Pangapora berarti permisi dalam bahasa Madura. Jika Anda sedang berada di Madura, menyusuri pematang sawah dan berjumpa dengan orang-orang yang sedang bekerja di sana, ucapkanlah "pangapora". Begitu juga saat melewati halaman rumah seseorang, di mana biasanya banyak orang-orang tua berkumpul di langgar, sampaikanlah ucapan ini.

Saat kita hendak menyampaikan suatu kata bernada tabu, kurang enak didengar, atau tentang sifat-sifat orang yang kurang baik, ucapkanlah juga "pangapora" terlebih dahulu.

Selain itu, dalam tradisi politik, seorang yang lebih muda dan mendapatkan amanah menduduki kursi penting, akan mengucapkan pangapora sebagai pamit dan minta restu pada yang lebih sepuh. Yang seperti itu, akan mengenakkan pergaulan, menghindarkan dari ketakaburan.

Saat ini, tradisi mengucapkan "pangapora" tidak diacuh-lestarikan. Hal demikian, sejalan dengan semangat kapitalisme global. Mengapa harus permisi untuk membuang waktu kalau kesempatan kita di dunia hanya sekali? Sikut saja dia, injak saja mereka, tanpa permisi, lalui, libas! Begitu mungkin.

Maka "pangapora". Saya memperkenalkan diri.