Priria
Rhamnus adalah genus dari sekitar 140 spesies semak atau pohon kecil yang , umumnya dikenal sebagai priria atau tapakuala (bahasa Inggris : Buckthorn) dalam keluarga Rhamnaceae . Spesiesnya berkisar dari 1 hingga 10 m (3 hingga 33 ft) tinggi (jarang sampai 15 m (50 ft) ) dan sebagian besar berasal dari Asia Timur dan Amerika Utara, namun ditemukan di belahan bumi utara yang beriklim sedang dan subtropis, dan juga lebih lokal di belahan bumi selatan subtropis di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan . [1]Beberapa contoh spesies priria di Indonesia adalah Rhamnus sumatrensis (Priria Sumatra), Rhamnus sumbawanensis (Priria Sumbawa), dan Rhamnus nepalensis (Priria gawah)
| Priria | |
|---|---|
| |
| Rhamnus cathartica | |
Klasifikasi ilmiah 
| |
| Kerajaan: | Plantae |
| Klad: | Tracheophyta |
| Klad: | Angiospermae |
| Klad: | Eudikotil |
| Klad: | Rosid |
| Ordo: | Rosales |
| Famili: | Rhamnaceae |
| Tribus: | Rhamneae |
| Genus: | Rhamnus L. |
| Spesies | |
|
Lihat teks | |
Spesies gugur dan hijau selalu ada. Daunnya sederhana, 3 hingga 15 cm (1 hingga 6 in) panjang, dan tersusun berselang-seling, berpasangan berlawanan, atau hampir berpasangan (subopposite). Salah satu ciri khas dari banyak priria adalah cara uratnya melengkung ke atas menuju ujung daun. Tanaman ini menghasilkan buah berbiji hitam atau merah seperti buah beri . Nama ini disebabkan oleh duri kayu di ujung setiap ranting pada banyak spesies. Salah satu spesies diketahui mempunyai potensi untuk digunakan sebagai obat. [2]
Keterangan
suntingSpesies Rhamnus adalah semak atau pohon berukuran kecil hingga sedang, [3] dengan dedaunan gugur atau jarang hijau. Cabang-cabangnya tidak bersenjata atau berakhir di tulang kayu. Helaian daunnya tidak terbagi dan berurat menyirip. Tepi daun bergerigi atau jarang seluruhnya. Spesies Rhamnus umumnya dioecious, dengan bunga jantan dan betina pada tanaman terpisah.[4] Sebagian besar spesies memiliki bunga berwarna hijau kekuningan, kecil, berkelamin tunggal atau jarang berpoligami; yang dihasilkan secara tunggal atau dalam bunga majemuk ketiak, bunga tandan, atau malai yang berisi beberapa bunga. Tabung kelopak berbentuk cangkir, dengan 4 atau 5 sepal segitiga bulat telur, yang di bagian adaxial ± lunas jelas. Kelopak 4 atau 5 tetapi beberapa spesies mungkin tidak memiliki kelopak. Kelopaknya lebih pendek dari sepal. Bunga mempunyai 4 atau 5 benang sari yang dikelilingi oleh kelopak yang panjangnya sama atau lebih pendek. Kepala sarinya terpunggung. Ovarium superior bebas, bulat, dengan 2-4 ruang. Buah-buahan adalah buah berbiji 2-4 batu, seperti buah beri, yang berbentuk bulat telur atau bulat telur. Biji berbentuk lonjong atau lonjong-lonjong, tidak beralur atau berpinggiran abaksial atau lateral dengan alur yang panjang dan sempit. Bijinya memiliki endosperma yang berdaging. [5]
Distribusi
suntingRhamnus memiliki sebaran yang hampir kosmopolitan, [6] dengan sekitar 140 spesies yang berasal dari daerah beriklim sedang hingga tropis, sebagian besar spesies berasal dari Asia Timur dan Amerika Utara, dengan beberapa spesies di Eropa dan Afrika. [7]
Piria sering tertukar dengan kornelia, yang memiliki venasi daun yang melengkung.Kedua tanaman ini mudah dibedakan dengan menarik daunnya secara perlahan; kornelia akan mengeluarkan benang lateks putih tipis, sedangkan priria tidak.
Ekologi
suntingBeberapa spesies bersifat invasif di luar wilayah jelajah alaminya. R. cathartica diperkenalkan ke Amerika Serikat sebagai semak taman dan telah menjadi spesies invasif di banyak wilayah di sana. Ini adalah inang utama kutu daun kedelai ( Aphis glisin ), hama bagi petani kedelai di seluruh AS. Kutu daun menggunakan priria sebagai inangnya selama musim dingin dan kemudian menyebar ke ladang kedelai terdekat pada musim semi.[8] Priria italia ( R. alaternus ), spesies yang selalu hijau dari kawasan Mediterania, telah menjadi gulma serius di beberapa wilayah Selandia Baru, [9] terutama di kepulauan Teluk Hauraki .
Referensi
sunting- ^ Knight, Kathleen S.; Kurylo, Jessica S.; Endress, Anton G.; Stewart, J. Ryan; Reich, Peter B. (2007-12-01). "Ecology and ecosystem impacts of common buckthorn (Rhamnus cathartica): a review". Biological Invasions (dalam bahasa Inggris). 9 (8): 925–937. doi:10.1007/s10530-007-9091-3. ISSN 1573-1464.
- ^ Zeouk, Ikrame; Bekhti, Khadija (2020-03-01). "A critical overview of the traditional, phytochemical and pharmacological aspects of Rhamnus alaternus: a Mediterranean shrub". Advances in Traditional Medicine (dalam bahasa Inggris). 20 (1): 1–11. doi:10.1007/s13596-019-00388-8. ISSN 2662-4060.
- ^ Archibold, William; Brooks, Darin; Delanoy, L. (1997). "An investigation of the invasive shrub European Buckthorn, Rhamnus cathartica L., near Saskatoon, Saskatchewan". Canadian Field-Naturalist. 111.
- ^ Holmgren, Kjell; Oxelman, Bengt (2004). "Generic Limits in Rhamnus L. S.l. (Rhamnaceae) Inferred from Nuclear and Chloroplast DNA Sequence Phylogenies". Taxon. 53 (2): 383–390. doi:10.2307/4135616. JSTOR 4135616.
- ^ "Rhamnus in Flora of China @". Efloras.org. Diakses tanggal 2013-05-07.
- ^ "Rhamnus in Flora of Pakistan". Efloras.org. Diakses tanggal 2013-05-07.
- ^ "Rhamnus in Flora of China @". Efloras.org. Diakses tanggal 2013-05-07.
- ^ Box: 2207A (2012-04-03). "SDSU Department of Plant Science: Managing Soybean Aphids". Sdstate.edu. Diakses tanggal 2013-05-07.
- ^ Synergy International Limited <http://www.synergy.co.nz> (2006-03-23). "issg Database: Ecology of Rhamnus alaternus". Issg.org. Diakses tanggal 2013-05-07.