Banteng Duduk
Tatanka Iyotake (dilahirkan sebagai Hunkesni, Slow, dan lebih terkenal sebagai Sitting Bull, sekitar 1831 - 15 Desember 1890) merupakan ketua Pribumi Amerika kelompok Hunkpapa Sioux (lihat Lakota), yang mengetuai 3.500 pejuang Sioux dan Cheyenne menentang Pasukan Berkuda AS ke-7 (US 7th Cavalry) di bawah George Custer dalam Pertempuran Little Bighorn pada 25 Juni 1876. Walaupun dia tidak terlibat secara langsung dalam pertempuran, ketua-ketua lain mendapat semangat dari mimpi yang dialami oleh Tatanka Iyotake di mana sekumpulan tentara Amerika terbunuh ketika mereka masuk ke dalam kamp sukunya.
Tatanka Iyotake | |
---|---|
Lahir | Jumping Badger, kemudian menjadi Sitting Bull kira-kira 1831 Sekitar Grand River, South Dakota |
Meninggal | 15 Desember 1890 Standing Rock Indian Reservation |
Kebangsaan | Lakota Sioux |
Nama lain | Slow, Jumping Badger |
Pekerjaan | pendeta suku, pemimpin perang |
Tinggi | 5'10" |
Suami/istri | Light Hair, istri Red Woman, istri Four Robes, istri Snow-on-Her, istri Seen-by-her-Nation, istri |
Anak | One Bull, anak laki-laki angkat Crow Foot, anak laki-laki Many Horses, anak perempuan Walks Looking, anak perempuan |
Orang tua | Sitting Bull (Jumping Bull), ayah Her-Holy-Door, ibu |
Kerabat | Molly get to work, saudara tiri White Bull, kemenakan |
Tanda tangan | |
Dituduh bersalah atas pembantaian yang berlaku, Tatanka Iyotake membawa kaumnya ke Kanada, di mana mereka tinggal sampai tahun 1881, sehingga pada 20 Juli ia membawa kelompok pelarian terakhirnya untuk menyerah kepada tentara Amerika Serikat di Fort Buford di Montana. Pemerintah Amerika Serikat bagaimanapun memberikan dia pengampunan.
Pada akhir hidupnya, Tatanka Iyotake mengembara bersama Pertunjukan Liar Barat (Wild West Show) bersama Buffalo Bill Cody di mana dia merupakan sebuah atraksi populer saat itu. Sering kali apabila disuruh berucap, dia sering menyumpah mereka dalam bahasa asli Lakota dengan diiringi tepukan gemuruh para penonton.
Di akhir hayatnya, Tatanka Iyotake tertarik kepada tarian hantu mistik sebagai cara menghalau penjajah dari tanah kaumnya. Tindakannya dianggap sebagai ancaman oleh pemerintah Amerika Serikat dan sekumpulan polisi Indian dikirim untuk menahannya. Tetapi para pengikutnya yang setia melakukan perlawanan untuk mencegah penahanan. Tembakan dilepaskan mengenai kepala Tatanka Iyotake. Ia dan anaknya Crow Foot terbunuh.
Galeri
sunting-
Tatanka Iyotake