Seteru (film)
Seteru adalah film aksi remaja yang rilis pada 2017, ditulis oleh Bagus Bramanti dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Alfian Wahyutama. Film ini merupakan strategi Direktorat Bela Negara, Ditjen. Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan dalam menyebarluaskan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara, khususnya kepada anak muda.[1]
Seteru | |
---|---|
Sutradara | Hanung Bramantyo Alfian Wahyutama |
Produser | Agus M. Amir Yudha Permana Alfian Wahyutama |
Ditulis oleh | Bagus Bramanti |
Pemeran | Yusuf Mahardika Bio One Alfie Alfandy Mathias Muchus Rifqa Amalsyita |
Penata musik | Krisna Purna |
Perusahaan produksi | Direktorat Bela Negara Kemhan, Dapur Film |
Tanggal rilis |
|
Negara | indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Film ini dibintangi oleh Yusuf Mahardika, Juan Bione “Bio One” Subiantoro, Alfie Alfandy, Mathias Muchus, dan Rifqa Amalsyita. Beberapa atlet juga tampil dalam film ini seperti Yolla Yuliana, atlet volley kebanggan Kota Kembang, anggota timnas volley di Sea Games 2013[2] dan Triady Fauzi Sidiq, peraih medali emas renang SEA Games 2013 dan medali perunggu SEA Games 2015.[3]
Film ini berdurasi 1 jam 40 menit, dan pendistribusian di Indonesia akan ditangani oleh Dapur Film
Sinopsis
suntingBertahun-tahun tawuran antara SMA Kesatuan Bangsa dan SMA Budi Pekerti di Yogyakarta berlangsung hingga memakan korban dan mewariskan dendam antar angkatan. SMA Kesatuan Bangsa didominasi siswa keturunan kelas menengah ke atas, sementara SMA Budi Pekerti didominasi oleh siswa pribumi kelas menengah bawah.
Pimpinan kedua sekolah sepakat untuk menyerahkan pentolan tawuran dari masing-masing sekolah untuk dibina oleh Letnan Kolonel Rahmat (Mathias Muchus) sebagai Komandan Kodim yang menaungi kedua sekolah tersebut. Letkol Rahmat kemudian menugaskan pembinaan anak-anak tersebut kepada Letnan Satu Makbul (Alfie Alfandy), seorang perwira cemerlang yang dikenal keras kepada anak buah. Anak-anak itu, yang dipimpin Martin Tan (Bio One) dan Ridwan (Yusuf Mahardika) dimasukkan ke dalam pembinaan di Batalyon Inftantri 403 Wirasada Pratista di Yogyakarta.
Tempaan pembinaan meluluhkan perbedaan dan permusuhan di antara kedua kelompok itu, bahkan mereka bersatu menjadi kelompok olahraga futsal yang berprestasi. Tapi itu semua tidak mudah karena masih ada teman-teman mereka sendiri yang masih ingin memelihara dendam. Bahkan, ketika mereka bersiap meraih prestasi, teror dan dendam masih membayangi mereka. Dapatkah mereka mengatasi dendam dan perbedaan?
Pemeran
sunting- Yusuf Mahardika sebagai Ridwan Samri, pelajar keturunan Betawi yang tinggal hanya bersama bapaknya di Yogyakarta. Walaupun dia “jagoan” di sekolahnya, tapi ia harus tetap menjadi kuli panggul di pasar bersama bapaknya
- Bio One sebagai Martin Tan, anak pengusaha keturunan Tionghoa yang menjadi pemimpin di sekolah internasional yang bergengsi. Martin mengambil langkah drastis untuk menyelesaikan dendam di antara kedua sekolah walau harus kehilangan kesempatan bermain di babak final kompetisi futsal se-Jawa Bali
- Mathias Muchus sebagai Letnan Kolonel Rahmat, komandan yang tegas, bijaksana, namun masih menyimpan luka batin karena ada anak buah yang tewas di bawah komandonya
- Alfie Alfandy sebagai Letnan Satu Makbul, prajurit TNI AD dengan catatan prestasi cemerlang, terutama di bidang intelijen dan pemberantasan terorisme. Dalam penugasan menangani anak-anak ini, ia tidak hanya mengajar dan melatih, tapi juga belajar dan berlatih, bahkan merenung tentang apa yang ia yakini selama ini
- Rifqa Amalsyita sebagai Arini, adik dari Joko yang tewas dalam tawuran. Dendamnya kepada anak-anak SMA Kesatuan Bangsa membuat Ridwan bimbang antara mengejar prestasi atau menuruti rasa sayangnya kepada Arini
- Marco Ten Have sebagai Jordan
- Mahdy Reza sebagai Rangga
- Dhemi Purwanto sebagai Dito
- Karmel Nicholas sebagai Marbun
- Yolla Yuliana sebagai Yola
- Triady Fauzi Sidiq sebagai Fauzi
- Badra Adipani Jagat sebagai Toha
- Nocky Ezra sebagai Andre
- Elkie Kwee sebagai Yohanes (ayah Martin)
- Jamaluddin Latif sebagai Samsuri (ayah Ridwan)
- Andrea Reva Sankha Darlius sebagai Leni (adik Martin)
- Cara Lachelle sebagai Kepala SMA Internasional Kesatuan Bangsa
- Agoes Kencrot sebagai Kepala Sekolah SMA Budi Pekerti
- Kuswidianto Kuzz sebagai Kapolsek
- Dian Sidik sebagai Dirga
- Birgi Putri sebagai Reporter TV
- Christine sebagai Ibu Toha
- Dewi Chandra Midema sebagai Jingga
- Ernanto “Soeyik” Kusumo sebagai Tukang Parkir/Satpam/Kuli
- Sandi Tile sebagai Komentator I
- Wanda Urban sebagai Komentator II
- Bhre Sukma sebagai Pelajar SMA Negri
Musik
suntingLagu tema dan score music keseluruhan dikerjakan oleh Krisna Purna.
Rilis
suntingSeteru direncanakan rilis pada 27 April 2017.
Produksi
suntingProses syuting dilakukan selama 6 bulan di Yogyakarta dan Bandung.
Lulus sensor
suntingFilm ini telah lulus sensor pada tanggal 27 Maret 2017 dengan nomor sensor 253/DCP/NAS/13/03.2022/2017 dan klasifikasi usia 13+.
Penayangan
suntingUntuk memulai peredaran film, pada Minggu, 16 April 2017, dilaksanakan gala premiere di XXI Plaza Indonesia, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan Jend. (Purn.) Ryamizard Ryacudu dan sejumlah pejabat serta staf Kementerian Pertahanan. Tampak hadir pula Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen. (Pol) Drs. Boy Rafli Anwar dan Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan beserta komisaris, direksi, dan manajemen Bank BJB. Menurut Hanung dalam Kompas.com, film Seteru akan ditayangkan di sekolah-sekolah setelah selesai masa pemutaran di bioskop.[4]
Referensi
sunting- ^ "Kemhan Sosialisasikan Bela Negara Melalui Film Layar Lebar".
- ^ "Si Cantik Yolla Belum "Terpuaskan" Usai Pulang dari SEA Games". Liputan6.com. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
- ^ "Luar Biasa, Triady Rebut Emas dan Rekor Baru SEA Games".
- ^ "Hanung Bramantyo: Tujuan Film "Seteru" Bukan Tayang di Bioskop". Kompas.com. Diakses tanggal 28 April 2021.