Kabupaten Sanggau

kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia
(Dialihkan dari Sanggau)


Kabupaten Sanggau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat Indonesia. Ibu kotanya adalah Kapuas. Kabupaten Sanggau merupakan salah satu daerah yang terletak di tengah-tengah dan berada di bagian utara provinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 12.857,70 km² dengan kepadatan 29 jiwa per km². Dilihat dari letak geografisnya kabupaten sanggau terletak di antara 1° 10" Lintang Utara dan 0° 35" Lintang Selatan serta di antara 109° 45", 111° 11" Bujur Timur. Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Sanggau sebanyak 492.770 orang.[3][5]

Kabupaten Sanggau
Keraton Tayan
Istana Surya Negara
Lambang resmi Kabupaten Sanggau
Peta
Peta
Kabupaten Sanggau di Kalimantan
Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau
Peta
Kabupaten Sanggau di Indonesia
Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau (Indonesia)
Koordinat: 0°06′N 110°36′E / 0.1°N 110.6°E / 0.1; 110.6
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUndang–undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953
Hari jadi7 April 1616[1]
Ibu kotaKapuas[2]
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 6
Pemerintahan
 • BupatiSuherman (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahDrs. Khatib aswin (Pj.)
Luas
 • Total12.857,70 km2 (4,964,39 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[3]
 • Total494.044
 • Kepadatan38/km2 (100/sq mi)
DemonimDayak, Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Sunda, dan lain-lain
Demografi
 • Agama
  • 33,90% Islam
  • 0,68% Buddha
  • 0,03% Hindu
  • 0,03% Konghucu
  • 0,02% Kepercayaan[3]
 • BahasaIndonesia, Dayak, Melayu Sanggau
 • IPMKenaikan 66,91 (2022)
Sedang[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
6105 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 564 dan
+62 563
Pelat kendaraanKB xxxx D*
Kode Kemendagri61.03 Edit nilai pada Wikidata
APBD-
DAURp 849.509.085.000,- (2020)
Semboyan daerahSanggau Bangga Mengukir Sejarah
Flora resmiSabang Merah
Fauna resmiKuau Raja, Kucing Dahan, dan Arwana.
Situs webwww.sanggau.go.id

Sejarah

sunting

Kontrak 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Sanggau dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin.[6][7] Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.[8]

Geografis

sunting

Batas Wilayah

sunting

Kabupaten Sanggau memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Serian, Sarawak, Malaysia Timur
Timur Kabupaten Sintang dan Peniti, Kabupaten Sekadau
Selatan Kabupaten Ketapang
Barat Jelimpo, Kabupaten Landak

Kabupaten Sanggau beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan tertinggi mencapai 196 mm terjadi pada bulan Januari dan terendah mencapai 54 mm terjadi pada bulan Juli. Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan rawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai seperti Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam.

Topografi

sunting

Adapun jenis tanah yang terdapat di kabupaten Sanggau adalah jenis podsolik yang hampir merata di seluruh kecamatan.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau adalah jenis tanah podsolid merah kuning batuan dan padat yg hampir seluruh Kecamatan dengan luas mencapai sekitar 576,910 ha.

Geologi

sunting

Formasi geologi antara lainj adalah Formasi kwartir, Kapur, Trias, Pistosen, Instruksif dan Plutonik Basa menengah, Intruksif Plutonik Asam, Seksi Hablur Intruksif dan Plutonik Lapisan Batu dan Permo Karbon.

Pemerintahan

sunting

Bupati

sunting

Paolus Hadi, menjadi bupati Sanggau untuk periode 2014-2019 dan periode 2019-2024. Paolus didampingi wakil bupati, Yohanes Ontot. Pada 3 November 2023, Yohanes Ontot diangkat menjadi pelaksana tugas bupati Sanggau, karena Paolus Hadi mengundurkan diri sebagai bupati Sanggau.[9] Selanjutnya, Suherman dilantik menjadi penjabat bupati Sanggau pada 19 Februari 2024 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.[10]

Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Bupati
  Suherman
(Penjabat)
19 Februari 2024 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan

sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sanggau dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[11] 2019-2024[12] 2024-2029[13]
PKB 3   4   3
Gerindra 5   3   5
PDI-P 7   7   9
Golkar 5   6   7
NasDem 4   4   4
Perindo (baru) 2   1
PPP 1   1   1
PSI (baru) 1   0
PAN 3   1   3
Hanura 5   5   1
PKS (baru) 1
Demokrat 5   5   5
PKPI 2   1
Jumlah Anggota 40   40   40
Jumlah Partai 10   12   11

Kecamatan

sunting

Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 kecamatan, 6 kelurahan, dan 163 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 482.500 jiwa dengan luas wilayah 12.857,80 km² dan sebaran penduduk 38 jiwa/km².[14][15]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sanggau, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
61.03.12 Balai 12 Desa
61.03.06 Beduai 5 Desa
61.03.05 Bonti 9 Desa
61.03.21 Entikong 5 Desa
61.03.04 Jangkang 11 Desa
61.03.01 Kapuas 6 20 Desa
Kelurahan
61.03.08 Kembayan 11 Desa
61.03.14 Meliau 19 Desa
61.03.02 Mukok 9 Desa
61.03.03 Noyan 5 Desa
61.03.09 Parindu 14 Desa
61.03.07 Sekayam 10 Desa
61.03.11 Tayan Hilir 15 Desa
61.03.10 Tayan Hulu 11 Desa
61.03.13 Toba 7 Desa
TOTAL 6 163


Demografi

sunting

Suku Bangsa

sunting
 
Kantor bupati Sanggau.

Suku bangsa yang ada di daerah ini adalah:

Selain suku-suku setempat terdapat pula suku-suku lain yang merupakan pendatang, seperti suku Jawa, Tionghoa, Sunda, Batak, Minang, Bugis, Madura, Toraja, Bima, Flores

Jumlah penduduk

sunting

Jumlah penduduk di Kabupaten Sanggau pada tahun 2010 tercatat sebanyak 407.989 jiwa terdiri atas 211.304 Laki-laki dan 196.685 Perempuan (BPS 2010) dengan laju Pertumbuhan sebesar 1,63 Persen per tahun. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kapuas dengan jumlah penduduk sebanyak 78.702 jiwa sedangkan jumlah penduduk yang terkecil terdapat di Kecamatan Noyan dengan jumlah penduduk sebanyak 9.872 jiwa.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Administrasi Kependudukan Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio Kab. Sanggau

No. Kecamatan Jenis Kelamin Sex Rasio
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 T o b a 6.597 5.890 12.487 112
2 M e l i a u 25.458 23.020 48.478 111
3 Kapuas 42.396 41.873 84.269 101
4 M u k o k 9.869 9.335 19.204 106
5 Jangkang 14.914 13.313 28.227 112
6 B o n t i 11.285 10.404 21.689 108
7 Parindu 18.755 17.558 36.313 107
8 Tayan Hilir 17.048 15.625 32.673 109
9 B a l a i 12.113 11.094 23.207 109
10 Tayan Hulu 17.904 16.489 34.393 109
11 Kembayan 14.119 13.266 27.385 106
12 Beduwai 5.772 5.400 11.172 107
13 N o y a n 5.446 4.834 10.280 113
14 Sekayam 17.054 15.511 32.565 110
15 Entikong 8.776 7.876 16.652 111
Jumlah 227.506 211.488 438.994 1.631
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sanggau, 2013

Kepadatan penduduk

sunting

Kepadatan penduduk Kabupaten Sanggau rata-rata 32 jiwa per km2, dengan jumlah kepadatan penduduk terbesar adalah Kecamatan Kapuas yakni 57 jiwa per kilometer persegi dan paling jarang penduduknya adalah kecamatan Toba sebesar 11 jiwa per kilometer persegi. Masalah pokok dalam bidang kependudukan antara lain adalah jumlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang belum merata, komposisi penduduk yang tidak seimbang serta arus urbanisasi dari desa ke kota. Untuk mengetahui secara jelas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Sanggau pada tahun 2009 dapat dilihat pada link Kabupaten Sanggau terkait.

Pada 2010, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa terdapat 200.798 umat Katolik (49.16%), 135.394 Muslim (33.15%), 65.105 adalah umat Protestan (15.94%), 3.168 adalah umat Buddha (0.78%), 479 adalah umat Konghucu (0.12%), 167 adalah umat Hindu (0.04%) dan selebihnya memilih lainnya dan tidak menjawab

Agama di kabupaten Sanggau (2010)

  Katolik Roma (49.16%)
  Islam (33.15%)
  Protestan (15.94%)
  Lainnya (1.76%)

Pariwisata

sunting

Rumah Kuta

sunting

Rumah Kuta Diarsipkan 2019-05-28 di Wayback Machine. merupakan nama sebuah bangunan Istana Kerajaan Sanggau pada zaman dahulu, yang beralamatkan di jalan Pangeran Mas No 1 Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Bangunan ini dibangun oleh Sultan Zainudin dari Dinasty Surya Negara pada masa perpindahan pusat Ibu kota Kerajaan dari Mengkiang ke Kampong Kantu'. Saat ini, Rumah kuta dijadikan sebagai pusat Kebudayaan Melayu Sanggau dan kediaman resmi Sri Paduka Yang Mulia Raja Sanggau Surya Negara.

Bangunan yang sudah berumur empat ratus tahun lebih ini sudah mengalami renovasi, namun tidak mengurangi bentuk asli dari bangunan lamanya. Sampai saat ini Istana Surya Negara masih terpelihara dengan baik. Bangunan yang memiliki luas ± 1000 Meter persegi ini memiliki lima belas ruang. Ketika memasuki Istana Surya Negara, ruangan yang pertama dilalui adalah ruang tamu. Ruangan ini cukup besar, dan terlihat banyak foto-foto tua dari Raja dan Sultan serta Ratu terdahulu, hingga foto Putri, dan Ratu hingga Raja saat ini. Diruangan lain, terdapat sebuah ruangan yang sangat luas dengan singasana bernuansa emas. Ruangan ini digunakan sebagai ruang musyawarah dan pemberian titah.

Rumah Kuta merupakan salah satu dari ikon Kabupaten Sanggau yang berada dijalan Pangeran Mas Kelurahan Hilir Kota Kecamatan Kapuas. Istana ini juga terbuka untuk umum, sehingga banyak wisatawan berkunjung kesini dan menjadi salah satu destinasi wisata yang digemari turis di Sanggau. Istana Surya Negara dapat dikunjungi secara gratis dan dibuka setiap hari sejak 09.00 pagi hingga pukul 20.00 WIB. Selama berkunjung, para wisatawan dapat bersuafoto dan masuk ke dalam Istana dengan ditemani juga oleh penjaga, yang bisa sekaligus menceritakan sekilas tentang bangunan bersejarah ini.

Pancur Aji

sunting

Pancur Aji merupakan salah satu objek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Sanggau, Wisata ini terletak di kota Sanggau dengan jarak kurang lebih 4 km dari kota Sanggau. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Konon ceritanya lokasi ini merupakan persembunyian Bujang Melaka membentengi diri dari kejaran musuh. Kawasan ini nantinya akan dikembangkan atau ditata menjadi kawasan yang memiliki kesesuaian dan integritas antara satu dengan lainnya.

Rencana pengembangan kawasaan wisata Pancur Aji akan di kembamgkan antara lain: resort, villa, cottege dan fasilitas perlengkapan,sarana dan prasarananya, kebun binatang, aktrasi wisata air ( kolam pemancingan, kolam renang bagi anak, perahu dayung bagi anak-anak ), wisata minat khusus (camping ground, outbond) dan pentas hiburan, taman bunga,warung rakyat dan warung kuliner, pendopo, wisata aktraksi kereta api mini.

Arung jeram

sunting

Arung Jeram merupakan salah satu olahraga yang bernilai rekreasi ( sport tourism) yang banyak menarik minat orang untuk mengikutinya. Arung jeram juga dianggap sebagai wisata petualangan yang menantang sekaligus atraktif dan memberikan pengalaman yang cukup mendalam bagi yang pernah mengikutinya. Kabupaten Sanggau memiliki lokasi arum jeram yang terletak Entikong di Kecamatan antara suruh tembawang ke kota Entikong Kecamatan Entikong, kurang lebih 115 Km dari kota Sanggau.

Arung jeram suruh tembawang memiliki 20 riam ( kesulitan ) yang terjal dengan waktu tempuh dari Entikong ke Suruh Tembawang 5 sampai 12 jam tergantung kondisi air, serta memiliki tikungan sungai yang sempit. Arung jeram suruh tembawang merupakan peluang bagi investasi untuk mengembangkan olahraga arung jeram ini.

Sipatn Lotup (air panas)

sunting

Objek wisata sumber air panas ini terletak di kampung Peruntan, Desa Sape, Kecamatan Jangkang yang dapat dikunjungi melalui jalan darat dari Kecamatan Kembayan menuju Jangkang atau dari kota Sanggau melalui Kecamatan Mukok selanjutnya menuju lokasi air panas tersebut dengan jarak tempuh kurang lebih 70 km dari kota Sanggau.

Sumber air panas ini oleh penduduk setempat dinamakan Sipatn Lotup yang artinya air mendidih. Keunikan sumber air panas Sipatn Lotup ini berasal dari mata air yang di panaskan oleh panas bumi (geothermal) dengan temperatur 52-55 derajat Celsius, Air panas Sipant Lotup termasuk andalan wisata kabupaten Sanggau, namun belum banyak yang mengetahui potensi wisata ini, sehingga belum banyak yang mengunjungi sumber air panas yang unik ini. Kedepannya sumber air panas ini dapat dikembangkan atau ditata sehingga memiliki kesesuain dan intergrasi antara satu dengan lainnya berupa tempat pemandian air panas, sarana dan prasarana lainnya, tempat parkir tempat penggantian pakaian, warung rakyat, pendopo, dan taman bermain.

Gunung Tiong Kandang

sunting

Gunung Tiong Kandang merupakan salah satu objek wisata alam dan sebagai kawasan hutan lindung yang terjaga dengan baik oleh masyarakat setempat yang terdapat di Kabupaten Sanggau. Wisata gunung Tiong Kandang ini terletak di Dusun Mangkit dan Dusun Mak Ijing dengan jarak 83 km dari kota Sanggau, dapat ditempuh dengan kenderaan roda dua atau roda empat melalui Dusun Mangkit dengan jarak 2.502 meter sampai di pedagi, atau melalui Dusun Mak Ijing dengan jarak 2.855 meter sampai ke pedagi di tengah-tengah gunung Tiong Kandang, sebuah batu dengan ketinggian 160 cm berbentuk pintu masuk oleh masyarakat menuju puncak gunung, sedangkan kiri kanan batu terdapat jurang yang sangat dalam.

Objek wisata gunung Tiong Kandang terdapat lokasi air terjun yaitu air terjun Kajang memiliki tiga tingkatan yang terletak disebelah utara Dusun mangkit dan air terjun Nosok dengan ketinggian 6 meter terletak di sebelah selatan Dusun mangkit,dan terdapat batu berbentuk kulintang serta batu pengasih di puncak gunung Tiong Kandang.

Dengan menjaga keseimbangan antara pola pengembangan dan karakteristik ekologi atau lingkungan alam dan budaya yang dimiliki, dengan menekankan pada upaya mengembangkan perekonomian lokal untuk meningkatkan kesejahteraan setempat,berupa home stay, sarana dan prasarana, camping ground, taman safari, penjelajahan, penelitian, dan outbond. Gunung tiong kandang pada bulan Agustus 2008 pernah di kunjungi oleh delegasi Dinas kehutanan Kanada dan Amerika Serikat.

Jembatan Tayan

sunting
 
Objek Wisata, Jembatan Tayan

Jembatan Tayan yang terletak di Kabupaten Sanggau terbagi menjadi dua bagian. Panjang totalnya adalah 1480 meter dengan jalan penghubung sepanjang 3,7 km yang terbagi menjadi 3 bagian. Lebar Jembatan Tayan adalah 11,5 meter yang digunakan untuk dua jalur dan dua lajur.[16] Jembatan Tayan melintang di Sungai Kapuas dan melewati Pulau Tayan, di Kecamatan Tayan Hilir. Objek Wisata ini adalah wisata baru yang sedang ramai dikunjungi karena keindahan rancangan dan desainnya yang didominasi warna merah dan putih.

Riam Odong

sunting

Riam Odong merupakan salah satu objek wisata air terjun yang indah. Riam Odong ini terletak di Dusun Engkolai, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau. Pengunjung lokal maupun luar daerah yang datang untuk menikmati keindahan wisata alam Riam Odong ini tidak dipungut biaya.

Kuliner Tradisional

sunting
  • Sungkui, merupakan kuliner khas masyarakat Melayu Sanggau dan menjadi identitas utama Sanggau yang pembuatannya menggunakan bahan dasar beras yang dibungkus dengan daun dan dimasak secara khas. Sungkui biasanya disajikan dengan Opor ayam dan sambal nenas. Penganan tradisional ini biasa disajikan saat hari raya idul Fitri dan pada acara adat Melayu lainnya.
  • Lemang/Ajan merupakan kuliner tradisional yang terbuat dari beras ketan dimasak dalam seruas bambu. Lemang pada dasarnya merupakan makanan khas Melayu namun lambat lain diserap oleh masyarakat lainnya. Makanan ini biasanya disajikan saat Hari raya idul Fitri dan pesta Gawai (Panen Padi).
  • Tuak, (boramp/beram) minuman tradisional masyarakat Dayak yang terbuat dari beras ketan yang difermentasi sampai menjadi air. Tuak ini merupakan minuman yang mengandung alkohol.
  • Pansuh (bahasa Melayu Sanggau)/ Ponsouh (bahasa Dayak Bokidoh) Merupakan masakan tradisional asli Sanggau yang biasanya terbuat dari daging ayam, ikan, dll yang dimasak didalam seruas bambu.
  • Tempoyak atau disebut juga tempuyak/empuyak (bahasa Melayu Sanggau)/tompek (bahasa Dayak Jangkang) merupakan penganan tradisional yang berbahan dasar durian yang di fermentasi.
  • Jorok (Bahasa Melayu Sanggau), yaitu sayur-sayuran yang difermentasi sehingga menghasilkan citarasa keasaman. Umumnya sayuran yang difermentasi yaitu daun ubi dan sawi.
  • Rusip olahan fermentasi ikan oleh masyarakat Melayu Sanggau
  • Lempok durian, merupakan panganan dodol khas Melayu Sanggau yang berbahan dasar durian. Biasanya mudah di jumpai saat musim durian.
  • Keturi piring, olahan khas ikan Keturi yang dijemur melingkar mengikuti piring khas masyarakat Melayu Sanggau khususnya Balai Sebut.
  • Ikan Salai, merupakan ikan yang diawetkan menggunakan asap. Umumnya dibuat oleh masyarakat Balai sebut, Kec. Jangkang
  • Pekasam/Jikot (bahasa Dayak pandu), yaitu daging yang difermentasi sehingga menghasilkan citarasa keasaman biasanya dibuat dari bahan daging ikan

Ekonomi

sunting

Ekonomi Sanggau ditopang oleh dua komoditas utama,yakni karet dan sawit.[butuh rujukan]

Transportasi

sunting

Sebagian besar transportasi di Kabupaten Sanggau masih mengandalkan transportasi sungai seperti sampan, speedboat dan lain-lain. Daerah ini juga masih mengandalkan transportasi umum seperti bus, angkutan dalam kota dan lain-lain.

Pendidikan

sunting

Tersedia lebih dari 670 fasilitas sekolah di Kabupaten Sanggau.[17] Mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) Rumah Anak (RA), Sekolah Dasar (SD) baik swasta maupun negeri, Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik swasta maupun negeri, Sekolah Menengah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik swasta maupun negeri Serta Sekolah Dasar Luar Biasa atau yang sering disebut dengan SDLB. Lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:

Nomor Jenis Sekolah Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 35 Sekolah
2 Rumah Anak 2 Sekolah
3 Sekolah Dasar Luar Biasa 2 Sekolah
4 Negeri 476 Sekolah
5 Swasta 12 Sekolah
6 Sekolah Menengah Pertama Negeri 48 Sekolah
7 Swasta 44 Sekolah
8 Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Sekolah
9 Swasta 19 Sekolah
10 Sekolah Menengah Kejuruan 14 Sekolah

Referensi

sunting
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-11. Diakses tanggal 2015-10-07. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-20. Diakses tanggal 2020-11-27. 
  3. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 24 November 2023. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2022-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 24 November 2023. 
  5. ^ "Kabupaten Sanggau Dalam Angka 2021" (pdf). www.sanggaukab.bps.go.id. hlm. 8, 84, 189. Diakses tanggal 16 April 2021. 
  6. ^ Hindia-Belanda (1965). Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia-Belanda 1635-1860 (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-08-31. Diakses tanggal 2020-08-11. 
  7. ^ Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2): 218. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-09. Diakses tanggal 2011-04-26. 
  8. ^ Staatsblad van Nederlandisch Indië,voor het jaar 1849. Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie. 27 Agustus 1849. hlm. 2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-09. Diakses tanggal 2020-08-11. 
  9. ^ Chornelius, Hendri (3 November 2023). Try Juliansyah, ed. "Paolus Hadi Mundur, Yohanes Ontot Jadi Plt Bupati Sanggau". www.pontianak.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 November 2023. 
  10. ^ Firdaus, Muhammad (19 Februari 2024). Rivaldi Ade Musliadi, ed. "Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati Sanggau, Ini Target Prioritas Suherman". www.pontianak.tribunnews.com. Diakses tanggal 13 Maret 2024. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Sanggau 2014-2019
  12. ^ "Perolehan Kursi DPRD Sanggau 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-13. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  13. ^ https://dprd.sanggau.go.id/arsip/5358.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  16. ^ Novrianto, R., dan Waluyo, D., ed. (April 2016). Membangun Infrastruktur dari Pinggiran: Rahasia Satu Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia (PDF). Pustaka Spirit. hlm. 54. ISBN 978-602-1118-66-5. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-25. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  17. ^ Data SIMNUPTK LPMP Kalbar tahun 2009

Pranala luar

sunting