Wais Al Karnais

sunting

Wais Lahir di Bua Salah satu Kecamatan di Kabupaten Luwu, Pada Tanggal 9 November 1989. Anak Dari Abdullah Sambila Dan Nurhaya Tobesse. dan Dibesarkan di Salah satu Desa Bernama Desa Maruge Kec. Katoi Kabupaten Kolaka Utara.

Beliau Lahir Dari Darah Seorang Pejuang Luwu Pada Masanya, Dia Memiliki Kakek Buyut yang biasa disebut Baco' Api, Sambila dan Tobesse.

Kakek dan Neneknya yang Berdarah Luwu dan Bugis dan Toraja Juga merupakan Seorang Pejuang dari Suku Bugis, Luwu dan Toraja yang cukup Disegani Pada masa Penjajahan Belanda Di Sulawesi Selatan.

PENDIDIKAN

sunting

SDN 1 Maruge 1996 - 2002

SMPN 1 Lametuna (Kodeoha) 2002 - 2005

SMAN 1 Lasusua 2005 - 2007

SMK Handayani Utama Palopo 2007 - 2008

PENDIDIKAN NON FORMAL

sunting

Pelatihan Cyber Di Malang Tahun 2015

Pelatihan WAF (Web Aplications Fiewall) di Bandung Tahun 2016

Pelatihan Digitalisasi di Bogor Tahun 2017

Pelatihan Cyber intelligence Di Medan Tahun 2018

PEKERJAAN
sunting

Staf TU SMKN 1 Maruge Tahun 2010

Jurnalis Media Lokal Kota Palopo Tahun 2013

Pemimpin Redaksi Media Regional Tahun 2015

Ketua DPW IPJI (Ikatan Penulis Dan Jurnalis) Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2017-Sekarang

PLt. Ketua Duta Corruption Watch Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2016

Eks. Sekretaris BAPPILU Partai Demokrat Kolaka Utara Tahun 2022

TIM IT/Cyber

Conten Creator

Digital Marketing

KUTIPAN
sunting

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hidup ini adalah perjalanan yang indah, namun kadang penuh dengan tantangan. Setiap hari kita menjalani cerita yang unik, pengalaman yang tak terulang, yang semuanya membawa kita pada suatu pemahaman akan arti dari kehidupan itu sendiri. Tidak ada yang tahu dengan pasti kapan atau di mana kehidupan ini akan membawa kita, tetapi kita diberi kebebasan untuk memilih arah dan nilai yang kita yakini. Hari ini, saya ingin berbicara tentang hal-hal sederhana yang sering kali kita abaikan, namun justru yang paling mendalam dalam membentuk hidup kita.

Kehidupan adalah tentang arti dan tujuan. Apakah kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan hari ini, sekecil apapun, dapat menjadi pijakan untuk hari esok? Sebuah senyuman, kata-kata yang penuh dukungan, atau bahkan mendengarkan tanpa menghakimi, semua hal itu berpotensi mengubah hidup seseorang, mungkin juga hidup kita sendiri.

Ada pepatah yang berkata, “Kebahagiaan tidak terletak pada apa yang kita terima, melainkan pada apa yang kita berikan.” Kebahagiaan terbesar bukan datang dari apa yang kita miliki, tetapi dari ketulusan kita untuk berbagi dan peduli pada sesama. Hal inilah yang menjadi inti dari kehidupan: kita ada di sini bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan untuk saling menguatkan.

Setiap orang di sini membawa cerita yang berbeda, latar belakang yang berbeda, serta harapan yang berbeda. Namun, ada satu hal yang menyatukan kita, yaitu keinginan untuk hidup dengan bermakna. Untuk itulah, saya mengajak kita semua, marilah kita saling menguatkan, saling memberikan inspirasi, dan bersama-sama menciptakan kehidupan yang penuh kasih dan kedamaian. Kehidupan ini singkat, tetapi bisa berarti dan berdampak panjang jika kita mau menjalani dengan kesadaran dan niat yang tulus.

Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, membawa kebaikan dalam setiap langkah, dan meninggalkan jejak kebaikan di mana pun kita berada.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Wais Alkarnais