Wahyudi Ardianto
Wahyudi Ardianto ({{lahirPasuruan|24|10|1992}}) adalah pemuda Indonesia.
Ia adalah anak kedua dari Bapak Rukun, Eks Pengusaha Madu terbesar di Kawasan Tretes Prigen Pasuruan, setiap panen selalu berton-ton yang dihasilkan dari si lebah ini. Setelah banyak penebangan hutan, sekitar tahun 2000, usahanya mulai meredup, karena lebah sudah tidak ada makanannya lagi,dan berpindah ke bidang usaha lain. Pada masa belajar, disaat teman teman Wahyudi masih bermain dan belajar, selepas sekolah selalu membantu ayahnya ke hutan untuk membantu peternakan milik ayahnya yang hampir mencapai 50 ekor.
Karir : Selepas lulus sekolah, Wahyudi masih bekerja serabutan sembari membantu ayahnya di hutan. Tahun 2012 Wahyudi memulai karir bekerja di minimarket ternama di Indonesia waktu itu. Hingga bulan September 2016 dia melepaskan masa lajangnya. Bertambah bahagia,setahun kemudian dia dikaruniai anak diberi nama Airlangga Radhya Ardianto. Waktu terus berputar, tanpa bisa menawar, sekitar bulan Feb 2019 ayahanda Wahyudi sakit keras dan harus di operasi, dia merelakan kerja selama bertahun-tahun untuk menjaga di RS, hingga Januari 2021 Tuhan berkehendak lain, ayah Wahyudi dipanggil oleh yang maha kuasa. Setelah kehilangan ibu, kehilangan pekerjaan, kehilangan ayah. Terpuruklah sudah, namun sikap positif selalu dia terapkan, dia bisa bangkit. Demi keluarga, sekarang dia masih bekerja serabutan untuk terus menyambung hidup. Entah apa yang terjadi di masa depan. Manusia tidak akan tahu, yang penting terus semangat. Karena baginya mimpi-mimpinya tidak kecil. Diam menakutkan, tentunya bergerak akan mematikan. Seperti filosofi hidupnya untuk hidup, harus hidup, supaya hidup itu menghidupi. Fikiran, tenaga, perasaan, dan bahkan uang sudah dikorbankan. Baginya tidak ada keberhasilan yang mutlak tanpa adanya pengorbanan yang dalam.