Roseola
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Roseola, juga dikenal dengan julukan penyakit keenam, adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh virus.[2] Infeksi biasanya terjadi pada anak yang berumur kurang dari tiga tahun.[1] Penyakit ini bisa tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa juga memicu demam secara mendadak yang kemudian diikuti oleh bercak di kulit.[1][2] Demamnya biasanya berlangsung selama tiga hingga lima hari, sementara bercaknya berwarna nila dan akan hilang dalam waktu kurang dari tiga hari.[1] Komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit ini adalah demam kejang, walaupun komplikasi serius jarang terjadi.[1][2]
Roseola | |
---|---|
Roseola pada balita berumur 21 bulan | |
Informasi umum | |
Nama lain | Exanthema subitum,[1] roseola infantum,[1] penyakit keenam,[1] |
Spesialisasi | Penyakit menular |
Penyebab | Human herpesvirus 6 (HHV-6) atau human herpesvirus 7 (HHV-7)[1] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Demam kemudian bercak[1] |
Komplikasi | Kejang demam[1] |
Awal muncul | Sebelum umur tiga tahun[1] |
Durasi | Beberapa hari[2] |
Diagnosis | Umumnya berdasarkan gejala[1] |
Kondisi serupa | Campak, rubela, demam scarlet[1] |
Perawatan | Perawatan suportif[1] |
Prognosis | Umumnya baik[1] |
Penyakit ini diakibatkan oleh human herpesvirus 6 (HHV-6A, HHV-6B) atau human herpesvirus 7 (HHV-7).[1] Virus ini biasanya disebar melalui air liur.[1][2] Namun, virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anak saat kehamilan.[1] Diagnosis biasanya dilakukan berdasarkan gejala, tetapi dapat dikonfirmasi melalui uji darah.[1] Pengidap penyakit ini mungkin juga memiliki jumlah sel darah putih yang rendah.[1]
Demam yang dipicu roseola dapat ditangani dengan obat-obatan dan minum air yang cukup.[1] Hampir semua orang pernah tertular penyakit ini.[2] Penyakit ini dapat menulari laki-laki maupun perempuan.[1] Penyakit roseola sendiri pertama kali dideskripsikan secara ilmiah pada tahun 1910, sementara virus HHV-6A dan HHV-7 telah dibuktikan sebagai pemicu penyakit ini pada tahun 1988.[1] Roseola dapat muncul lagi pada mereka yang mengalami imunodefisiensi, sehingga dapat mengakibatkan masalah kesehatan.[2]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Stone, RC; Micali, GA; Schwartz, RA (April 2014). "Roseola infantum and its causal human herpesviruses". International Journal of Dermatology. 53 (4): 397–403. doi:10.1111/ijd.12310. PMID 24673253.
- ^ a b c d e f g Campadelli-Fiume, Gabriella (1999). "Human Herpesvirus 6: An Emerging Pathogen". Emerging Infectious Diseases (dalam bahasa Inggris). 5 (3): 353–366. doi:10.3201/eid0503.990306. PMC 2640789 . PMID 10341172.