Václav I, Raja Bohemia

Raja Bohemia

Wenceslaus I Přemyslid (bahasa Ceko: Václav I.; sekitar tahun 1205 – 23 September 1253) merupakan seorang Raja Bohemia dari tahun 1230 sampai 1253.

Wenceslaus I dari Bohemia
Raja Bohemia
Stempel Wenceslaus I
Berkuasa1230–1253
Penobatan1228, Praha
PendahuluOttokar I dari Bohemia
Kelahiransekitar tahun 1205
Bohemia, Republik Ceko
Kematian23 September 1253 (usia sekitar 48 tahun)
Králův Dvůr, Kerajaan Bohemia
Pemakaman
Biara Agnes
PermaisuriKunigunde dari Hohenstaufen
KeturunanVladislaus, Margrave dari Moravia
Ottokar II dari Bohemia
Beatix dari Bohemia
Agnes dari Bohemia
WangsaDinasti Přemyslid
AyahOttokar I dari Bohemia
IbuConstance dari Hungaria

Keluarga

sunting

Wenceslaus adalah putra Ottokar I dari Bohemia dan istri keduanya Constance dari Hungaria. Ia juga merupakan adik tiri paternal Margarethe dari Bohemia dan Božislava dari Bohemia. Saudari-saudari tirinya adalah permaisuri pertama Valdemar II dari Denmark dan istri pertama Henry I, Pangeran Ortenburg. Saudarinya Judith dari Bohemia menikah dengan Bernhard von Spanheim, Adipati Kärnten. Saudarinya Anna dari Bohemia menikah dengan Henry II yang Saleh, Adipati Wrocław. Saudarinya Agnes dari Bohemia adalah Kepala Biarawati di Praha. Pada tahun 1989, Agnes dikanonisasi sebagai seorang santa oleh Paus Yohanes Paulus II.[1]

Eyang maternalnya adalah Béla III dari Hungaria dan istri keduanya Agnes dari Antiokhia (Agnes de Châtillon).[2] Agnes merupakan putri Raynald dari Châtillon dan Constance dari Antiokhia (rekan-pangeran Antiokhia).[3]

Pernikahan dan keturunan

sunting

Pada tahun 1224, Wenceslaus menikahi Kunigunde dari Hohenstaufen, putri kedua Philip dari Swabia, Raja Jerman dan istrinya, Irene Angelina.[4] Eyang paternalnya adalah Frederick I, Kaisar Romawi Suci dan Beatrice I, Comtesse Burgundia.[5] Eyang maternalnya adalah Isaac II Angelos, Kaisar Romawi Timur dan istri pertamanya Herina.[6] Wenceslaus mendukung sejumlah besar bangsa Jerman untuk menetap di dalam perkampungan dan kota-kota di Bohemia dan Moravia. Bangunan-bangunan dari batu untuk menggantikan bangunan kayu di Praha sebagai hasil dari pengaruh penduduk baru.

Wenceslaus dan Kunigunde memiliki 5 orang anak:[7]

Awal Pemerintahan

sunting

Pada tanggal 6 Februari 1228, Wenceslaus dimahkotai sebagai rekan-pemimpin Kerajaan Bohemia dengan ayahnya. Pada tanggal 15 Desember 1230, Ottokar meninggal dan Wenceslaus menggantikannya sebagai Raja Bohemia senior.[7]

Awal pemerintahannya disibukkan oleh ancaman atas Bohemia yang ditimbulkan oleh Frederick II, Adipati Austria. Ekspansionisme Frederick menyebabkan kekhawatiran dan protes dari beberapa pemimpin lainnya. Pada tahun 1236, Frederick II, Kaisar Romawi Suci terlibat di dalam perang melawan Liga Lombardia. Kaisar meminta Wenceslaus dan pemimpin lain Kekaisaran Romawi Timur untuk meminjamkan sebagian dari pasukan mereka sendiri untuk upaya perangnya. Wenceslaus memimpin sekelompok pangeran yang led a group of princes yang mengungkapkan keengganan mereka untuk mengalihkan setiap pasukan dari pertahanan wilayah mereka sendiri, mengutip kecemasan diserang oleh Wilayah Adipati Austria. Mereka meminta ikut campur kerajaan di dalam situasi tersebut.[7][8]

Wenceslaus dan Frederick juga bersekutu dengan Otto II Wittelsbach, Adipati Bayern. Pada bulan Juni 1239, Wenceslaus dan Otto meninggalkan Reichstag di Eger, mengabaikan pengucilan Kaisar Frederick II. Meskipun mereka bermaksud memilih seorang antiraja[7][9] tidak ada pemilihan apapun sampai tahun 1246. Pada tahun 1246, Landgrave Henry Raspe dari Thüringen terpilih sebagai Raja Jerman berlawanan dengan Kaisar Frederick II dan Konrad IV dari Jerman.[10]

Invasi Mongol

sunting
 
Potret Wenceslaus di dalam Codex Gelnhausen (awal abad ke-15)

Pada tahun 1241 Wenceslaus berhasil memadamkan pemberontakan di Bohemia oleh pasukan yang bekerja di bawah Batu Khan dan Subutai dari Kerajaan Mongol sebagai bagian dari Invasi Mongol ke Eropa. Bangsa Mongol tidak mengirim pasukan utama mereka ke Kerajaan Polandia, Bohemia dan Silesia dan hanya Moravia yang menderita kehancuran di tangan mereka. Penjarahan atas keempat area tersebut dipimpin oleh Baidar, Kadan dan Orda Khan dengan pasukan sekitar 20,000 pasukan Mongol. Setelah kemenangan Mongol di Perang Legnica, Wenceslaus gagal mengumpulkan pasukan dari Thüringen dan Sachsen, tetapi di ambil alih oleh barisan depan Mongol di Kłodzko. Namun kavaleri Bohemian dengan mudah menangkis detasemen Mongol. Karena perintah Baidar dan Kadan telah berfungsi sebagai pengalih perhatian, mereka beralih dari Bohemia dan Polandia dan pergi ke arah selatan untuk bergabung dengan Batu dan Subutai, yang telah menghancurkan Hungaria di Perang Mohi.

Pada tahun 1242 ketika Subutai mendengar bahwa Grand Khan Ögedei telah meninggal pada tahun sebelumnya, pasukan Mongol mundur ke timur, karena Subutai memiliki tiga pangeran sedarah di dalam perintahnya dan Genghis Khan telah menjelaskan bahwa semua keturunan Khagan (Grand Khan) harus kembali ke ibu kota Mongol, Karakorum untuk kurultai yang akan memilih Khagan selanjutnya. Bangsa Polandia, tidak menyadari alasan mengapa Mongol pergi tiba-tiba, hanya menyimpulkan bahwa mereka telah dikalahkan di medan perang.

Wilayah Adipati Austria untuk Přemyslid

sunting

Pada tanggal 15 Juni 1246, Frederick II dari Austria tewas terbunuh di medan perang melawan Béla IV dari Hungaria. Perang tersebut terjadi di sungai Leitha. Ia tidak memiliki keturunan dan tidak pernah menunjuk pewarisnya.[8] Masalah suksesinya menimbulkan perselisihan yang terjadi selama bertahun-tahun di antara berbagai pewaris. Kebijakan luar negeri Wenceslaus difokuskan untuk mendapatkan Austria untuk Wangsa Přemyslid. Sementara itu Kaisar Frederick II berhasil menempatkan Austria di bawah pemerintahan kerajaan langsung. Namun gubernur kerajaan Otto von Eberstein harus berhadapan dengan pemberontakan Austria, menghindari keuntungan langsung dari aneksasi wilayah adipati itu.[8]

Privilegium Minus, sebuah dokumen yang mengangkat Austria ke sebuah wilayah adipati pada tanggal 17 September 1156, yang memperkenankan garis keturunan perempuan Wangsa Babenberg untuk menjadi pewaris tahta. Gertrude, Adipati Wanita Austria, keponakan mendiang Frederick II, dapat menuntut wilayah adipati tersebut dengan haknya sendiri. Wenceslaus mengaut pernikahannya dengan putra sulungnya, Vladislaus, Margrave Moravia. Vladislaus mengumumkan jure uxoris Adipati Austria dan berhasil mengamankan dukungan sebagian kebangsawan Austria. Pada tanggal 3 Januari 1247, Vladislaus meninggal tiba-tiba dan rencana semula Wenceslaus dinegasikan. Gertrude melanjutkan tuntutannya dan menikah dengan Herman VI, Margrave Baden.[11][12]

Pemberontakan

sunting

Pada tahun 1248, Wenceslaus harus menghadapi sebuah pemberontakan yang ditimbulkan oleh bangsawan Bohemia, yang dipimpin oleh putranya sendiri Ottokar II. Ottokar telah dihasut oleh para bangsawan yang tidak puas untuk memimpin pemberontakan, di mana ia mendapat nama julukan "raja kecil" (mladší král). Wenceslausberhasil mengalahkan para pemberontak dan memenjarakan putranya.[13] Ottokar II held the title of King of Bohemia from 31 July 1248 to November, 1249.[14]

Pada akhir tahun 1250, baik Kaisar dan Herman VI telah tiada. Calon pemimpin selanjutnya tidak pernah diakui oleh para bangsawan Austria. Gertrude dan putra tunggalnya Frederick I, Margrave dari Baden melanjutkan tuntutan mereka. Wenceslaus memimpin sebuah invasi yang berhasil di Austria, yang selesai pada tahun 1251.[7] Wenceslaus membebaskan Ottokar II dan menunjuknya sebagai margrave di Moravia. Wenceslaus menunjuk Ottokar sebagai Adipati Austria dan diakui oleh para bangsawan. Dalam upaya untuk mengamankan hak-hak dinastik Austria, Wenceslaus menunjuk seorang wanita dari Babenberg sebagai Adipati Wanita dan dijodohkan oleh putranya. Margaret, Adipati Wanita Austria adalah saudari Adipati Frederick II dan bibi Gertrude. Ia juga merupakan janda Henry (VII) dari Jerman yang meninggal pada tahun 1242. Namun, Margaret lebih tua dari Ottokar. Pernikahan mereka dilangsungkan pada tanggal 11 Februari 1252.[14][15]

Wenceslaus tidak menikmati kemenangannya dengan lama. Ia meninggal pada tanggal 23 September 1253 dan Ottokar II kemudian menjadi pewarisnya.[7][14]

Peringkat pemerintahan Wenceslas I

sunting

Di bawah kekuasaan Wenceslas I dari Bohemia muncul gaya kehidupan gothik, budaya dan turnamen, penyebaran popularitas di istana dengan puisi dan lagu. Ceko meningkatkan pengaruhnya di Eropa, konstruksi dan pembangunan di kota, perdagangan dan kerajinan. Václav, seperti ayahnya dan putranya, mendukung kedatangan etnis Jerman ke dalam negara tersebut. Ia merupakan pemimpin pertama yang memberikan hak-hak istimewa kepada bangsa Yahudi yang membayar, tetapi di dalam jumlah yang besar. Pada masa pemerintahannya, negara Ceko menjadi lebih berkembang dan kukuh, koheren dengan pemerintahan Raja Wenceslas menjadi Kekuatan Tengah yang ditakuti. Karena itu ia termasuk di dalam lima raja top di dalam sejarah Ceko.

Kota-kota yang didirikan oleh Wenceslaus

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
Gelar
Didahului oleh:
Ottokar I
Raja Bohemia
1230–1253
Diteruskan oleh:
Ottokar II