Bismillaah ..

Sebagai salah satu bentuk pengabdian / khidmah lil ummah, serta bermula dari merespon tuntutan / permintaan dari masyarakat (semula tidak berniat mendirikan/membuka forum 'ngaji'. Tujuan awal kontrak rumah di Jl. Raya Made Kampung no. 88, dusun/desa Made, kec./kab. Lamongan; hanyalah ingin BELAJAR MANDIRI, supaya 'ndhang PECAH PIKIR' dan dikaruniai anak setelah hingga 3 tahun usia pernikahan kami masih belum dikaruniai putra), maka setelah 3 bulan bersama istri bermukim di sebuah rumah sewa tersebut, tepat pada hari Jum’at tanggal 07 Maret 2008 M. / 29 Shofar 1429 H., dengan Sambutan Iftitah oleh Almarhumah Almaghfurlaha Ummy Nyai Hj, Muhaiminah Arifin (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren “TANFIRUL GHOYYI”, Groyok-Sukorejo-Lamongan); merupakan titik awal Da’wah Perjuangan Pendidikan yang diasuh dalam sebuah TARBIYATUL QUR’AN (menurut istilah dari aba, sebagaimana dihaturkan beliau dalam sebuah pidato beliau pada acara Peringatan Tahun Baru Islam di Pondok Pesantren "Tanfirul Ghoyyi", Groyok-Lamongan, pada tahun 2009 M. ).

Dengan dibimbing oleh salah satu putra K.H. Su’udy Karim (Pendiri dan Pemangku Pondok Pesantren “TANFIRUL GHOYYI”, Groyok-Sukorejo-Lamongan) yang bernama ‘agus’ Hadziq Ubaidil Barr Su’udy dan dibantu oleh istri, Elyanah Sudarmo, Tarbiyatul Qur’an tersebut diikuti oleh kader-kader Muslim dari yang berusia dini (pra-TK) hingga remaja-remaja seusia SMA.

Mengedepankan asas Islam Ahlissunnah wal - Jama’ah yang Pancasilais dengan tetap menjunjung tinggi Kearifan Budaya Lokal, serta bervisi

أدبوا أولادكم غير ما علمتم ﻷنهم خلقوا لزمان غير زما نكم

addibuu aulaadakum ghaira maa ‘ullimtum li_annahum khuliquu lizamaani ghairi zamaanikum

[didiklah anak-anakmu dengan metode pembelajaran yang tidak sama dengan metode yang diajarkan kepada kalian dahulu, sebab mereka diciptakan/dilahirkan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu !] ;

proses pembelajaran di Tarbiyatul Qur’an tersebut bersifat sosial religius tanpa membedakan class-social masyarakat, baik dari basic keluarga yang beraneka ragam aliran dalam Islam, baik dari golongan ekonomi berada / mampu sampai yang dlu’afaa’, fakir miskin dan yatim piatu; semua dididik dengan sejajar dan tanpa pembedaan dengan semangat mewujudkan satu insan kaamil yang berilmu - beramal - berjuang dan bertaqwa. Berawal hanya diajarkan satu bidang keagamaan, yakni Baca - Tulis al - Qur’an, Proses Belajar-Mengajar pada Tarbiyatul Qur’an akhirnya berkembang pada disiplin ilmu-ilmu lain dalam Islam, seperti Tauhid, Fiqh, Akhlaq, Sastra Arab dan lain-lain.

Mengingat perkembangan jumlah santri/murid yang cukup signifikan hingga tercatat 100-an santri dengan dibimbing oleh 10-an Dewan Pendidik, maka dikembangkanlah Tarbiyatul Qur’an tersebut menjadi Taman Pendidikan / Taman Kanak-Kanak (TK/TPQ) dan Madrasah Diniyyah al - Qur’aniyyah (MAdeQU) “TANFIRUL GHOYYI 2” dan membuka Program Khusus Tahfiidhil Qur’an Anak - Anak. Namun, karena ruangan rumah / majlis pendidikan yang sangat terbatas, maka demi mendapatkan majlis yang memadai, akhirnya 2 tahun kemudian (Januari 2010) hijrah ke Jl. Raya Made Kampung no. 46 dusun/desa Made kec./kab/ Lamongan, masih dengan status sewa-kontrak.

Selanjutnya, melihat perkembangan yang ada, dengan kondisi tempat pendidikan yang masih seperti tersebut di atas, maka dengan melalui beberapa proses 'UJIAN KEHIDUPAN DENGAN SEGALA BENTUK KESEDIHAN, WASWAS, HASUD, SU_UDDHON, FITNAH DLL,

singkat kata, Allah membantu kami dengan tersentuhlah hati seorang muhsinin yakni BAPAK H. SYAHID yang beralamatkan Jl. Andanwangi, Bandung-Lamongan untuk mewaqofkan sepetak tanahnya yang berlokasi di Dusun Klating Desa Takeranklating Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan (tapal batas dusun Kacangan dan dusun Klating, kec. Tikung kab. Lamongan) kiranya dapat dimanfa’atkan untuk Wahana berjuang - berda’wah / syi’ar Islam.

Berangkat dari amanah waqof tersebut,

berkah Rohmat, Hidayah & Ridlo Allah dan do’a/partisipasi para orang tua - sesepuh - guru dan masyarakat, dibare

Berangkat dari amanah waqof tersebut, dengan berbekal 'hobby membuka kran yang masih buntu’ selama hidup berkumpul di Groyok-Sukorejo-Lamongan dengan pernah :

- membuka dan mendirikan Usaha Warnet - Rental - Pengetikan Komputer & Kursus Belajar Komputer beserta Taman Pustaka-nya, khususnya bagi Santri Pondok Pesantren “TANFIRUL GHOYYI”, Groyok-Sukorejo-Lamongan pada tahun 2007 (yang pada akhirnya dikembangkan salah satu adik kami, Nihrul Bahi al - Haidar menjadi sebuah Warnet),

- bersama ummy-nda, berinisiatif menggagas Majlis Ngaji 'Bandongan' tiap Ba'da Maghrib yang ada di Pondok Pesantren “TANFIRUL GHOYYI”, Groyok-Sukorejo-Lamongan bagaimana menjadi sebuah Madrasah Diniyyah (yang formal / skolastik) pada tahun 2006 dengan mengusulkan Agus Umar Faruq (kakak ipar) menjadi Kepala Madin.

- dan (bersama ummy-nda), menggagas terbentuknya Forum / Majlis Khataman Qur’an bagi Alumnus Huffadh Pondok Pesantren “TANFIRUL GHOYYI”, Groyok-Sukorejo-Lamongan pada tahun 2007 (pasca acara Khotmil Qur'an 1945 khotimin/-at di Tugu Pahlawan Surabaya),

- hingga pernah berjuang bersama-sama sebagai Sekretaris Dewan Pendiri & Pengurus untuk mendirikan dan membuka Sekolah Menengah Pertama Islam “TANFIRUL GHOYYI” Lamongan pada tahun 2007 (yang niat semula sebenarnya hanyalah ingin mendirikan KOPONTREN/ Koperasi Pondok Pesantren. Di sinilah dulu sempat terjadi 'pergulatan' di tingkat elite, dimana sebelumnya melalui bendera LP. Ma'arif NU Lamongan, Diknas menyurati yang isinya "MENOLAK BERDIRINYA SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI"; kami harus berjuang hingga akhirnya alhamdulillah Diknas berubah fikiran dan berganti menyurati yang isinya MENYETUJUI BERDIRINYA SMP tersebut).

-juga berbekal pelajaran dan pengalaman menjadi Sekretaris Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid al - Islamiyah / RMI (Asosiasi Pondok Pesantren seluruh Indonesia) pada saat periode kepemimpinan (alm) K.H. Moh. Farhan SAA menjadi Ketua Umum Tanfidhiyyah PCNU Lamongan pada tahun 2006,

- juga atas restu aba, pernah bergabung pada kepengurusan tingkat cabang sebuah partai politik di Lamongan (maaf, tanpa menyebut nama parpol), setelah bolak balik dilamar langsung oleh Sang Ketua Umumnya,

- juga TAK KALAH BERNILAI, atas segala lika-liku bentuk da’wah perjuangan selama hidup di dusun/desa Made kec./kab. Lamongan dari bulan Desember tahun 2007 hingga akhir tahun 2011;

berkah Rohmat, Hidayah & Ridlo Allah dan do’a/partisipasi para orang tua - sesepuh - guru dan masyarakat, dibarengi dengan ghirroh li - i’laa_i Kalimaatillah di segala sudut muka bumi yang terhampar luas ini ( yang harus tetap melekat pada sanubari setiap insan sebagai khalifah fil ardl), juga berkah do'a & tarbiyah/pendidikan yang diperoleh :

- di lingkup keluarga bersama aba - ummy sejak kecil

- di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah, Sukorejo - Situbondo, saat masih diasuh oleh Almarhum Almaghfurlah Romo K.H.R. Achmad Fawa'id As'ad Syamsul 'Arifin

- di Pondok Pesantren Darus Sholah, Tegal Besar - Kaliwates - Jember, saat masih diasuh oleh Alm. Almaghfurlah Romo K.H. Yusuf Muhammad (Gus Yus)

- mukim di Pondok Pesantren "Ali Ma'shum', Jogjakarta

- & didikan di lembaga-lembaga pendidikan formal,

[terkhusus segenap masyayikh, asatidz/-ah / guru, saudara-saudara & orang-orang yang sudah pernah mengajarkan pada kami walau se-huruf 'ALIF' , lahumul Faatihah !] ;

maka,

'KANTHI NGGLENDHEEER BANYU MILI',

dengan mengucapkan

BISMILLAAHIRROhMAANIRRROhIIM :

Pembangunan Gedung “TANFIRUL GHOYYI 2” Tahap 1 (pemondasian untuk kontruksi 3 lantai mulai dikerjakan pada hari Sabtu Pahing, 07 - 07 - 2012 M. / 17 Sya’ban 1433 H., dengan diawali dengan Pemotongan Tumpeng secara simbolis oleh aba K.H. Su’udy Karim (Pendiri dan Pemangku Pondok Pesantren “TANFIRUL GHOYYI”, Groyok-Sukorejo-Lamongan).

& pembangunan sampai kini masih dikerjakan secara bertahap ... dan bertahap ... (sebab Sistem Pendanaan / Finansial adalah OTONOM, MANDIRI, tidak terkait dengan manajemen keuangan induk /Keluarga Besar Ponpes. Tanfirul Ghoyyi Groyok-Lamongan.