Sifra (bahasa Inggris: Shiphrah; bahasa Ibrani: שִׁפְרָהšiᵽrâ) adalah salah satu dari dua bidan yang menolong perempuan Ibrani melahirkan di Mesir, pada masa terjadinya pembantaian anak-anak laki-laki Ibrani oleh orang Mesir sekitar masa kelahiran Musa (~ abad ke-16 SM). Sifra dan Pua, kedua bidan itu, turut mencegah pembunuhan bayi itu dengan sengaja membiarkan bayi-bayi itu hidup, menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen pada Kitab Keluaran pasal 1.

Catatan Alkitab

sunting

Keluaran 1:15-21

1:15 Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya: 1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup." 1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.1:18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" 1:19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." 1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.[1]

Penemuan arkeologi

sunting

Nama "Sifra" didapati dalam suatu daftar budak di Mesir pada zaman pemerintahan raja Sobekhotep III. Daftar ini diberi nomor kode "Papirus Brooklyn 35.1446", suatu gulungan papirus yang sekarang disimpan di Brooklyn Museum. Nama itu ditulis sebagai šp-ra dan bermakna "cantik". Nama ini dapat dikaitkan atau bahkan sama dengan nama dalam bahasa Aram "Sapphira" ("Safira") dan (dengan sedikit adaptasi morfologi) nama bahasa Ibrani " Sifra", yaitu nama bidan Ibrani. Nama bidan kedua, Pua, merupakan nama Kanaan yang berarti "gadis kecil".[2]

Ada pendapat bahwa jika nama Sifra pada dokumen ini sama dengan yang tercatat dalam Alkitab, maka Firaun pada waktu orang Israel keluar dari Mesir dapat diperkirakan adalah Dudimose atau Tutimaios. Namun, Sifra dalam kitab Keluaran tidak dicatat sebagai seorang budak, melainkan bekerja untuk Firaun dan dibebaskan dari perbudakan selama di Mesir. Bisa saja Sifra dulunya seorang budak yang kemudian dibebaskan dan dipekerjakan sebagai bidan. Menurut David Rohl Firaun yang hendak membunuh Musa sehingga Musa harus melarikan diri adalah Khaneferre Sobekhotep IV, yaitu keturunan dari Sobekhotep III.[3] David Rohl mengidentifikasikan Sobekhotep III sebagai "Raja yang tidak mengenal Yusuf" pada Keluaran 1:8.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Keluaran 1:15–21
  2. ^ W. F. Albright, Northwest-Semitic Names in a List of Egyptian Slaves from the Eighteenth Century B. C., Journal of the American Oriental Society, Vol. 74, No. 4 (Oct. - Dec., 1954), pp. 222-233
  3. ^ a b David Rohl M. Pharaohs and Kings. 1995. ISBN 0-609-80130-9