Rumah Pengasingan Bung Karno

museum di Indonesia

Rumah Pengasingan Bung Karno merupakan tempat Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik.[1] Soekarno diasingkan ke Ende, Flores pada 14 Januari 1934. Ia diasingkan di sana selama empat tahun (1934-1938).[1] Setelah itu, ia diasingkan ke Bengkulu.[1]

Rumah Bekas Kediaman Bung Karno Di Bengkulu
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Cagar budaya Indonesia
PeringkatNasional
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20180223.02.001492
Lokasi
keberadaan
Kota Bengkulu, Bengkulu
No. SK370/M/2017
Tanggal SK29 Desember 2017
Tingkat SKMenteri
PemilikPemerintah Kota Bengkulu
PengelolaBalai Pelestarian Cagar Budaya Jambi
Koordinat3°47′57″S 102°15′41″E / 3.7990331°S 102.2612858°E / -3.7990331; 102.2612858
Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumah Pengasingan Bung Karno
Lokasi Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Rumah pengasingan di Bengkulu

sunting

Rumah ini terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka.[2] Awalnya, rumah tersebut adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Soekarno selama diasingkan di Bengkulu.[2] Soekarno menempati rumah itu pada 1938-1942.[3] Di rumah ini terdapat barang-barang peninggalan Soekarno.[4] Ada ranjang besi yang pernah dipakai Soekarno dan keluarganya, koleksi buku yang mayoritas berbahasa Belanda serta seragam grup tonil Monte Carlo asuhan Soekarno semasa di Bengkulu.[3][5] Ada juga foto-foto Soekarno dan keluarganya yang menghiasi hampir seluruh ruangan dan yang tidak kalah menarik adalah sepeda tua yang dipakai Soekarno selama di Bengkulu.[3]

Rumah pengasingan di Ende

sunting
Rumah Pengasingan Bung Karno Di Ende
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
 
Sukarno berfoto bersama teman-temanya di rumah pengasingan Ende, 1936
  Cagar budaya Indonesia
PeringkatNasional
KategoriBangunan
No. RegnasCB.28
Lokasi
keberadaan
Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur
No. SK285/M/2014
Tanggal SK13 Oktober 2014
Tingkat SKMenteri
PemilikPemerintah Kabupaten Ende
PengelolaBalai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar
Koordinat8°50′26″S 121°38′33″E / 8.8406887°S 121.6424113°E / -8.8406887; 121.6424113
 
 
Rumah Pengasingan Bung Karno
Lokasi Rumah Pengasingan Bung Karno Di Ende, Nusa Tenggara Timur

Selama di Ende, Soekarno dan keluarganya menempati sebuah rumah di tengah perumahanan penduduk biasa. Rumah itu milik Abdullah Ambuwaru. Rumah sederhana itu tidak bernomor dan berada di tengah rumah penduduk yang beratap ilalang.[1] Setelah Indonesia merdeka, Soekarno mengunjungi Ende untuk pertama kalinya pada tahun 1951. Ia bertemu Abdullah Ambuwaru dan meminta agar rumah tempat tinggalnya itu dijadikan museum.[1] Pada kesempatan kunjungan yang kedua (1954), Soekarno meresmikan rumah tersebut sebagai Situs Bung Karno pada tanggal 16 Mei 1954.[1]

Pada 1 Mei 2012 diletakkan batu pertama sebagai tanda renovasi Situs Bung Karno. Secara resmi, situs tersebut direnovasi pada 23 Juni 2012. Renovasi dilakukan secara total, mulai dari dinding, lantai sampai atap, tetapi tidak mengubah bangunan lama. Rencana renovasi merupakan inisiatif Wakil Presiden Boediono yang berkunjung ke Ende pada tahun 2009 dalam rangka menelusuri jejak pelopor utama kemerdekaan. Tujuan merenovasi Situs Bung Karno di Ende adalah untuk membuat ikatan batin antara Ende dan Republik Indonesia, antara satu generasi dengan generasi yang akan datang. Keterlibatan aktif Boediono ini diwujudkan dengan membentuk Yayasan Ende Flores yang kegiatan pertamanya adalah pemugaran bangunan fisik Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende. Pembangunan dilaksanakan selama kurang lebih satu tahun di bawah pengawasan Yayasan Ende Flores yang berkoordinasi dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Situs bersejarah yang telah selesai dipugar diresmikan oleh Wakil Presiden Boediono pada tanggal 1 Juni 2013 yang bertepatan dengan peringatan hari Kelahiran Pancasila.[1]


Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g "Sejarah Singkat Pengasingan Bung Karno di Ende". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-13. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  2. ^ a b "Rumah Sukarno". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-15. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  3. ^ a b c "Rumah Pengasingan, Saksi Bisu Cinta Soekarno". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  4. ^ "Rumah Pengasingan Bung Karno (1938-1942)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  5. ^ "Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu: Kenangan dari Bapak Pendiri Bangsa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-15. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 

Lihat juga

sunting