Shigetarō Shimada
Shigetarō Shimada (嶋田 繁太郎 , Shimada Shigetarō, 24 September 1883 – 7 June 1976) adalah seorang Laksamana Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Ia menjabat sebagai Menteri Angkatan Laut Jepang. Setelah Perang berakhir, ia didakwa sebagai penjahat perang dan dihukum penjara seumur hidup.
Shigetarō Shimada | |
---|---|
Lahir | September 24, 1883 Tokyo, Jepang |
Meninggal | 7 Juni 1976[1] Tokyo, Jepang | (umur 92)
Pengabdian | Kekaisaran Jepang |
Dinas/cabang | Angkatan Laut Kekaisaran Jepang |
Lama dinas | 1904–1945 |
Pangkat | Laksamana |
Komandan | Tama, Hiei 7th Submarine Division, 3rd NGS Division Intelligence, 1st NGS Division Operations, Navy General Staff, IJN 2nd Fleet, China Area Fleet, Kure Naval District, Yokosuka Naval District, Navy Ministry[2] |
Perang/pertempuran | Perang Rusia-Jepang, Pertempuran Tsushima, Perang Tiongkok-Jepang Kedua, Perang Dunia II |
Penghargaan | Order of the Golden Kite (2nd class), Order of the Sacred Treasures (1st class), Order of the Rising Sun (1st class) |
Pekerjaan lain | Menteri Angkatan Laut Jepang Kepala Staf Angkatan Laut Jepang |
Riwayat Hidup
suntingShigetarō Shimada dilahirkan di Tokyo, Jepang pada 24 September 1883. Ia lulus dari angkatan ke-32 Akademi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 1904. Di kelasnya ia mendapat peringkat ke-27 dari 192 orang taruna. Salah satu teman sekelasnya adalah Laksamana Isoroku Yamamoto. Sebagai kadet, ia pernah ditugaskan di Kapal perawat kapal selam Karasaki dan Kapal penjelajah Izumi yang terlibat dalam Pertempuran Tsushima dalam Perang Rusia-Jepang. Selanjutnya ia juga pernah ditugaskan di Kapal penjelajah Niitaka dan Otowa dan dipromosikan sebagai sub-letnan pada 28 September 1907. Pada 11 Oktober 1909, ia diangkat sebagai Letnan dan bertugas di Kapal penjelajah tempur Tsukuba dan Kapal tempur Settsu.
Setelah lulus dari “Naval War College” pada bulan Desember 1915, ia dipromosikan menjadi letnan komandan pada tanggal 13 Desember dan ditetapkan sebagai asisten Atase Angkatan Laut di Roma, Italia selama Perang Dunia I.
Sekembalinya ke Jepang, setelah perang, ia menjabat sebagai perwira staf dibeberapa posisi di Staf Umum Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 1920. Ia dipromosikan sebagai komander pada 1 Desember 1920 dan ditugaskan sebagai perwira eksekutif Kapal tempur Hyūga pada 1922. Tahun 1923, ia ditugaskan sebagai intruktur di “Naval War College” dan komandan Divisi kapal selam ke-7 pada 1926.
Pada 1 Desember 1924, di dipromosikan sebagai Kapten menjadi komandan Kapal Penjelajah Tama dan Kapal tempur Hiei. Ia ditugaskan sebagai Kepala Staf Armada ke-2 IJN dengan pangkat Laksamana Muda pada 30 November 1929. Pada Desember 1930 ia dipidahtugaskan ke Armada ke-1, selanjutnya menjabat sebagai Komandan Sekolah Kapal Selam. Pada Februari 1932, ia ditugaskan di Armada ke-3 IJN dan ikut ambil bagian dalam Insiden Shanghai Pertama tahun 1932.
Setelah kembali ke Jepang ia bertugas sebagai perwira seior di Staf Umum Angkatan Laut, ia menjabat sebagai Kepala ke-3 dan merangkap sebagaiKepala Departemen Pertama, dari November 1932 hingga Oktober 1933. Pada Desember 1933, ia menjadi wakil Kepala Staf Umum Angkatan Laut dan mendapat kenaikan pangkat sebagai Laksamana Madya pada 15 November 1934. Akhir 1930-an, ia menjabat sebagai Komandan distrik Angkatan Laut Kure, Panglima Armada ke-2 IJN Area Tiongkok dan Komandan Angkatan Laut Distrik Yokosuka.
18 Oktober 1941, ia ditunjuk sebagai Menteri Angkatan Laut, selama masa jabatannya ini ia mengetahui dan menyetujui penyerangan terhadap pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor. Ia juga berperan besar bersama Perdana Menteri Hideki Tojo dalam operasi militer antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut selama Perang Pasifik.
Setelah beberapa kekalahan besar dalam pertempuran, Kaisar Hirohito kehilangan kepercayaan terhadap Kepala Staf Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Dengan demikian Tojo mampu memberhentikan Kepala Staf Umum Angkatan Darat Hajime Sugiyama dan Kepala Staf Umum Angkatan Laut Osami Nagano. Tojo berperan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat sementara Shimada menjadi Kepala Staf Angkatan Laut pada 21 Februari 1944, ia juga merangkap sebagai Menteri Angkatan Laut. Reorganisasi ini membuatnya menjadi panglima tertinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.
Di dalam Staf Umum Angkatan Laut, ia banyak memiliki musuh yang menekan Kaisar Hirohito untuk memecatnya. Tak lama setelah jatuhnya Saipan. Tojo segera meminta pengunduran diri Shimada dan menggantinya dengan Menteri Angkatan Laut Mitsumasa Yonai pada 17 Juli dan sebagai Ketua Umum Staf Angkatan Laut pada tanggal 2 Agustus. Ia ditunjuk sebagai Dewan Perang Tertinggi dan pensiun pada 20 Januari 1945.
Setelah Perang berakhir
suntingSetelah Perang Dunia II berakhir, ia ditangkap oleh otoritas SCAP (Supreme Commander for the Allied Powers) atau Komandan Tertinggi Sekutu dan dituntut sebagai penjahat perang. Oleh Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena melancarkan perang agresif terhadap Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok dan Belanda. Setelah akhir pendudukan Amerika di Jepang, ia dibebaskan bersyarat pada 1955 oleh Perdana Menteri Jepang Ichiro Hatoyama. Ia meninggal pada tahun 1976 sebagai salah satu laksamana terakhir dari Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.