19. Yang pertama harus dilakukan setelah berolahraga adalah mencuci tangan dengan sabun, kemudian digososk minimal 20 detik. Selanjutnya dikeringkan dengan handuk bersih, memakai handsanitizer 60% dianggap kurang efektif. Kita wajib menghindari untuk menyentuh wajah dan leher dengan tangan sebelum mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.