Wikipedia

Serangan kedutaan besar Amerika Serikat di Bagdad

Serangan milisi Irak ke kedutaan Amerika Serikat

Serangan kedutaan besar Amerika Serikat 2019 di Irak terjadi di Bagdad, Irak pada tanggal 31 Desember 2019.[1] Milisi Irak,[2][3][4][5] pengunjuk rasa Irak,[6][7][8][9] dan para pendukung Kata'ib Hezbollah, sebuah milisi yang didukung Iran[10][11][12] menyerang kedutaan AS sebagai tanggapan atas serangan udara AS pada tanggal 29 Desember 2019 yang menewaskan 25 pejuang Kata'ib Hizbullah di Irak.[13][14]

Serangan kedutaan besar Amerika Serikat di Bagdad
Bagian dari Krisis Teluk Persia 2019–2020
Berkas:2019 attack on the United States embassy in Iraq 03.jpg
Milisi Irak dan para pendukungnya membakar area penerimaan Kedutaan AS, 31 Desember 2019
Tanggal31 Desember 2019
LokasiZona Hijau, Bagdad
Koordinat33°17′56″N 44°23′46″E / 33.299°N 44.396°E / 33.299; 44.396
JenisUnjuk rasa, vandalisme dan pembakaran
MotifSebagai balasan pada Serangan udara Amerika Serikat di Irak dan Suriah
SasaranKedutaan Besar Amerika Serikat, Bagdad

Latar belakang

sunting

Pada 27 Desember 2019, Pangkalan Udara K-1 di provinsi Kirkuk, Irak — salah satu dari banyak pangkalan militer Irak yang menampung personel Operation Inherent Resolve (OIR) — diserang oleh lebih dari 30 roket, menewaskan seorang kontraktor sipil AS dan melukai empat tentara AS serta dua personel pasukan keamanan Irak. AS menyalahkan milisi Kata'ib Hezbollah yang didukung Iran, sebuah subkelompok dari Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), atas serangan itu.[15]

Sekitar pukul 11.00 EST (19.00 waktu Irak, 23:00 WIB) pada 29 Desember 2019, Amerika Serikat membom lima posisi Kata'ib Hezbollah di wilayah Irak dan Suriah. Menurut Pentagon, AS menargetkan tiga lokasi di Irak dan dua di Suriah, termasuk fasilitas penyimpanan senjata dan lokasi komando dan kendali.[16] Menurut sumber-sumber Irak, sedikitnya 25 pejuang milisi tewas dan 55 luka-luka.[17] Menurut sumber keamanan dan milisi Irak, setidaknya empat komandan Kata'ib Hizbullah setempat termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan di Irak, dan salah satu dari serangan itu telah menargetkan markas kelompok milisi di dekat Distrik al-Qa'im di sepanjang perbatasan barat dengan Suriah.[18] Para pejabat mengatakan serangan itu merupakan tanggapan langsung terhadap pembunuhan seorang kontraktor sipil AS dalam serangan roket ke pangkalan militer Irak.[17]

Serangan

sunting
Helikopter AH-64 Apache AS mengerahkan suar di atas langit Bagdad dalam unjuk kekuatan, 31 Desember 2019

Formasi massa

sunting
 
Tentara AS dari Divisi Infanteri ke-25 menjaga pengawasan kedutaan secara ketat, FOB Union III, Zona Hijau, 31 Desember 2019

Pada tanggal 31 Desember 2019, setelah pemakaman diadakan untuk milisi Khata'ib Hizbullah yang terbunuh oleh serangan udara AS sebelumnya, gerombolan puluhan milisi Syiah Irak yang marah dan pendukungnya berbaris melalui pinggiran Zona Hijau Bagdad yang dibentengi dengan benteng yang sangat dikelilingi dan dikelilingi kompleks kedutaan besar AS. Menurut Associated Press, Pasukan Keamanan Irak tidak berusaha menghentikan massa dan mengizinkan mereka melewati pos pemeriksaan keamanan.[19]

Serangan massa

sunting

Ribuan pengunjuk rasa dan pejuang milisi meneriakkan "Kematian untuk Amerika," melemparkan batu dan melukis grafiti di dinding.[20][21] Massa mulai mengejek petugas keamanan di pos pemeriksaan di dekat gerbang kedutaan dan meneriakkan "turun, turun AS", "Kematian untuk Amerika" dan "Kematian untuk Israel". Mereka memanjat dan melemparkan batu dan air ke dinding dan menyerang gerbang, jendela, dan pintu dengan pendobrak darurat. Lusinan demonstran kemudian menghancurkan pintu utama pos pemeriksaan, membakar area penerimaan, mengibarkan bendera milisi Mobilisasi Populer dan poster anti Amerika dan menyemprotkan grafiti anti Amerika. Video demonstrasi itu dilaporkan memperlihatkan para milisi menggeledah area penerimaan dan mengambil dokumen. Staf keamanan mundur ke kedutaan, tidak ada komentar segera dari Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS tentang situasi tersebut. Duta Besar AS untuk Irak Matt Tueller tidak berada di kedutaan pada waktu itu dan sedang pergi dengan "perjalanan pribadi" yang sebelumnya telah dijadwalkan.[22][23][24]

Pasca kedatangan bala bantuan

sunting

Setelah berita tentang pelanggaran keamanan di kompleks kedubes AS mencuat, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyatakan bahwa bala bantuan sedang dalam perjalanan ke kompleks dan mendesak pemerintah Irak untuk "memenuhi tanggung jawab internasionalnya" dan melindungi fasilitas itu.[25] Sekitar lima jam setelah kekerasan pertama kali meletus, 30 tentara Irak dengan tujuh kendaraan lapis baja tiba dan ditempatkan di dekat dinding kedutaan tetapi tidak di dekat pos pemeriksaan yang telah terbakar dan ditembus oleh massa. Dilaporkan, empat kendaraan yang membawa polisi anti huru-hara kemudian mendekati kedutaan tetapi dipaksa mundur kembali oleh pengunjuk rasa yang menghalangi jalan mereka.[26] Sebuah detasemen sekitar 100 Marinir AS yang ditugaskan ke unit tanggap krisis di Kuwait, Satuan Tugas Udara-Darat Marinir Khusus-Respons Krisis-Komando Pusat (SPMAGTF-CR-CC), bersama dengan dua helikopter serang AS AH-64 Apache dari Taji, Irak dikerahkan untuk mengamankan kedutaan.[27] Mark Esper kemudian mengumumkan pengiriman segera sebuah batalion infantri dari sekitar 750 tentara AS dari Divisi Lintas Udara ke-82 ke Timur Tengah. Dia tidak merinci tujuan penempatan pasukan itu, tetapi seorang pejabat AS yang mengetahui keputusan itu mengatakan mereka akan dikerahkan ke Kuwait. Esper mengatakan tentara tambahan dari brigade pengerahan cepat Linud ke-82, yang secara resmi dikenal sebagai Pasukan Respons Cepat, siap untuk dikerahkan selama beberapa hari ke depan. 750 tentara yang dikerahkan segera merupakan tambahan 14.000 tentara AS yang dikirim ke wilayah Teluk Persia sejak Mei 2019 sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang agresi Iran.[28]

Pasca serangan

sunting
 
Tentara Irak di luar batas luar kedutaan AS yang terbakar, 1 Januari 2020

Presiden AS Donald Trump menuduh Iran "mengatur" serangan terhadap kedutaan AS dan menambahkan bahwa mereka akan dianggap "bertanggung jawab penuh".[29] Kementerian Luar Negeri Iran menyangkal mereka berada di belakang protes di kedutaan AS dan memperingatkan terhadap pembalasan.[30] Pemimpin tertinggi Iran Ali Khameini mengirim cuitan di twitter "Jika Iran ingin melawan suatu negara, itu [Iran] akan menyerang secara langsung."[31][32]

Pada 31 Desember 2019, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menamai Abu Mahdi al-Muhandis, Qais Khazali, Hadi al-Amiri, dan Falih Alfayyadh sebagai penanggung jawab atas serangan itu. Al-Amiri dan Alfayyadh dilaporkan menjadi tamu ke Gedung Putih selama pemerintahan Obama.[33]

Pada tanggal 2 Januari 2020, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan "permainan telah berubah" dan menyatakan bahwa AS akan terlebih dahulu menyerang kelompok paramiliter yang didukung Iran di Irak jika ada indikasi mereka sedang bersiap untuk menyerang pasukan AS, sementara juga mendesak pemerintah Irak untuk menolak pengaruh Iran. Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley menekankan bahwa kelompok mana pun yang berusaha menyerbu kedutaan Bagdad akan "bertemu dengan gergaji mesin".[34]

Pada dini hari tanggal 3 Januari (di Irak) 2020, komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, dan Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan udara AS saat bepergian dalam konvoi dekat Bandara Internasional Bagdad.[35][36] Serangan AS secara resmi diumumkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan khusus.[37]

Reaksi

sunting
  •   Israel: Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz menyebut Iran berada di balik serangan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Irak. Katz menyebut, Iran telah melakukan kesalahan besar dengan menyerang Kedutaan Besar AS. Melalui akun Twitternya, Katz mengatakan, Israel mendukung Washington dan mendesak masyarakat internasional untuk menentang apa yang dia sebut kejahatan "rezim pembunuh" di Teheran.[38]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Press, Associated (31 Desember 2019). "Iraqi supporters of Iran-backed militia attack U.S. embassy". POLITICO. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  2. ^ "Protesters attack US Embassy in Baghdad after airstrikes". AP NEWS. 31 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  3. ^ "Iraqi Shiite militia supporters attack US embassy compound in Baghdad". France 24 (dalam bahasa Inggris). 31 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  4. ^ "Trump blames Iran as protests erupt outside US Embassy in Iraq". The Jerusalem Post | JPost.com. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  5. ^ Franck, Thomas (31 Desember 2019). "Trump says Iran will be held 'fully responsible' for attack on the US embassy in Iraq". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  6. ^ "Pro-Iran protesters storm US embassy over deadly Iraq strikes". AFP.com (dalam bahasa Inggris). 31 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  7. ^ CNN, By Sheena McKenzie (31 Desember 2019). "Iraq protesters attack US Embassy in Baghdad". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  8. ^ "Iraqi Protesters Attack US Embassy Compound in Baghdad". Voice of America (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  9. ^ News, A. B. C. "Marines sent to bolster security after Iraqi protesters assault US embassy, torch guardhouse to protest airstrikes". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  10. ^ "US strikes on Iran-backed Iraqi militia may escalate". Emerald Expert Briefings. 30 Desember 2019. doi:10.1108/oxan-es249684. ISSN 2633-304X. 
  11. ^ Gordon, Ghassan Adnan, Isabel Coles and Michael. "Trump Blames Iran After Militia Supporters Try to Storm U.S. Embassy in Baghdad". WSJ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  12. ^ Steinbuch, Yaron (2019-12-31). "Iraqi protesters storm US Embassy in Baghdad, shouting 'Death to America'". New York Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  13. ^ "Militiamen breach US Embassy in Baghdad; Trump blames Iran". Associated Press. 31 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  14. ^ Bacon, John (31 Desember 2019). "Protesters smash into US Embassy compound in Baghdad following deadly US airstrikes". USA Today. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  15. ^ "Trump aides call U.S. strikes on Iraq and Syria 'successful,' warn of potential further action". Reuters. 29 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  16. ^ "US strikes 5 facilities in Iraq and Syria linked to Iranian-backed militia". CNN. 29 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  17. ^ a b "Iraq Condemns US Air Strikes as Unacceptable and Dangerous". Asharq AL-awsat. 
  18. ^ "Trump aides call U.S. strikes on Iraq and Syria 'successful,' warn of potential further action". Reuters. 29 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  19. ^ Press, Associated (31 December 2019). "Iraqi supporters of Iran-backed militia attack U.S. embassy". POLITICO. Diakses tanggal 31 December 2019. 
  20. ^ Hassan, Falih; Hubbard, Ben (31 Desember 2019). "Protesters Attack U.S. Embassy in Iraq, Chanting 'Death to America'". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  21. ^ "العراق.. هجوم عملاء النظام الإيراني على السفارة الأمريكية في بغداد وترامب يحذر". mojahedin.org. Diakses tanggal 3 Januari 2020. [pranala nonaktif permanen]
  22. ^ "100 U.S. Marines, two Apache helicopters reinforcing embassy in Baghdad after attack". Marine Corps Times. Diakses tanggal 1 Januari 2020. 
  23. ^ "Protesters at US embassy in Baghdad gear up for sit-in". www.aljazeera.com. 
  24. ^ "Iraqi Protesters End U.S. Embassy Siege but Tensions Remain High. Here's a Full Timeline". Time. 1 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-01. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 
  25. ^ "Iraqi Protesters End U.S. Embassy Siege but Tensions Remain High. Here's a Full Timeline". Time. 1 Januari 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-01. Diakses tanggal 2 Januari 2019. 
  26. ^ Press, Associated (31 Desember 2019). "Iraqi supporters of Iran-backed militia attack U.S. embassy". POLITICO. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  27. ^ "100 U.S. Marines, two Apache helicopters reinforcing embassy in Baghdad after attack". Marine Corps Times. Diakses tanggal 1 Januari 2020. 
  28. ^ "Protesters attack US Embassy in Baghdad after airstrikes". AP NEWS. 31 Desember 2019. Diakses tanggal 31 Desember 2019. 
  29. ^ "U.S. has no plan to evacuate embassy in Baghdad, more forces being sent to compound". Reuters. 31 Desember 2019. Diakses tanggal 1 Januari 2020. 
  30. ^ "Iran Denies Role in U.S. Embassy Violence, Warns Against Retaliation". Reuters via The New York Times. 31 Desember 2019. Diakses tanggal 1 Januari 2020. 
  31. ^ فارسی, KHAMENEI IR | (1 Januari 2020). "میبینید سراسر عراق هیجان ضدآمریکایی چقدر است؟ باز آن جناب توییت کرده که مااین را از چشم ایران می‌بینیم. شما غلط میکنید! ایران اگربخواهدباکشوری مبارزه کندصریح این کاررا میکند.ما به منافع و عزت ملتمان پایبندیم وهرکس آن را تهدید کند بدون هیچ ملاحظه‌ای بااو روبرو میشویم وضربه میزنیم". 
  32. ^ Trump, Donald J. (31 Desember 2019). "....Iran will be held fully responsible for lives lost, or damage incurred, at any of our facilities. They will pay a very BIG PRICE! This is not a Warning, it is a Threat. Happy New Year!". 
  33. ^ "US embassy siege leader was guest at White House during Obama presidency". Al Arabiya English. 3 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-04. 
  34. ^ "After Embassy Attack, U.S. Is Prepared to Pre-emptively Strike Militias in Iraq". The New York Times. 2 Januari 2020. Archived from the original on 2020-01-02. 
  35. ^ "Trump Orders Strike Killing Top Iranian General Qassim Suleimani in Baghdad". The New York Times. 3 Januari 2020. 
  36. ^ "Iran's Powerful Quds Force Chief Killed In U.S. Air Strike In Iraq". Radio Liberty. 3 Januari 2020. 
  37. ^ "Statement by the Department of Defense". United States Department of Defense. 2 Januari 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
  38. ^ Maulana, Victor (3 Januari 2020). "Israel Turut Tuding Iran Dalangi Serangan Kedubes AS di Baghdad". Sindonews.com. Diakses tanggal 3 Januari 2020. 
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Serangan_kedutaan_besar_Amerika_Serikat_di_Bagdad&oldid=21942867"