Provinsi Jing
Jingzhou atau Provinsi Jing adalah salah satu dari Sembilan Provinsi di Tiongkok kuno yang disebutkan dalam teks-teks sejarah Tiongkok seperti Yu Gong, Erya, dan Zhou Li. Kawasan ini menjadi divisi pemerintahan pada masa Kaisar Wu (berkuasa 141–87 SM) dari Dinasti Han Barat.
Jingzhou | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi: | 荊州 | ||||||
|
Sejarah
suntingSelama Periode Negara Perang, negara Chu menguasai sebagian besar wilayah Hubei dan Hunan saat ini (daerah yang kelak akan membentuk wilayah provinsi Jing). Negara Qin mengganti nama "Chu" dengan "Jing" (荊) untuk menghindari pamali penamaan karena nama pribadi Raja Qin Zhuangxiang (281–247 SM) adalah "Zichu" (子楚; secara harfiah berarti "anak Chu"), karena ibu angkatnya, Putri Huayang, berasal dari Chu. Chu ditaklukan oleh Qin pada tahun 223 SM.
Pada tahun 106 SM, pada masa Kaisar Wu dari Dinasti Han Barat, Tiongkok terbagi menjadi 13 divisi pemerintahan (tidak termasuk wilayah yang dikendalikan langsung oleh pemerintah pusat), dan masing-masing diperintah oleh seorang Inspektur (刺史). Jingzhou adalah salah satunya dan merupakan salah satu provinsi yang terbesar. Namun, Jingzhou tidak memiliki ibu kota provinsi dan statusnya sebagai divisi pemerintahan hanya berupa nama saja. Jingzhou baru menjadi divisi pemerintahan resmi pada masa Kaisar Ling dari Dinasti Han Timur. Buku Han menjelaskan bahwa Jingzhou terdiri dari tujuh jun atau prefektur, yaitu Nanyang (南陽; kini Henan barat daya), Nan (南; kini Hubei barat), Jiangxia (江夏; kini Hubei timur), Changsha (長沙; kini Hunan timur laut), Guiyang (桂陽; kini Hunan tenggara), Wuling (武陵; kini Hunan barat laut) and Lingling (零陵; kini Hunan barat daya).
Sebelum Liu Biao menjadi Gubernur (州牧) Jingzhou, ibu kota provinsi ini terletak di Hanshou (漢壽縣). Namun, sisa-sisa pemberontak Serban Kuning masih aktif di Jingzhou selatan, sehingga ibu kota dipindah ke Xiangyang (襄陽). Liu Biao meninggal pada tahun 208 dan digantikan oleh anaknya, Liu Cong, tetapi ia menyerahkan provinsi ini kepada Cao Cao pada tahun yang sama. Seusai Pertempuran Tebing Merah pada musim dingin tahun 208/209, Cao Cao hanya dapat mempertahankan kawasan Nanyang dan Nan di Jingzhou utara, sementara Jingzhou tengah dan selatan dikuasai oleh Sun Quan dan Liu Bei. Cao Cao kemudian mendirian jun Xiangyang (襄陽) dan Nanxiang (南鄉) dari wilayah Jingzhou yang ia kendalikan. Maka dari itu, Liu Bei menguasai Nan, Lingling dan Wuling, Sun Quan menguasai Jiangxia, Guiyang dan Changsha, sementara Cao Cao berkuasa di Nanyang, Xiangyang dan Nanxiang.[1]
Pada tahun 219, salah satu jenderal Sun Quan yang bernama Lü Meng merebut wilayah Liu Bei di Jingzhou yang sebelumnya dipertahankan oleh Guan Yu. Peristiwa ini memicu Pertempuran Xiaoting pada tahun 221-222, dan Liu Bei pada akhirnya berhasil dikalahkan oleh jenderal Sun Quan, Lu Xun. Semenjak itu, negara Shu Han tidak lagi pernah mengklaim Jingzhou, dan kawaasan tersebut terbagi menjadi wilayah Wu Timur dan Cao Wei.
Referensi
sunting- ^ (於是南郡、零陵、武陵以西為蜀,江夏、桂陽、長沙三郡為吳,南陽、襄陽、南鄉三郡為魏。) Jin Shu vol. 15.
- Fang, Xuanling et al. Book of Jin (Jin Shu).