Pucangan, Ambal, Kebumen
Pucangan adalah sebuah desa di kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini mayoritas berpenduduk sebagai petani dan sebagian kecil menjadi pedagang karena dilintasi jalan kambalan sebagai jalur penghubung antara kecamatan Ambal dan Kecamatan Kutowinangun.
Pucangan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kebumen | ||||
Kecamatan | Ambal | ||||
Kode pos | 54392 | ||||
Kode Kemendagri | 33.05.07.2014 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Sejarah Pucangan
suntingPucangan secara bahasa berasal dari kata Pucang nama sejenis pohon yang lazim digunakan untuk panjat pinang, yang pada masa dahulu pohon pucang ini dijadikan jembatan penyeberangan di Sungai (Wot, dalam bahasa jawa), karena di desa tersebut terdapat sungai, warga menyebutnya Sungai Pucangan. Merunut pada penelusuran folkfore atau sejarah lisan penduduk setempat, penamaan desa Pucangan ini merujuk pada salah satu perkampungan tertua di pesisir selatan Jawa yang dikenal dengan Kampung Dungwot atau Kedungwot.
Pusat peradaban masa lalu sering dibangun dekat dengan sumber air, pun demikian halnya dengan kampung/dukuh Dung Wot yang tumbuh disepanjang aliran sungai/kali pucangan. Kampung Kedungwot sejak zaman Mataram Islam (Kotagede) sudah tumbuh menjadi salah satu pusat penyebaran islam (daerah santri) yang memiliki hak otonomi khusus (tanah perdikan) dengan tokohnya yang terkenal dengan Mbah Nyai Dungwot (Mbah Wali Pucangan/Mbah Nyai Marhamah). Legitimasi Dungwot sebagai salah satu pusat dakwah islam di area pesisir selatan jawa (Kawasan Urut Sewu) setelah kedatangan Syeh Abdul Karim (Kyai Ngabdul Karim) yang merupakan cicit dari Sunan Kalijaga (salah satu dari Wali Songo yang masyhur), yang diangkat anak oleh Mbah Nyai Dungwot. Situs tentang asal muasal kampung Dungwot dan kawasan santri Pucangan ini bisa ditelusuri di area pemakaman Dungwot disamping Masjid Kedungwot Pucangan, berdampingan dengan aliran sungai Pucangan.