Sukrisna
Sukrisna, lahir 17 Juni 1974 di suatu dusun Kembang, WOnokerto, Turi, Sleman yang jauh dari keramaian berjarak kurang lebih 30 km dari Kota Yogyakarta. Seperti umumnya sebagai keturunan keluarga petani yang hanya menggarap sawah, sehingga tak mampu untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi. Anak keempat dari 7 bersaudara hasil perkawinan Harto Sumarjito dengan Sumarjiyah. Sudah ditempa dari kecil dengan pola hidup sederhana, membuat seluruh anggota keluarga gigih untuk berjuang mengadu nasib. Saat ini seluruh anggota keluarga Pria (3 orang) tinggal di Jakarta, sedangkan saudara perempuan (4 orang) semua tinggal di Jogjakarta. Kampung Kembang sekarang dengan dahulu sudah sangat jauh berbeda keadaannya. Namun semangat gotong royong sampai saat ini masih terjaga dan berjalan. Sebagai hasil jerih payah warga Kembang, yang saat ini sedang membangun jembatan penghubung dengan kampung tetangga yang berbeda wilayah kelurahan. Dikampung ini terdapat fasilitas gedung serbaguna, akses jalan, akses perairan dan lain dikerjakan dengan sistem gotong royong. Penghargaan Nasional juga telah diperoleh seperti misalnya Juara Nasional dalam hal pengelolaan pengairan, dan juga mendapat penghargaan atas kelompok tani. Dan yang paling membanggakan, dari kampung Kembang ini Salak Pondoh dieksport ke China.