Sadaruddin Mansyur
SUWIDAK LORO CERITA DARI JAWA INDONESIA
suntingSabtu, Juli 23, 2022
PENGANTAR CERITA
Sejauh ini diketahui, hanya satu contoh ditemukan dongeng semacam ini dari daerah lain. Putri Metan, cerita rakyat dari Nusa tenggara Timur menunjukkan persamaan yang dekat. Putrinya berwajah hitam (metan) dan peran ibu digantikan nenek. Dongeng Suwidak Loro berkisah tentang gadis yang amat jelek rupanya. Kabar ini didengar Raja yang kemudian ingin menikahinya. Dalam motif daftar indeks Stith Thompson dongeng ini bernomor L112. Hero (heroine) of unpromising appearance (Toko lelaki/perempuan yang tak berpengharapan karwna wajah yang tak menguntungkan), P231.3 Mother love (cinta seorang ibu), dan N711. King (prince) accidentally finds maiden and marries her (raja secara tidak sengaja menemukan seorang anak gadis dan menikahinya.
Cerita Rakyat Dari Jawa
I. Suwidak Loro Beranjak Dewasa Hingga Menikah
Pada jaman dahulu kala disebuah desa kecil hiduplah seorang janda tua. Ia mempunyai seorang anak gadis yang amat buruk rupanya. Mukanya amat menakutkan dan rambutnya hanya berjumlah enam puluh dua helai. Karena itu, ia dinamakan Suwidak Loro, yang dalam bahasa jawanya berarti enam puluh dua.
Walaupun demikian, ibu Suwidak Loro amat sayang pada anaknya. Setiap malam ketika semua orang sedang tertidur lelap, ibu Suwidak Loro bernyanyi dan meyakinkan anaknya sambil berdoa, "Suwdak Loro, anakku sayang. Engkau anakku yang paling cantik. Aku doakan kelak engkau akan menjadi istri seorang Raja. "Setiap malam doanya ini terus diulang-ulang sampai menjelang pagi.
Ibu Suwidak Loro tidak pernah berhenti menimang sejak Suwidak Loro masih kecil. Setelah Suwidak Loro remaja pun, ia setiap malam selalu bernyanyi, berdoa dan meyakinkan anaknya kalau dia yang paling cantik, sehingga para tetangga menjadi amat jengkel dan marah. Mereka selalu terganggu tidurnya setiap malam. Ibu Suwidak Loro dianggap tidak tahu diri sebeb mustahil kalau anak yang buruk rupanya akan diperistri oleh Raja. Akan tetapi, Ibu Suwidak Loro tidak menghiraukan amarah tetangga. Setiap malam ia selalu mengulang-ulang doanya
, "Suwidak Loro anakku sayang. Engkau anakku yang paling cantik. Aku doakan kelak engkau menjadi istri seorang raja.
Akhirnya, salah seorang tetangganya tak tahan lagi dan hilang kesabarannya. Ia berangkat menuju istana hendak mengadu kepada Raja. Dihadapan raja ia segera menyampaikan maksud kedatangannya, Ampun Baginda, hamba terpaksa menghadap baginda untuk memohon keadilan baginda. Seorang janda tua, tetangga hamba, mempunyai seorang anak perempuan yang buruk rupanya bernama Suwidak Loro. Agaknya, janda tua ini tidak tahu diri. Setiap malam anaknya itu dinyanyikan dan didoakan. Suaranya amat keras sehingga menganggu tidur hamba. Selain itu, hamba tidak tahan lagi mendengarkan doanya yang itu² saja, "lalu tetangga itu menirukan doa ibu Suwidak Loro, "Suwidak Loro, anakku sayang, engkau anakku yang paling cantik. Aku doakan kelak engkau akan menjadi istri seorang raja."
Mendengar cerita tetangga Suwidak Loro sang raja bukannya menjadi marah. Raja malahan berkata, "Barangkali memang benar anaknya amat cantik. Kalau tidak, janda tua itu tentu tak akan mengharapkan anaknya diperistri oleh Raja."Kemudian raja memerintahkan patihnya untuk melamar Suwidak Loro. Peralatan pengantin dan tandu segera dipersiapkan. Diiringi pasukan prajurit, patih mengikuti tetangga Suwidak Loro berangkat menuju desa tempat tinggal Suwidak Loroh.
Setibanya didesa, patih menyuruh salah seorang prajurit memanggil ibu Suwidak Loro untuk datang menghadap kepadanya,"Nyai Janda", Kata Patih. "Saya mendapat perintah dari Raja untuk melamar anakmu. Pakaian pengantin sudah disediakan dan anakmu akan kami bawa dengan tandu menghadap Raja. Bawalah kemari anakmu segera. "Ibu Suwidak Loro menjawab, " Maafkan hamba, Paman Patih. Anak hamba sangat cantik dan kecantikannya tidak boleh dilihat oleh sembarang oran. Oleh karena itu, hamba bawa pulang saja pakaian pengantinnya untuk dikenakan oleh anak hamba nanti dirumah. "Patih setuju dengan usul ibu Suwidak Loro dan kemudian menyerahkan perlengkapan pengantin kepada Nyai Janda.
Suwidak Loro segera diberitahu oleh ibunya mengenai maksud kedatangan paman patih. Ia lalu dirias dan dikenakan baju pengantin pemberian sang raja. Akan tetapi wajah dan penampilannya malah semakin bertambah buruk karwna ibunya tidak pandai merias. Setelah siap, ibu Suwidak Loro meminta supaya tandu dimasukkan kedalam rumah.
Ibu Suwidak Loro kemudian berpesan kepada anaknya, " Anakku, masuklah kedalam tandu. Akan kututupi tirai tandunya dan jangan sekali-kali kau buka sebelum sampai di istana". Ini sekalian ibu bawakan makanan kesukaanmu untuk bekal dijalan. "Selanjutnya Nyai Janda berkata, "Akau doakan baginda raja mau menerima kamu sebagai istrinya, seperti yang selalu kuharapkan dalam doa-doaku. Aku sudah lama berpuasa untuk kebahagiannmu, Suwidak Loro.
Sebelum tirai ditutup Suwidak Loro berpamitan kepada ibunya. Kemudian Suwidak Loro berkata kepada paman patih bahwa Suwidak Loro siap berangkat dan tandu pun dibawa keluar. Paman patih sekalian prajurit juga minta diri. Mereka segera berangkat ke istana. Para tetangga merasa lega hatinya karena suara ibu Suwidak Loro yang menganggu tidur mereka bakal tidak terdengar lagi.
Ditengah perjalanan tiba-tiba seorang Dewi muncul menemui Suwidak Loro didalam tandu. Sang dewi berkata, "Suwidak Loro salah seorang anakku mencium bau makanan yang kau bawa. Ia menangis terus karena ingin mencicipi makananmu. Bolehkah aku minta sedikit saja untuk anakku? "Suwidak Loro menjawab, "Maaf sang Dewi, makanan ini bekal pemberian ibuku. Aku tidak dapat membaginya dengan anakmu."
Sang Dewi segera kembali menemui anaknya dan berkata, "Anakku, aku sudah menemui Suwidak Loro. Katanya, ia tidak mau membagisedikitpun makanan untukmu. Sudahlah, jangan menangis, "Akan tetapi, anaknya terus merengek-rengek. " ibu, "katanya, "Temuilah kembali Suwidak Loro. Katakan padanya aku tetap ingin mencicipi makanannya, walaupun hanya sedikit."
Dengan sedih dan memelas Sang Dewi menemui kembali Suwidak Loro, Kasihanilah Anakku. Tangisnya tidak akan berhenti sebelum dia dapat mencicipi bekalmu. Sedikit saja, Suwidak Loro. "Akhirnya, Suwidak Loro mengajukan usul, "Baiklah, makananku ini akan kuberikan kepada anakmu kalau kalau dia bersedia bertukar wajah denganku. Tolong katakan pada anakmu sekarang. "Segera Sang Dewi menyampaikan persyaratan Suwidak Loro kepada anaknya. Karena anak Sang Dewi amat ingin mencicipi makanan Suwidak Loro, ia segera saja setuju.
Suwidak Loro dan anak Sang Dewi kemudian bertukar Rupa. Wajah Suwidak Loro berubah menjadi cantik melebihi bidadari. Sinar wajahnya bagaikan cahaya.
Ketika iring-iringan sampai diistana, Raja sudah siap menyambut calon permaisurinya. Raja terkagum-kagum akan kecantikan Suwidak Loro. Supaya seluruh rakyat dapat ikut bergembira, pesta pernikahan Raja diselenggarakan selama sepekan.
Setelah usai Raja ingin mengetahui asal usul permaisurinya. Suwidak Loro dengan jujur menceritakan semua kisah hidupnya. Setelah mendengar cerita Suwidak Loro, Raja memanggil tetangga Suwidak Loro yang datang mengadu kepadanya. Berkat dialah sang Raja mendapatkan permaisuri yang amat cantik. Tetangga Suwidak Loro kemudian diberi hadiah oleh Raja sebidang tanah yang luas.
Setelah itu Raja juga mengirim utusan untuk memanggil ibu Suwidak Loro agar tinggal diistana.Mula-mula, ibu Suwidak Loro menolak karena ia takut dihukum Raja. Akhirnya ia berjanji akan menyusul. Dengan membawa bekal makanan kesukaan Suwidak Loro dan ia pun berangkat ke istana Raja.
Setibanya diistana , ibu Suwidak Loro segera dipertemukan dengan anaknya. Akan tetapi, ia tidak mengenal Suwidak Loro lagi karena wajahnya sekarang amat cantik. Berulang kali di tanya Raja, ibu Suwidak Loro selalu menjawab, "Bukan, bukan ini Baginda. Anak hamba sangat² cantik. "Ibu Suwidak Loro tetap tidak mau mengakui Suwidak Loro sebagai anaknya karena ia yakin anaknya amat jelek wajahnya, sedangkan permaisuri Raja wajahnya sangat cantik. Lagipula ia takut kejujurannya sedang diuji Raja.
Akhirnya, Suwidak Loro menangis dan Nyai Janda luluh hatinya. "Kalau kau memang anakku, "katanya, "coba sebutkan apa makanan kesukaanmu. "Botok Semayi, Bu, terbuat dari campuran kelapa muda parut, bawang merah, bawang putih, garam, cabe, terasi, udang kecil dan daun kemangi. Hampir setiap hari ibu memasakkannya untukku, "Suwidak Loro dapat menyebutkannya dengan tepat dan janda tua itu menjadi yakin bahwa permaisuri raja sesungguhnya dulu adalah Suwidak Loro. Lalu Suwidak Loro bercerita kepada ibunya kisah pertemuannya dengan seorang Dewi ditengah perjalanan menuju istana.
Ibu Suwidak Loro amat bersyukur dan berdoa supaya kelak Suwidak Loro melahirkan putra yang dapat menggantikan ayahnya menjadi Raja. Berkat doa ibunya, Suwidak Loro hidup berbahagia dan melahirkan putra-putri raja yang tampan dan cantik. Mereka hidup tentram dan damai.
Suwidak Loro
Pengantar/author:
Murti Bunanta
Ilustrator/Ilustrator:
GM. Sudarta
Koordinator dan Editor Kepala/
Coordinator and Chief Editor:
Murti Bunanta
Konsultan Bahasa inggris/English Language Consultant:
Katherine Paterson
Desainer Buku/Book Designer:
GM. Sudarta
Penerjemah :
Ida Bagus Putra Yadnya
Penerbit/Publisher:
Kelompok Pecinta Bacaan Anak
sumber: RumahKitaindo
RumahKitaIndo@2021-2022