Story:Kuya batok
Kuya batok
Kura-kura dengan tempurung punggung (karapas) yang cenderung membulat tinggi dan perisai perut (plastron) yang dapat ditekuk menurut garis melintang, sedemikian sehingga dapat menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat.
Terdapat tiga buah lunas (tonjolan memanjang) di atas perisai punggung, yakni di tengah keping-keping perisai vertebral dan di kanan kirinya pada keping-keping kostal dekat perbatasan dengan keping vertebral. Perisai perut tidak berlekuk pada ujung depan dan ujung belakang. Pada hewan jantan, perisai perut bagian belakang agak melekuk (cekung).
Punggung berwarna kehitaman, kecoklatan hingga coklat-zaitun. Perutnya putih kotor atau krem, dengan bercak-bercak besar kehitaman. Kepala berwarna hitam dengan tiga garis kuning yang khas: pada sekeliling tepi kepala di atas mata, pada pipi, dan pada bibirnya. Garis kuning juga terdapat sepanjang tepi kaki-kakinya.
Kuya batok hidup terutama di lahan basah di lingkungan sungai besar atau kecil, rawa-rawa, dan bahkan sawah. Bersifat omnivora, kura-kura ini menyukai bahan nabati (tumbuh-tumbuhan) sebagai makanannya, namun juga mau memangsa ikan dan udang.