Seni abstrak
Seni abstrak atau seni tanwujud adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan objek dalam dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional.[1] Pada awal abad ke-20, istilah ini lebih digunakan untuk mendeskripsikan seni seperi kubisme, ekspresionisme abstrak, suprematisme, De Stijl, dan seni futuristik.
Secara historis, di Indonesia ada dua bentuk seni abstrak utama: Seni Figuratif Abstrak dan Seni Ekspresionis Abstrak. Affandi dan Popo Iskandar dari Yogyakarta adalah perwakilan utama Seni Rupa Abstrak, sedangkan pelukis Bandung seperti Ahmad Sadali, A.D. Pirous, Fadjar Sidik dan Umi Dachlan adalah perwakilan utama seni Ekspresionisme abstrak.
Aliran-aliran
suntingAliran seni abstrak secara lintas sejarah:
Perupa
suntingPerupa dari abad 20 yang tergolong Seni abstrak adalah:
- Amerika Serikat:
- Austria:
- Belgia:
- Indonesia: Ahmad Sadali
- Jerman: Kurt Schwitters
- Netherlands:
- Norwegia:
- Prancis:
- Russia: Wassily Kandinsky, Kazimir Malevich
Gerakan terkait, gaya, tren dan sekolah
sunting- Action painting
- Arte Povera
- Asemic writing
- Avant-garde
- Bidang Warna
- CoBrA
- Dadaisme
- Dinamika Keruangan
- Ekspresionisme
- Futurisme
- Informalisme
- Les Automatistes
- Les Plasticiens
- Lirisisme
- Minimalisme
- Modernisme
- Neo-Ekspresionisme
- New York School
- New European Painting
- Seni Konkret
- Seni Kontemporer
- Seni Lukis
- Sumatraisme
- Surealisme
- Surealisme Organik
- Tachisme
- 9th Street Art Exhibition
Pranala luar
suntingRujukan
sunting- ^ Atkins, Robert, Art Spoke: A Guide to Modern Ideas, Movements, and Buzzwords, 1848-1944, Abbeville Press, New York, 1993