Pohon asoka
Pohon asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh agama Hindu.[3] Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malam hari di bulan April dan Mei setiap tahunnya.[3] Pohon tanaman ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian.[3] Di Indonesia, dikenal dua jenis bunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia Longifolia) dan asoka biasa (Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing.[3] Biasanya tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupun tanaman hias.[4] Orang-orang Eropa sering menyebut tanaman ini Flame of the Wood atau api dari hutan karena warna bunganya yang cerah serta mencolok layaknya api.[5]
| Asoka | |
|---|---|
_flowers_in_Kolkata_W_IMG_4146.jpg)
| |
| Bunga Asoka | |
Klasifikasi ilmiah 
| |
| Kerajaan: | Plantae |
| Klad: | Tracheophyta |
| Klad: | Angiospermae |
| Klad: | Eudikotil |
| Klad: | Rosid |
| Ordo: | Fabales |
| Famili: | Fabaceae |
| Genus: | Saraca |
| Spesies: | S. asoca
|
| Nama binomial | |
| Saraca asoca | |
| Sinonim[2] | |
Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba.[6] Bunganya dapat bertahan selama 3-4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung.[6] Untuk perawatannya sendiri, bunga tanaman ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan.[7]
Bunganya dapat digunakan untuk mengobati disentri hemoragik dengan cara ditumbuk halus serta dicampur air, kemudian bunga ini juga bisa dipakai sebagai obat bagi orang yang haidnya tidak teratur,dan dapat mengobati luka memar dengan meminum air rebusan dari bunga asoka yang ditambah bunga mawar kering dan umbi daun dewa.[8]
Bentuk Tanaman
sunting_leaves_%26_flowers_in_Kolkata_W_IMG_4175.jpg)
Pohon asoka atau yang mepunyai nama Latin Saraca Indica adalah pohon yang mana bunganya tumbuh pada cabang-cabang besar.[9] Bunganya tumbuh secara bergerombol dan berderet dengan benang sari yang mencuat keluar seperti kembang api.[9]
Untuk warnanya, pohon ini sering kita jumpai dengan bunga warna kuning, jingga, bahkan merah.[9] Asoka memiliki batang yang keras dengan tinggi yang dapat mencapai 7 meter, sedang daunnya majemuk dan berbentuk oval berujung lancip.[9]
Referensi
sunting- ^ CAMP Workshops on Medicinal Plants, India (1998). "Saraca asoca": e.T34623A9879360.
- ^ a b "Saraca asoca (Roxb.) Willd. — The Plant List". The Plant List. 5 January 2015.
- ^ a b c d Vittachi, Nury (2005).Detektif Feng Shui 3: Misi Khusus.:PT Bentang Pustaka. Terj. Ibnu Setiawan Hal 292. Cet 1
- ^ Rukmana, Rahmat, dkk (2002).Nimba: Tanaman Penghasil Pestisida Alami.Yogyakarta: kanisius. Hal 18
- ^ http://www.bimbingan.org/tanaman-soka.htm Diarsipkan 2014-02-23 di Wayback Machine. diakses tanggal 24 April 2014
- ^ a b Ratnasari, juwita, dkk (2007).Galeri Tanaman Hias Bunga.Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya. Hal 198
- ^ Ira Puspa, Garsinia Lestari (2008).Galeri Tanaman Hias Lanskap.Jakarta:Penebar Swadaya. Hal 189
- ^ http://www.berkhasiat.com/2013/05/khasiat-bunga-asoka.html Diarsipkan 2014-04-24 di Wayback Machine. diakses tanggal 24 April 2014
- ^ a b c d WS, Don, Trees, dkk (2000).Rahasia Kebun Asri.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 32
Pranala luar
sunting- (Inggris) Artikel populer dari The Hindu Online Diarsipkan 2008-10-01 di Wayback Machine., diakses 2 Oktober 2007.