Stasiun Kedunggedeh

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Kedunggedeh (KDH) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Bojongsari, Kedungwaringin, Bekasi. Stasiun yang terletak pada ketinggian +14 m ini termasuk Daerah Operasi I Jakarta dan merupakan stasiun kereta api yang berlokasi paling timur di Kabupaten Bekasi dan Jabodetabek. Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.

Stasiun Kedunggedeh
Kereta Api Indonesia
LW03LJ03

Stasiun Kedunggedeh, September 2022
Lokasi
Koordinat6°16′19″S 107°15′46″E / 6.27194°S 107.26278°E / -6.27194; 107.26278
Ketinggian+14 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 56+621 lintas JakartaJatinegaraCikampek[1]
Jumlah peron4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananCommuter Line (Walahar dan Jatiluhur)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1891
Nama sebelumnyaStation Kedoeng Gedeh
Perusahaan awalBataviasche Oosterspoorweg Maatschappij
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Lemahabang
menuju Cikarang
Commuter Line Walahar Karawang
menuju Purwakarta
Commuter Line Jatiluhur Karawang
menuju Cikampek
Fasilitas dan teknis
FasilitasToilet  Ruang/area tunggu 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Di sebelah timur stasiun ini terdapat Sungai Citarum. Dahulu di antara stasiun ini dan Stasiun Lemahabang terdapat Stasiun Rengasbandung yang kini sudah tidak beroperasi lagi.

Sejak Desember 2021, sistem persinyalan elektrik yang lama produksi Alstom telah diganti dengan yang baru produksi PT Len Industri.[4]

Sejarah

sunting

Stasiun Kedunggedeh dahulu menjadi titik ujung timur dari jalur kereta api yang dimiliki oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS), sebelum perusahaan tersebut melanjutkan pembangunan hingga mencapai Karawang pada tahun 1898.

Layanan kereta api

sunting
Nama kereta api Relasi Keterangan
LW Commuter Line Walahar Cikarang Purwakarta
LW Commuter Line Jatiluhur Cikampek

Insiden

sunting

Pada tanggal 3 November 2009 pukul 22.30, KA Argo Bromo Anggrek mogok di Stasiun Kedunggedeh. Akibatnya, ratusan penumpang telantar selama 2 jam.[5]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09. 
  4. ^ Dwi, Setiady (2021-12-21). "Sering Gangguan, Sistem Persinyalan KA Lintas Cikampek Diperbarui - Suara Merdeka". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-07-23. 
  5. ^ wah, ed. (2009-11-03). "KA Argo Anggrek Mogok 2 Jam di Karawang". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-06. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Lemahabang Jakarta Kota–Cikampek Karawang
menuju Cikampek