Kepulauan D'Entrecasteaux

(Dialihkan dari Selat Dawson)

Kepulauan D'Entrecasteaux /d'ëntrekastou/ /ˌdɒntrəˈkæst/ (Prancis: [dɑ̃tʁəkasto]) terletak di lepas pantai Pulau Papua pada ujung tenggara.[1] Kepulauan ini termasuk beberapa kepulauan di Provinsi Teluk Milne. Ada beberapa daerah geothermal di bagian selatan Pulau Goodenough, [2] dan gunung-gunung Bwabwadana and Iamalele[3] di Pulau Fergusson. Tempat air geothermal yang sangat aktif terletak di Deidei di Fergusson.[butuh rujukan]

Kepulauan D'Entrecasteaux
Kepulauan D'Entrecasteaux (hijau) dalam Provinsi Teluk Milne (merah)
Kepulauan D'Entrecasteaux di Papua New Guinea
Kepulauan D'Entrecasteaux
Kepulauan D'Entrecasteaux
Geografi
LokasiOceania
Koordinat9°39′S 150°42′E / 9.650°S 150.700°E / -9.650; 150.700
KepulauanMelanesia
Pulau besar3
Luas3,100 km2
Titik tertinggiGunung Vineuo (2.536 m)
Pemerintahan
Negara Papua Nugini
ProvinceProvinsi Teluk Milne
Kota terbesarTidak ada kota besar
Peta

Di antara Pulau Fergusson dan Pulau Normanby, Kelompok Selat Dawson memiliki beberapa pusat vulkanik yang mungkin membentuk kaldera yang sebagian terendam; salah satu kerucut vulkanik di Pulau Fergusson barat daya mungkin meletus pada tahun 1350.[4] Secara geologis, pulau-pulau ini sebagian besar terdiri dari batu yang mungkin dulunya merupakan bagian dari tepi utara lempeng Australia yang terdorong jauh ke dalam kerak bumi akibat gesekan lempeng. [butuh rujukan]

Penguburan batuan ini pada kedalaman yang sangat dalam (di mana mereka juga menemui suhu yang tinggi) mengubah batuan tersebut menjadi fasies eklogit: >2GPa dan >700˚C. Secara khusus, pulau-pulau ini menjadi tuan rumah bagi sampel koesit-eklogit termuda yang diketahui; penanggalan CA-TIMS terhadap zirkon dalam sampel ini menunjukkan pembentukannya pada ~5 juta tahun lalu,[5] yang berarti telah tergali dari kedalaman ~100 km pada tingkat yang luar biasa yaitu ~20 mm/tahun. [6]

Batu di tengah kubah-kubah tinggi di pulau-pulau ini sebelumnya berada sangat dalam di dalam Bumi. Dalam waktu yang sangat singkat, secara geologis, kumpulan batu ini telah naik melalui mantel Bumi yang dangkal dan mendorong melalui kerak untuk membentuk kubah-kubah gneis, gunung-gunung, yang kita temukan saat ini – sisa-sisa kerak (crust) yang telah didorong oleh massa-massa ini masih terbungkus sebagai karapas di atas tepi-tepi kubah.[butuh rujukan]

Pulau-pulau ini dianggap penting secara geofisika karena terletak tepat di depan ujung retakan paling barat dari pusat penyebaran Woodlark, yang telah menyebar ke arah barat ke benua. Kep. D'Entrecasteaux dengan demikian merupakan tahap perpecahan benua yang terjadi sebelum penyebaran vulkanik yang sepenuhnya.[butuh rujukan]

Sejarah

sunting

Kelompok ini diberi nama berdasarkan navigator Prancis Antoine Raymond Joseph de Bruni d'Entrecasteaux, yang menggunakan kapalnya Espérance, melewati daerah tersebut pada tahun 1792 saat mencari rekan senegaranya yang hilang, Jean-François de Galaup, comte de La Pérouse. 82 tahun kemudian, pada tahun 1874, Kapten John Moresby dari HMS Basilisk melakukan survei berjalan di pantai barat kepulauan tersebut dan menjadi orang Eropa pertama yang mendarat di sini.[7]

Pada tahun 1891, Gereja Methodist Australia mendirikan stasiun misi di Pulau Dobu. Di sana, penduduk asli direkrut untuk bekerja di tambang emas dan perkebunan kopra. Misi lain didirikan pada tahun 1898 di Bwaidoga, Teluk Lumpur (Mud Bay), di pantai selatan Pulau Goodenough.[7]

Kepulauan ini menjadi fokus kegiatan dalam Perang Dunia II ketika pasukan Kekaisaran Jepang terkurung di Pulau Goodenough sebentar pada tahun 1942, sebelum diserang oleh Batalion Infanteri Australia 2/12. Pada tahun 1943 skuadron kerja bergerak Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF) membangun lapangan terbang dengan landasan udara sepanjang 6.000 ft (1.829 m) dan fasilitas lainnya di Lapangan Udara Vivigani di lokasi landasan udara yang lebih kecil sebelum perang yang ada di lokasi itu.[butuh rujukan]

Landasan udara Vivigani digunakan oleh pasukan sekutu dari Juni 1943 hingga Agustus 1944 sebagai titik persiapan untuk operasi di Pulau Papua dan pulau-pulau terdekat yang diduduki. Landasan udara Vivigani telah dibuka untuk layanan komersial sejak 1963. Pangkalan kapal PT-Boat Angkatan Laut AS didirikan di Pulau Fergusson pada Juni 1942.[butuh rujukan]

Pada Mei 1942, Pertempuran Laut Karang, suatu pertempuran angkatan laut besar di Medan Perang Pasifik Perang Dunia II, terlaksana. Dalam peristiwa ini, Kepulauan D'Entrecasteaux menjadi pos/stasiun untuk angkatan laut di bawah pimpinan  Laksamana muda Kuninori Marumo dari pihak Kekaisaran Jepang. [ Pertempuran Laut Karang#Pencarian lewat udara dan keputusan penting ]

Penduduk

sunting

Lihat Papua Nugini#Demografi

References

sunting
  1. ^ "Papua New Guinea Orchid News – Papua New Guina Orchid News". Papua New Guinea Orchid News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2011. Diakses tanggal 11 September 2017. 
  2. ^ "Goodenough". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. 
  3. ^ "Iamalele". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. 
  4. ^ "Dawson Strait Group". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. 
  5. ^ Gordon, S. M.; Little, T. A.; Hacker, B. R.; Bowring, S. A.; Korchinski, M.; Baldwin, S. L.; Kylander-Clark, A. R. C. (2012). "Multi-stage exhumation of young UHP–HP rocks: Timescales of melt crystallization in the D'Entrecasteaux Islands, southeastern Papua New Guinea". Earth and Planetary Science Letters. 351–352: 237–246. Bibcode:2012E&PSL.351..237G. doi:10.1016/j.epsl.2012.07.014. 
  6. ^ Baldwin, Suzanne L.; Webb, Laura E.; Monteleone, Brian D. (1 September 2008). "Late Miocene coesite-eclogite exhumed in the Woodlark Rift". Geology. 36 (9): 735–738. Bibcode:2008Geo....36..735B. doi:10.1130/G25144A.1. Diakses tanggal 11 September 2017 – via geology.gsapubs.org. 
  7. ^ a b D. Jenness M.A. (Oxon) and Rev. A. Ballantyne. (1920) The Northern D'Entrecasteaux, Oxford University Press.