Prospeksi adalah tahap pertama dalam produksi mineral yang bertujuan untuk menemukan lingkungan yang secara geologis mengandung deposit mineral.[1]

Prospeksi dengan metode tradisional mengandalkan penemuan mineral sebelumnya dan hanya dilakukan bila mineral ditemukan dalam jumlah yang signifikan di tempat yang ingin diprospeksi. Untuk mengurangi area yang berpotensi, prospektor memeriksa tiap-tiap batuan dasar yang dicurigai mengandung deposit dengan intuisi. Cara ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak mungkin dilakukan di tempat-tempat tidak terjangkau atau tertutup sesuatu. Maka dari itu, hanya sedikit sekali deposit bijih logam besar yang ditemui pada masa ini. Sedangkan cara modern dapat memanfaatkan data geologis, geofisika dan geokimia untuk memperkecil daerah pencarian yang potensial untuk ditambang. Tiap cara-cara ini berfungsi untuk meningkatkan kesuksesan dari tahap akhir dan paling mahal dari eksplorasi, yaitu pengeboran permata dan eksplorasi bawah tanah.[2]

Referensi sunting

  1. ^ United States Congress House Committee on Interior and Insular Affairs Subcommittee on Public (1961). Wilderness Preservation System: Hearings Before the United States House Committee on Interior and Insular Affairs, Subcommittee on Public Lands, Eighty-Seventh Congress, First Session, Eighty-Seventh Congress, Second Session (dalam bahasa Inggris). U.S. Government Printing Office. hlm. 1549–1556. 
  2. ^ Hawkes, H. E. (1957). "Principles of geochemical prospecting". doi:10.3133/b1000f.