SALUMPAGA

salumpaga adalah sebuah desa/kampung yang terletak di kecamatan tolitoli utara kabupaten TOLITOLI provinsi sulawesi tengah.

nama salumpaga di ambil dari dari dua nama orang yang di satukan 'SALUM' dan 'PAGA',

konon kata nya mereka adalah orang pertama yang mendiami tanah salumpaga yang hidup jauh di masa era silam.

pada era zaman penjajahan beelanda tahun 1919 yang saat itu dekat angelino adalah cotroliur di daerah tolitoli penduduk salumpaga telah ada dengan sekitar 30'an pemukiman rumah dan memiliki kepala kampung, dan hi.hayyun sebagai seorang imam.

salumpaga terkenal dengan tragedi berdarah penumpasan belanda di tana tolitoli yang di cap oleh sebagian orang orang besar di tanah tolitoli 'PEMBERONTAKAN RAKYAT SALUMPAGA' yang terjadi tanggal 5 juni 1919 tepat bulan ramadan,

yang di pimpin oleh imam hi.hayyun, hal ini di latar belakangi kesewenangwenangan pihak belanda tuk bekerja membuat akses jalan tetapi dengan kerja heardens tuk pembangunan kepentingan belanda sendiri tanpa memikirkan kondisi dan keadaan pada saat itu, sehijngga terjadilah jihad yang harus mengorbankan darah parah belanda yang kejih pada saat itu.

hal ini di tandai dengan monumen tugu bersejarah yang sampai saat ini berdirih kokoh di tana desa salumpaga, tapi di sayangkan salah satu yang sebenarnya menjadi aset besar masyarakat setempat itu mulai di biarkan dan terbengkalai.

seharus hal ini merupakan bukti sejarah jihad islam, yang pernah terjadi di kabupaten tolitoli, seharus nya pula dinas pariwisata dan kebudayaan menjadikan hal tersebut aiken kota, tetapi jangan menjaga atau memperhatikan, mengurusi nya pun tidak pernah di indahkan,

inilah mungkin yang membuat keterlambatan kbupaten tolitoli menjadi salasatu pusat wisata turis dalam negeri maupun luar negeri, dinas pariwisata dan kebudayaan di sibukkan dengan proyek mengolah alam bawa laut pantai sekitar pulau dan alam hutan cengkeh, ALHAMDULILLAH sedikit demi sedikit telah membuahkan hasil dan lama kelamaan pasti akan sedikit pula yang datang mengunjungi.

tolitoli kota sejarah dengan cerita tragedi berdarah perjuangan rakyat salumpaga, tolitoli kota pahlawan dengan imam hi.hayyun sebagai tokoh pelopor jihad atas penjajahan belandanda di tanah tolitoli, sayang beribu sayang lagilagi belum mendapat perhatian, sehingga dari hal hal tersebut masyarakat salumpaga memulai memandirikan diri dari keramaian.

MONUMEN PEDANG yang baru saja di bangun lagi merupakan simbol desa tanah salumpaga atas perjuangan rakyat pada tahun 1919 itu, kini masih dalam pembuatan yang masih mencapai 65% berjalan.

ke 3 orang dari salah satu yang ikut dalam tragedi berdarah itu mempunyai tanda di hukum gantung nya yang di bawa ke.manado sulawesi utara dan menjadi tempat salah satu wisata, pertanyaan besar nya kok di tolitoli sendiri belum ada tempat yang di jadi sebagai lahan bersejarah atas perjuangan.