Protokanonika adalah sebutan untuk kitab-kitab Perjanjian Lama yang terdapat dalam Alkitab Ibrani dan dianggap kanonik selama periode pembentukan Kekristenan. Kitab-kitab ini dibedakan dari kitab-kitab Deuterokanonika, yaitu kitab yang termasuk dalam bagian kanon kedua atau dalam bahasa Yunani deuteros. Kedua kelompok membentuk seluruh Kitab Suci seperti diimani Gereja sejak semula. Kitab Deuterokanonika oleh kebanyakan Gereja Protestan disebut apokrif dan dilampirkan pada Kitab Suci saja. Pembedaan Kitab Suci itu menyebabkan perbedaan dalam ajaran kedua gereja tentang hal-hal seperti manfaat doa untuk arwah orang yang telah meninggal dan ada atau tidaknya api penyucian.

Etimologi

sunting

Protokanonika berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos.[1]

Rujukan

sunting
  1. ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid VII. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 63.