Sri Mara-Wijayottunggawarman
Sri Maharaja Maravijayottungga Warmadewa atau Sri Mara-Wijayottunggawarman merupakan Maharaja Sriwijaya,[1] yang namanya tertulis dalam kronik Tiongkok sebagai Se-li-ma-la-pi.[2]
Sri Mara-Wijayottunggawarman | |
---|---|
Srï-Mâravijayôttumgavarmmanâ ( Menurut Prasasti Leiden ) Se-li-ma-la-pi ( Menurut Kronik Tiongkok ) | |
Maharaja Sriwijaya | |
Berkuasa | 1008 - 1017 |
Pendahulu | Sri Cudamani Warmadewa |
Penerus | Sangrama Wijayatungga Warmadewa |
Wangsa | Warmadewa |
Agama | Buddha |
Namanya dikenal dalam Prasasti Leiden, Kronik Tiongkok, dan juga Naskah Wangsakerta.
Sejarah
suntingDalam prasasti Leiden disebutkan raja Sriwijaya, Sri Maravijayottunggawarman putra Sri Culamani Warmadewa di Kataha telah membangun sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma.[3][4] Kemudian berdasarkan kronik Tiongkok diketahui raja San-fo-ts'i yang bernama Se-li-ma-la-pi mengirimkan utusan ke Tiongkok tahun 1008, dan raja ini merujuk kepada Sri Mara-Vijayottunggawarman.[2][5]
Sumber Tiongkok juga menceritakan tentang peperangan besar antara kerajaannya dan Kerajaan Medang di Jawa Timur.[6] Pada 1016, Sriwijaya mungkin turut membantu pemberontakan sebuah negara bawahan Medang, sehingga menyebabkan kematian Raja Dharmawangsa Teguh Anantawikrama dan kehancuran Kerajaan Medang.[6]
Referensi
sunting- ^ Miksic, John Norman; Yian, Goh Geok (2016). Ancient Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. hlm. 397. ISBN 9781317279044.
- ^ a b The Journal of the Siam Society (dalam bahasa Inggris). s.n. 1975. hlm. =226-228.
- ^ Majumdar, R.C. Note on Šailendra kings mentioned in Leiden Plates. EL, XXII, pp. 281-4.
- ^ Chattopadhyaya, Alaka (1996-09-30). Atisa and Tibet: Life and Works of Dipamkara Srijnana in Relation to the History and Religion of Tibet with Tibetan Sources (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass Publ. hlm. 90. ISBN 9788120809284.
- ^ Muljana, Slamet (2006). F.W. Stapel, ed. Sriwijaya. PT. LKiS Pelangi Aksara. ISBN 978-979-8451-62-1.
- ^ a b Miksic, John Norman; Yian, Goh Geok (2016). Ancient Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. hlm. 417. ISBN 9781317279044.
Didahului oleh: Sri Cudamani Warmadewa |
Maharaja Sriwijaya (Menurut Kronik Tiongkok) (Wangsa Warmadewa) 1008 - 1017 |
Diteruskan oleh: Sangrama Wijayatungga Warmadewa |