Pepanji
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2021) |
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Pepanji adalah drama tari yang menceritakan tentang raja-raja dan kesatria-kesatria yang dahulu sangat digernari oleh rnasyarakat Lombok. Sarnpai dengan tahun 1935 Pepanji rnasih dipertunjukkan secara lengkap sebagai sebuah drama tari yang utuh. Tetapi setelah tahun 1935, Pepanji hanya dipertunjukkan sebagian saja, bahkan ada beberapa yang rnenjadi tarian lepas. Adapun tari-tarian lepas yang berasal dari drama tari Pepanji ialah tari Pendasar, tari Prabu, tari Panji atau Dalem, tari Condong, tari Putri Galuh, tari Patih.dan tari Raksasa. Melihat narna drama tari Pepanji dan juga tari-tarian lepas yang sekarang ada, jelas bahwa tarian yang dirnaksud dengan Pepanji ialah cerita tentang Panji yang berasal dari Jawa Timur yang masuk Lombok melalui Bali.
Adapun makna dari setiap tari-tarian lepas yang berasal dari drama tari Pepanji ini yakni tari Pendasar merupakan tari panakawan yang dibawakan oleh seorang pria atau seorang wanita. Tari ini rnenggarnbarkan seorang abdi pengiring raja atau pengeran atau juga pengiring puteri. Apabila yang akan diiringkan seorang raja atau pangeran, yang menarikan Pendasar adalah seorang abdi laki-laki. Tetapi bila yang akan diiringkan seorang puteri, maka Pendasar ditarikan oleh seorang penari perempuan. Tari Pendasar selalu diikuti oleh tari Prabu atau tari Panji (Dalem), atau tari Puteri (Galuh). Tari Pendasar yang dibawakan oleh seorang penari wanita yang menggambarkan abdi perempuan juga disebut Condong. Tari Patih adalah tarian yang dibawakan oleh dua orang penari pria yang menggambarkan dua orang patih dalam ceritera Panji. Seperti halnya tari Prabu, tari Patih juga dibawakan dengan teknik tari laki-laki yang gagah tetapi agak kasar. Sedangkan tari Panji yang juga disebut tari Dalem selalu ditarik dengan teknik tari laki-laki halus. Tari Raksasa yang dibawakan oleh seorang penari laki-laki juga menggunakan teknik tari laki-laki gagah tetapi kasar sekali.[1]
Referensi
suntingArtikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Desember 2023. |
- ^ Djamaludin;, SUDARSONO; Atjep. Tari-Tarian Indonesia I (dalam bahasa Indonesia). Proyek Pengembangan Media Kebudayaan.