Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung adalah organisasi minat bakat dilingkungan Universitas Lampung yang bergerak di bidang jurnalistik. Dimulai pada tahun 1975, Teknokra berdiri di bawah naungan Dewan Mahasiswa (Dema) Unila –sekarang disebut BEM, red-. Di tahun yang sama pula, tepatnya pada bulan April, Teknokra berhasil menerbitkan buletin 30 halaman yang menjadi edisi pertama pers mahasiswa di Pulau Sumatera. Karena belum memiliki Surat Tanda Terbit (STT), usai pertemuan Dema se-Indonesia di Medan, Asep Unik dan Thoha segera mengurusnya, sehingga Teknokra resmi memiliki STT pada 1 Maret 1977. Tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi Teknokra, meski secara de facto telah ada sejak 1975. Teknokra merupakan akronim dari teknologi, inovasi, kreativitas, dan aktivitas. Nama tersebut digagas oleh Asep Unik, salah satu dari tiga pendiri Teknokra. Ia juga turut andil dalam mengusulkan dibentuknya media penerbitan kampus di Unila. Hal itu disambut baik dua rekannya, Muhajir Utomo dan M Thoha BS Jaya, yang tergabung dalam tim perumusan program kerja Dema Unila kala itu. Hingga saat ini, tiga founding father Teknokra tersebut masih menjadi dewan pembina dan anggota dewan pembina Teknokra. Baru setahun berdiri, tepatnya pada 1978, pemerintah mulai mengintervensi kehidupan kampus dengan mengeluarkan SK Menteri P dan K No. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Salah satu peraturannya menyatakan bahwa jabatan ketua pers mahasiswa -pemimpin umum, red- dijabat oleh dosen yang ditunjuk langsung oleh rektorat. Alhasil, Teknokra sempat mati suri selama hampir tiga tahun lamanya (1978-1980). Teknokra kembali bangkit di tahun 1981 di bawah kepemimpinan M. Thoha B. Sampurna Jaya dan Tedy Junaidy sebagai pemimpin redaksi. Di tahun inilah Teknokra diubah namanya menjadi ‘Teknokrat’. Tak hanya sekali, perubahan nama juga dilakukan di tahun 1983-1986 menjadi ‘Cendikia’. Setelah periode tersebut berlalu, nama Teknokra kembali dipakai sampai saat ini. Teknokra memiliki dua bidang, yaitu Redaksi dan Usaha, serta dua divisi yaitu Kesekretariatan dan Pusat penelitian dan Pengembangan (Litbang). Bidang redaksi dipimpin oleh pemimpin redaksi yang bertanggungjawab terhadap pemberitaan Teknokra. Sedangkan bidang usaha dipimpin seorang pemimpin usaha yang mengurusi masalah keuangan, pemasaran, serta periklanan. Hal ini dilakukan untuk melatih kemandirian dalam memperoleh sumber pendanaan selain dari dana kemahasiswaan. Kepala Kesekretariatan bertanggungjawab terhadap divisi kesekretariatan, tugasnya mengelola segala macam urusan administrasi dan manajemen surat-menyurat. Sementara Kepala Puslitbang membawahi divisi Litbang dan bertugas untuk meningkatkan kemampuan keorganisasian serta sumberdaya manusia Teknokra. Sebagai unit kegiatan yang berkecimpung di dunia jurnalistik, tahun ini Teknokra hadir dengan terbitan berupa tabloid 8 edisi dan majalah edisi khusus mahasiswa baru serta majalah tahunan. Tak hanya itu, berita seputar Unila pun dapat pembaca akses di teknokra.com dan video streaming. Tak hanya berkutat dengan penerbitan, Teknokra juga eksis dalam berkegiatan. Hal itu terbukti dengan diadakannya berbagai macam kegiatan bertaraf daerah dan nasional, seperti lomba fotografi jurnalistik (Rally foto tahun 2007-2014), dan pelatihan jurnalistik tingkat lanjut (PJTL) se-Indonesia tahun 2014. Pelatihan riset media di tahun 2013, Pekan Jurnalistik Nasional (PJN) di tahun 2014, dan Teknokra Jejama 2016. Teknokra juga pernah terpilih sebagai salah satu lembaga dari delapan universitas yang menggelar Kompas Kampus di tahun 2012. Selain itu, Teknokra beberapa kali berhasil mendapat penghargaan bergengsi seperti Juara Harapan II Lomba Penerbitan Kampus Mahasiswa se-Indonesia oleh Departemen P dan K tahun 1994, peringkat V Lomba Media Alternatif se-Indonesia oleh ISAI 1999, peringkat II Lomba Blog Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Unila, penghargaan dari Indonesia Print Media Award (ISPRIMA) sebagai Bronze Winner kategori The Best Sumatra Magazine tahun 2012 dan 2014, Bronze Winner dalam kategori Best of National Non-Magazine tahun 2012, penghargaan kategori nonmajalah Sumatra 2016, penghargaan kategori majalah tahun 2017 oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS). Sukses dengan nama besar tak lantas membuat kami terlena. Banyak tantangan yang harus dihadapi tiap tahunnya. Teknokra yang berada di pojok PKM itu selalu terbuka bagi kalian yang memiliki minat dan bakat di dunia jurnalistik. Tetap Berpikir Merdeka!