Sekte Wudang
Sekte Wudang, terkadang juga disebut sebagai Klan Wu-Tang, adalah sekte seni bela diri fiksi yang disebutkan dalam beberapa karya fiksi wuxia. Sekte ini biasanya ditampilkan sebagai salah satu dari sekte faksi keadilan dalam wulin (komunitas seniman bela diri). Sekte ini dinamai berdasarkan tempat markas mereka berada, Pegunungan Wudang.
Sekte Wudang | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi tradisional: | 武當派 | ||||||||||||||
Hanzi sederhana: | 武当派 | ||||||||||||||
|
Sekte Wudang ditampilkan paling menonjol dalam novel Jin Yong berjudul Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga dan Pendekar Hina Kelana sebagai kekuatan utama dalam wulin, biasanya bersama dengan Sekte Shaolin. Dalam karya Liang Yusheng, Sekte Wudang juga digambarkan sebagai pemimpin semua sekte keadilan di wulin. Sebagian besar anggotanya adalah pengikut adat istiadat dan praktik Tao, disamping pelatihan seni bela diri. Namun, berbeda dengan biksu Buddha Shaolin, anggota Wudang diperbolehkan menikah dan berkeluarga. Dalam beberapa cerita wuxia, Wudang juga memiliki beberapa anggota wanita.
Sejarah
suntingSekte ini didirikan pada awal Dinasti Yuan oleh Zhang Sanfeng.[1] Nama asli Zhang Sanfeng adalah "Junbao", dan dia adalah murid dari Jueyuan, seorang biksu Shaolin.[2] Zhang Sanfeng menerima tujuh pemuda sebagai muridnya, yang kemudian dikenal sebagai "Tujuh Pahlawan Wudang". Ketujuh orang tersebut bertanggung jawab untuk menyebarkan nama Wudang melalui kehebatan mereka dalam seni bela diri, perilaku yang patut dicontoh, dan kegagahan mereka.[1]
Dalam Pendekar Hina Kelana, yang diyakini berlatarkan dinasti Ming, Wudang telah menjadi salah satu dari dua kekuatan besar dalam wulin (komunitas seniman bela diri) bersama dengan Shaolin, sehingga kedua aliran tersebut memainkan peran penting dalam menegakkan keadilan dan memelihara perdamaian di masyarakat.[3] Dalam novel tersebut, Wudang dipimpin oleh penganut Tao bernama Chongxu.[3] Dalam Baifa Monü Zhuan, yang berlatar waktu menjelang akhir dinasti Ming, sekte ini dipimpin oleh penganut Tao bernama Ziyang bersama dengan empat tetua lainnya.[4]