Sungai Tamraparni, yang juga dikenal sebagai Thamirabarani atau Porunai, merupakan sungai abadi yang berasal dari puncak Agastyarkoodam di Pegunungan Pothigai, bagian dari Ghats Barat, yang terletak di atas Papanasam di wilayah Ambasamudram.[1] Sungai ini mengalir melalui distrik Tirunelveli dan Thoothukudi di Tamil Nadu, India Selatan, sebelum bermuara ke Teluk Mannar[2].

Sungai Thamirabarani

Pada zaman pra-klasik, sungai ini dikenal dengan nama Tamraparni, yang juga menjadi inspirasi nama Pulau Sri Lanka. Dalam tradisi Tamil kuno, sungai ini disebut Porunai. Dengan panjang sekitar 128 kilometer (80 mil), Thamirabarani menjadi satu-satunya sungai abadi di Tamil Nadu.[3]

Awalnya, aliran sungai ini bergerak ke arah utara, tetapi kemudian berbelok ke arah timur sebelum mencapai muara.[4] Sungai ini memainkan peran penting sebagai sumber air yang konsisten bagi daerah-daerah yang dilaluinya.

Mitologi

sunting

Pada masa Tamilakam, nama Sungai Tamraparni di wilayah Tirunelveli, Tamil Nadu, telah mengalami sejumlah perubahan. Awalnya dikenal sebagai Tan Porunai, nama tersebut kemudian berubah menjadi Tamira Porunai, lalu menjadi Tamraparni, dan saat ini disebut Thamirabarani.[5] Nama ini diyakini berasal dari istilah Tamil/Sanskerta, dengan arti “daun berwarna tembaga,” yang menggabungkan kata thamiram (tembaga atau merah) dan parani (daun atau pohon).[6]

Tamraparni Mahatmyam, sebuah teks kuno yang menjelaskan asal-usul sungai ini, menyatakan bahwa nama tersebut muncul dari bunga teratai merah yang dipersembahkan oleh Resi Agastya di Pegunungan Pothigai.[7] Bunga itu berubah menjadi sosok wanita ketika melihat Dewa Siwa, membentuk sungai dan memberikan nama ilahi tersebut.[8]

Nama lain dari sungai ini termasuk Tambapanni dalam bahasa Pali, Tamradvipa yang digunakan oleh penutur Sanskerta, dan Taprobana, istilah yang digunakan oleh kartografer Yunani kuno. Dalam catatannya, Robert Knox menyebutkan bahwa masyarakat Tamil Sri Lanka memiliki nama “Tombrane” sebagai sebutan untuk Tuhan, yang mereka ucapkan sambil berdoa dengan mengangkat tangan ke langit.[9]

Tradisi Spiritual

sunting

Bhima Pushkaram merupakan perayaan yang didedikasikan untuk Sungai Tamraparni dan diadakan setiap 12 tahun sekali. Festival ini berlangsung selama 12 hari, dimulai ketika Jupiter memasuki zodiak Vrishchika (Skorpio)[10]

Lihat Pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Thamirabarani River". Drishti IAS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-19. 
  2. ^ "Rally for Rivers - Save India's Lifelines - Its Rivers". consciousplanet.org. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  3. ^ "Thamirabarani River, Tirunelveli : A Lifeline of Southern Tamil Nadu". Tirunelveli. 2023-06-10. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  4. ^ "Kulams: Traditional Water System of Southern Tamil Nadu - The Living Waters Museum". Living Waters Museum. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  5. ^ Correspondent, Special (2021-09-09). "Tamil Nadu's Porunai [Thamirabarani] civilisation is 3,200 years old, says M.K. Stalin". The Hindu (dalam bahasa Inggris). ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  6. ^ Caldwell, Bishop R.; Caldwell, Robert (1989). A History of Tinnevelly (dalam bahasa Inggris). Asian Educational Services. ISBN 978-81-206-0161-1. 
  7. ^ "Tamraparni: a nectar of life from Agasthyarkoodam". Onmanorama. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  8. ^ "Tamraparni - Jatland Wiki". www.jatland.com. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  9. ^ "SRI TAMRAPARNI PUSHKARAM". www.kamakoti.org. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  10. ^ Sanagala, Naveen (2018-05-30). "Pushkarams 2018 | Bhimarathi Pushkaralu | River Bhima Pushkarams". HinduPad (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-19.