Selat solo
Selat solo atau adalah sebuah hidangan khas Solo, Jawa Tengah yang mendapat pengaruh dari hidangan Eropa.
Selat solo | |
---|---|
Sajian | Hidangan utama |
Tempat asal | Indonesia |
Dibuat oleh | Masakan Jawa |
Suhu penyajian | Panas |
Bahan utama | Daging has luar yang direbus dan disajikan dengan kuah encer, bersama dengan sayuran dan kentang |
Sunting kotak info • L • B | |
Walaupun memiliki nama selat solo — yang mengacu kepada "salad", bagian utamanya berupa daging sapi (umumnya has luar) menjadikan hidangan ini tidak cocok untuk dikatakan sebagai salad, melainkan sebagai sebuah bistik yang disajikan dalam kuah manis encer khas Jawa. Beberapa orang menyebut hidangan ini sebagai sebuah percampuran antara bistik, salad dan sup.[1] Hidangan ini juga sering disebut sebagai bistik jawa, walaupun hidangan tersebut mengandung lebih sedikit kuah.
Sejarah
suntingPada masa kolonial Hindia Belanda, orang-orang Eropa membawa bahan-bahan masakan serta teknik-teknik memasak khas Eropa. Para ningrat dan kaum terdidik diperkenalkan pada makanan Eropa seperti roti, keju dan bistik yang dihargai sebagai sajian-sajian masyarakat kelas atas Hindia Belanda. Pada masa ini pula terjadi adaptasi serta percampuran hidangan Eropa dengan hidangan Jawa, salah satunya adalah penciptaan resep selat solo di Surakarta, yang merupakan ibu kota dari Kasunanan Surakarta. Hidangan ini diyakini merupakan sebuah masakan percampuran berupa bistik khas Eropa dengan selera Jawa.[2] Pengaruh Eropa dapat dilihat dari penggunaan moster atau mayones dan kecap Inggris, sementara selera Jawa yang cenderung manis dapat dirasakan dari penggunaan kecap manis.
Penyajian dan bahan-bahan
suntingMakanan ini terdiri dari daging sapi has luar yang direbus dalam kuah encer yang terbuat dari bawang putih, cuka, kecap manis, kecap Inggris, air serta dibumbui dengan pala dan merica.
Makanan ini kemudian disajikan dengan telur rebus dan sayur-sayuran seperti buncis, kentang, tomat, selada, mentimun, kol atau brokoli dan wortel, serta ditaburi keripik kentang dan ditambahkan sedikit moster atau mayones di sampingnya. Bisa juga merupakan sup daging dan kaldu sapi digepuk, dicampur keripik kentang, irisan onion (bawang bombay), selada, wortel, buncis, telur, pakai salad thousand island/sejenis. Selad solo biasa dihidangkan sebagai makan pembuka. Namun mesti dimakan selagi hangat, sebab jika sudah dingin maka lemak daging sapi akan tampak di permukaan sup.
Galeri
sunting-
Selat solo disajikan dengan daging sapi
-
Seporsi selat solo yang dibawa pulang (takeaway)
-
Selat solo segar
Referensi
sunting- ^ Bondan Winarno (18 Januari 2012). "Yuk, Berburu Selat Solo!". DetikFood. Diakses tanggal 25 Februari 2016.
- ^ "Solo Culinary Destination". Surakarta.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-26. Diakses tanggal 25 Februari 2016.
Pranala luar
sunting- Resep Selat Solo Diarsipkan 2016-05-12 di Wayback Machine.
- Video Resep Selat Solo