AKP MUHAMMAD TAUFIQ,S.IK.,M.H.

sunting

AKP Muhammad Taufiq,S.IK.,M.H., Lahir di Bandung 20 Mei 1986, Umur 33 Tahun, menyelesaikan Pendidikan dasar hingga menengah di Bandar Lampung, seiring dengan penugasan ayahnya sebagai anggota POLRI berpangkat Komisaris Besar Polisi KOMBESPOL di Polda Lampung, Taufiq kemudian mendaftar menjadi calon Taruna Akademi Kepolisian di Semarang Jawa Tengah yang kemudian diselesaikan dengan baik selama 3,5 tahun tepatnya di tahun 2007.

PENDIDIKAN

sunting

Pendidikan dasar diawali di Sekolah Dasar Negeri 2 Way Halim Permai Bandar Lampung (1998-lulus), kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SLTP Negeri 4 Bandar Lampung (2001-lulus), dan terakhir menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas SMU Negeri 10 Bandar Lampung. Selesai menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Taufiq melanjutkan Pendidikan di Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 2007.

KARIER KEPOLISIAN

sunting

Selepas menuntaskan Pendidikan di Akademi Kepolisian Semarang pada tahun 2007, Taufiq ditempatkan di KORPS AIRUD Baharkam POLRI, disinilah karier Kepolisian Taufiq dimulai. Sederet jabatan strategis level Perwira Pertama (PAMA) di KORPS AIRUD pernah dijabatnya antara lain yaitu sebagai

  1. Wadan (Wakil Komandan) Kapal Polisi jalak 635
  2. Wadan Kapal Polisi Manyar 636, di jabatan ini Taufiq diberikan kesempatan untuk mengikuti sekolah kejuruan (dikjur) DASPA POL AIR, kemudian dilanjutkan dengan Dikjur PA IDIK POL AIR, tidak lama setelah mengikuti kejuruan tersebut, Taufiq dialihkan jabatannya sebagai Kasubnit Riksa Subdit Gakkum Pol Air Baharkam Polri
  3. Tidak beberapa lama dijabatan tersebut Taufiq kembali dialihkan tugas sebagai Wadan Kapal Polisi Pelikan 641.

Setelah kurang lebih 1,5 tahun dijabatan tersebut, Taufiq di promosikan sebagai KOMANDAN Kapal Polisi Perkutut 010, selama kurang lebih 1 tahun, Taufiq kembali dipromosikan sebagai KOMANDAN Kapal Polisi Taka 650, disinilah Taufiq mendapatkan penghargaan dari DIR POL AIR Baharkam Polri pada saat itu yang dijabat oleh BRIGJEN POL Budi Hartono Untung atas Prestasinya berhasil Mengungkap Kasus Penyelundupan DETONATOR (Bahan Peledak) sebanyak 18 Ton di Perairan Kepulauan Riau Batam pada tahun 2011.

Di tahun 2012, Taufiq berkesempatan untuk melanjutkan Pendidikan Kepolisiannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta, menempuh Pendidikan selama 2 tahun, Taufiq kemudian lulus pada tahun 2014.

Di tahun 2014 setelah menempuh pendidikan di PTIK, Taufiq kemudian ditempatkan di Polda Aceh, kurang lebih selama 2 minggu di Polda Aceh sebagai Pama SDM Polda Aceh kemudian Taufiq menjabat sebagai Kapolsek Kuta Alam selama 1,5 tahun.

Kemudian dipromosikan sebagai KASAT RESKRIM POLRES LANGSA pada tahun 2015, di Langsa. Taufiq sukses mengungkap KASUS-KASUS MENONJOL seperti

  • Pembunuhan remaja putri yang mana pelakunya adalah teman dekat korban
  • Pencurian ATM dengan Modus Ganjel
  • Pencurian pemberatan (CURAT) dengan kerugian 3 Milyar Rupiah dengan korban warga Tionghoa
  • Pengungkapan kasus pencurian dengan kerugian Kendaraan Bermotor terbanyak dari beberapa Polres Jajaran Polda Aceh sepanjang tahun 2016 dan mendapatkan penghargaan dari Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Rio S Djambak yang diberikan pada HUT POLRI 01 Juli 2017

Sukses dari Polres Langsa, Taufiq bergeser dan menduduki jabatan strategis di jajaran Polda Aceh yaitu menjadi Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh dan bergabung kembali dengan Mantan Komandannya Kombespol T. Saladin sewaktu menjabat Kapolsek di Banda Aceh.

Di Banda Aceh, Taufiq dan jajaran Reserse Kriminal yang dipimpinnya sukses menangani dan mengungkap KASUS-KASUS MENONJOL antara lain :

  • Kasus pembunuhan satu keluarga warga Tionghoa di Gampong Mulia Banda Aceh
  • Kasus kerusuhan Lapas Lambaro
  • Kasus Prostitusi Online Jilid 1 dan 2
  • Kasus pencurian Brangkas dengan kerugian 3 Milyar Rupiah
  • Kasus Pembunuhan Guru Honorer di Wisma Alimun
  • Kasus Pembunuhan siswa pelayaran SUPM Ladong
  • Kasus Pembunuhan di Waduk Surien Meuraxa Kota Banda Aceh
  • Kasus Pembunuhan Ludo berdarah di Krueng Raya
  • Pengungkapan kasus Perdagangan Sisik Trenggiling
  • Kasus Pembunuhan pasangan suami istri di Ulee Kareng Banda Aceh
  • Penipuan bermodus Proyek Fiktif dengan kerugian 2 Milyar Rupiah
  • Kasus penculikan dengan Modus Polisi Gadungan
  • 3 kali berturut-turut sebagai juara 1 Pengungkapan Kasus Curanmor terbanyak dalam Operasi Sikat Curanmor yang digelar oleh Polda Aceh
  • Pembunuhan Ibu Koperasi di Darul Imarah Banda Aceh

Dari beberapa pengungkapan kasus menonjol diatas berhasil menghantarkan Taufiq dan jajaran Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh kembali mendapatkan Penghargaan dari Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Rio S Djambak pada HUT POLRI 01 Juli 2018 dan 2019

Di Polresta Banda Aceh, Taufiq berkesempatan mengikuti kursus di Luar Negeri antara lain :

  • ILEA di Bangkok (Counter Terrorist Trainning)
  • Big Data Police Trainning Course di Guiyan China

PENGHARGAAN

sunting
  1. Penghargaan Dir Pol Air Baharkam Polri atas Pengungkapan Kasus Penyelundupan Detonator Bahan Peledak sebanyak 18 Ton di Perairan Kepulauan Riau Batam Tahun 2011
  2. Penghargaan Kapolda Aceh atas Pengungkapan Kasus Terbanyak sepanjang Tahun 2016
  3. Penghargaan Kapolda Aceh atas Pengungkapan Kasus Pembunuhan satu keluarga warga Tionghoa
  4. Penghargaan Kapolda Aceh atas Pengungkapan Kasus Pembunuhan Guru Honorer di Wisma Alimun
  5. Penghargaan dari BKSDA Provinsi Aceh atas Pengungkapan Kasus Perdagangan Sisik Trenggiling
  6. Penghargaan dari Wildlife Conversation Society atas Pengungkapan Kasus Perdagangan Sisik Trenggiling