Portal:Surakarta/Biografi pilihan/20

Anand Krishna adalah seorang spiritualis lintas agama, nasionalis, humanis, budayawan dan penulis Indonesia. Kepeduliannya terhadap kondisi jiwa spiritual masyarakat Indonesia dituangkan dengan pendirian Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-BangsaDepartment of Public Information sejak 15 Desember 2006) sebagai Centre for Holistic Health and Meditation sejak tahun 1991.

Anand menempuh pendidikan dasarnya di Lucknow, India Utara. Di sana ia bertemu dengan Guru Spiritual pertamanya, Sheikh Baba. Berprofesi sebagai penjual es balok, Orang Suci ini justru tak dikenali oleh orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Tapi Beliau memainkan peranan penting dalam proses “kelahiran” Anand Krishna yang sebelumnya memang sudah amat familiar dengan puisi-puisi dan ajaran Sufi yang ditulis oleh Shah Abdul Latief dari Sind, lewat Sang ayah, Tolaram.

Ia bekerja sambil studi. Anand Krishna memperoleh gelar Master dari Universitas Pacific Southern, Amerika Serikat, dan pernah mencapai puncak karier sebagai Direktur dan Pemegang Saham sebuah Perusahaan Garmen di Indonesia, sampai akhirnya ia jatuh sakit. Menurut diagnosa medis ia menderita Leukemia pada stadium lanjut. Ini terjadi pada tahun 1991. Saat ia berusia 35 tahun, Anand telah menghadapi ancaman kematian di depan matanya.

Setelah berbulan-bulan menderita, secara misterius ia bertemu dengan seorang Lama Tibet di pegunungan Himalaya dan secara ajaib sembuh dari penyakitnya. Kemudian Anand memutuskan untuk membaktikan seluruh hidupnya guna berbagi kebahagiaan, kedamaian, kasih dan kesehatan holistik.

Dalam 12 tahun terakhir, Anand Krishna telah berceramah pada jutaan orang lewat siaran televisi, dialog radio, pelatihan meditasi, penerbitan buku-buku, wawancara surat kabar dan pelbagai artikel koran, juga lewat pertemuan dan workshop rutin yang diadakan di Anand Ashram, Sunter dan Pusat Pelatihan One Earth, dua pusat pelatihan meditasi tersebut didirikan olehnya di Ibukota Indonesia, Jakarta dan yang satunya di daerah pegunungan yang sejuk di Bogor.

Selain menulis buku, Anand Krishna juga secara rutin menulis untuk Harian Kompas, Harian Nasional Indonesia berbahasa Inggris The Jakarta Post, Harian Bali Times dan Harian Radar Bali. Artikel dan tulisan-tulisannya juga dimuat oleh media-media net internasional, seperti EzineArticles.com Expert Author, Commonground News, dll.