Musyahid
Di Bawah ini, adalah catatan puisi.
Mohon jangan gunakan templat "{{Infobox Person}}" di ruang nama pengguna Anda. Gunakan {{Infobox pengguna}}. |
Selamat datang di Musyahid![1]
Lubuk Haru Nura Rani
suntingRangkaian Pertama
Sepurnama tulang hasta,
garpu tala lian berlinang.
Akar tanaman.
Permadani rawan muncul.
Serabut kelapa, sapu
jagad dipan halusillah.
Tunjang gulita kan bagus,
si larangan larang-larang
kurung belerang.
Semut merah disebut orang rang-rang.
Putik bunga warnanya,
menyebabkan sakit jiwa,
karena terlalu banyak ke-
-labu perak perka perakaan peras perasa,
perasaan pelaut sinting,
hatinya kejang perih pe-
-dih marah-marah makanan
haram bukan selalu daging kijang.
Ruam disebabkan cipta, buih ilmu yang salah kaprah,
karena imaji lukis pada permukaan satin yang kerasa palsu,
di permukaan kulit yang terlalu jujur.
Pada nadi alir darah tidak pernah menipu,
padahal tangkuban perahu
itu sepi.
Selangka.
Wewangi dupa.
Rupa harap kanopi,
singgah.
Di dalam lubuk haru nura rani.
Baku cawan rajangan bakau temba tambak insang.
Belalang cangkul taman rambut tulang suam kuku hilang.
Rangkaian kedua
Sugit purnama lari awan.
Jam, bulan sabit penuh punuk untaian mawar.
Leher lesung ka,
bela sungka,
kawan,
nan jenuh singkap
segala sukma
hisap pipa penuh duka.
Saya membenci ayahanda,
saya membenci ibunda,
saya membenci saudara tiri terkandung,
saya membenci kawan sepermain.
Saya menyukai jambu, saya menyukai siput, semut dan selaput lendir, asam.
Saya mencintai kesempurnaan dalam sebuah cipta, karunia lili, lala sang cendikia.
Tiada paham apa bahasa tanah kopi.
Tiada paham apa bahasa air kokoa.
Segala bunyi nging, kepak sayap khayal dalam curiga.
Sukma yang terjerumus ke dalam syahwat,
mengkelabu bagai emas dan api yang ternyata dingin walau lebur,
cawan yang berisi timah, luntur.
Senja, lentera jingga, bara,
sari awan ti-
-pis, helaian, selanya
sewarna anggur.
Anggur kasih sayang nan anggun, belai cibir dan kasta.
candu, gunda, duka laras senapan senyap seperti,
nya akan turun merpa-
-ti nan hangus terbakar
matari senja.
Rangkaian ketiga
Karang curam batu hunian,
yang paling kecil yang paling benar.
Karang curam batu hunian,
yang paling banyak yang paling benar,
yang paling besar yang paling benar.
Sehingga yang benar mesti begitu-begitu baru benar,
seandainya tidak itu hanya andai.
Suam kuku, buku jari, galabeya dan henna.
Terasi di perih bumi, permadani nan layang.
Fisik janggut, haruma roman.
Bulu belatung, pelastisin
pelatipus pelastik, begundal, bajingan, wanti nan sisik.
Perkamen peranakan permanen. Raga, kantung
lanun nan zinah, seteru bak madu padu kaktus.
Bekatul resmi tawar rawan serah.
Haruma, harum aroma.
Kitar abjad, lembab pengap lenyap.
Kitar abjad pitam, bara sela cibir.
Ah! Aha! Ahaha!
Lalila lali lala. Alal ilal alilal.
Ah! Aha! Ahaha!
Arti fisik, arti fisial. Pekan langka, kutat lebur singgah.
Lelembut pesakitan, lelembut pesakitan
nan rapan, bahai ha.
Kantung tentram, teramat padu. Kantung tentram, teramat, padu.
Nan rapan, bahai ha.
Ah! Aha! Ahaha!
Seri, serikat, ikat, katin, kain satin. Patin, nila, bianglala-bianglala.
Gula-gula, gulali.
Manisan tidak terlalu asam.
Gula-gula, gulali.
Sepah manunggali perhiasan.
Tawas, jerami.
Tari, matari.
Tamasya permadaniyah.
Melelang hadap.
Menilang salib.
Tamasya, lala tamasya.
Gula, gula-gula, gulali.
Bianglala-bianglala.
Bianglala seharmal nik mau ta' mau tik.
Umpama
haruma saji
sara kinang sumringah
singgah.
Di dalam lubuk haru nura rani!
Di dalam lubuk haru nura rani!
Di dalam lubuk haru nura rani!
Di dalam lubuk haru nura rani!
Senja, lentera jingga. Bara, sari awan tipis helaian, selanya sewarna anggur.
Anggur kasih sayang nan anggun, belai cibir dan kasta.
Candu, gunda, duka laras senapan senyap seperti,
nya akan turun merpati nan hangus terbakar matari senja.
Baku cawan rajangan bakau temba tambak insang.
Belalang cangkul taman rambut tulang suam kuku hilang.
Rangkaian 4
bekul
belalang
sendok
garpu
tala
tulang
rambut
pinggul
hasta
tangkuban
peranakan
kaprah
permanen
permadani
pelaut
garam
perih
pedih
sepah
haram
kejang
kijang
lontar
suaka
marga
rawan
tawar
pelastisin
pelatipus
pelastik
siku
garis
serah
serai
janggut
bulu
sisir
candu
canda
terancam
maut
tukar
jam
arti
fisial
fisik
kuntum
kutu
belatung
helai
leleh
roma
haruma
jernih
bunyi
suara
arus
dalam
tenang
himpit
sempit
cawan
baku
teras
wajan
lesung
jerami
padi
laku
benih
biji
besi
miring
sinting
gila
umpama
umpan
senapan
laras
jengkal
kacang
kedelai
kapas
jingga
runtuh
rana
kebas
salib
hina
bilas
senyap
pengap
lembab
abjad
kitar
resmi
busuk
begundal
bajingan
persetan
nadi
peluh
lepuh
kepul
padu
madu
bakau
seteru
pena
kapur
serikat
seri
kaktus
jangka
jangkar
rajam
sama
layang
lamun
laman
rapan
lenyap
pesakitan
raga
lelembut
lanun
tamasya
singkat
bengkak
bengkok
wanti
sisik
kantung
zinah
merpati
rapat
kata
liat
khayal
tentram
nafas
curiga
alir
pitam
bara
sela
cibir
cicit
gulita
barak
belerang
singgah
lebur
kutat
selangka
langka
pekan
wewangi
dupa
topang
selangka
wewangi dupa
rupa harap kanopi
singgah
di dalam lubuk haru nura rani
- ^ "Musyahid Facebook". Ahmad Musyahid Husein.