Stasiun Bowerno

Diagram lintasan stasiun
	Legenda

Stasiun Bowerno

B12A25
Stasiun Bowerno B12A25
	Stasiun Bowerno pada tahun 2022
Lokasi	Baureno, Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur 62192; Indonesia;
Koordinat	7°8′2″S 112°5′48″E / 7.13389°S 112.09667°E
Ketinggian	+21 m
Operator	KAI Commuter; ; ;
Letak	km 151+425 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi
Jumlah peron	Satu peron sisi yang cukup tinggi
Jumlah jalur	4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
Layanan	Commuter Line (Blorasura dan Arjonegoro)
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	BWO; 4406;
Klasifikasi	III/kecil
Operasi layanan
Fasilitas dan teknis
Fasilitas
Tipe persinyalan	Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (s.d. 2014); Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2014-sekarang);
Diagram lintasan stasiun
Diagram lintasan stasiun
	Legenda
Lokasi pada peta
	Sunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini

Stasiun Bowerno (BWO) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Baureno, Baureno, Bojonegoro; pada ketinggian +21 meter; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya; dan merupakan stasiun kereta api yang berada paling timur di Kabupaten Bojonegoro dengan jarak 78,1 km arah barat dari Surabaya Pasarturi. Stasiun ini cukup mudah diakses karena letaknya sekitar 400 meter ke arah tenggara dari Jalan Raya Babat-Bojonegoro.

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Sumberrejo, terdapat Halte Sroyo yang sudah dinonaktifkan sejak 2013.

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini awalnya menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas Bojonegoro–Babat resmi dioperasikan mulai pertengahan April 2014,^[3] jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 lama diubah menjadi jalur 2 baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, sedangkan jalur 2 lama diubah menjadi jalur 3 baru sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya saja. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Bangunan lama stasiun sudah dibongkar karena terkena pembangunan jalur belok baru sebagai jalur 1 yang baru dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar.

Jalur 4	←	Sepur belok untuk pemberhentian kereta api ke arah timur
Jalur 3		Sepur lurus arah Surabaya Pasarturi
		Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
Jalur 2		Sepur lurus arah Semarang Tawang	→
		Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
Jalur 1	← (Babat)	B Commuter Line Blorasura, tujuan Surabaya Pasarturi dan tujuan Cepu	→ (Sumberrejo)
		A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Sidoarjo dan tujuan Bojonegoro
Peron sisi
G	Bangunan utama stasiun

Layanan kereta api

Lokal dan komuter (Commuter Line)

Nama kereta api	Relasi perjalanan		Keterangan
B Blorasura	Cepu	Surabaya Pasarturi	–
A Arjonegoro	Bojonegoro	Sidoarjo	Hanya jadwal siang.

Galeri

Stasiun Bowerno, 2011

Referensi

^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ ^a ^b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
^ Aziz, Abd (2014-04-22). Syafputri, Ella, ed. "Rel jalur ganda Surabaya-Bojonegoro tersambung 55 km". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-04-18.

Stasiun sebelumnya	Lintas Kereta Api Indonesia			Stasiun berikutnya
Sroyo menuju Gambringan		Gambringan–Surabaya Pasarturi		Babat menuju Surabaya Pasarturi

Artikel bertopik stasiun kereta api di Jawa Timur ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[bukujarak-1] Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[InfoDitjenka-2] Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

[3] Aziz, Abd (2014-04-22). Syafputri, Ella, ed. "Rel jalur ganda Surabaya-Bojonegoro tersambung 55 km". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-04-18.

[1]

[2]

[3]