Surtsey
Surtsey adalah sebuah pulau vulkanik di selatan Islandia. Dengan koordinat 63°18′11″N 20°36′17″W / 63.303°N 20.6047°W tempat ini juga tempat paling selatan Islandia. Surtsey terbentuk akibat letusan gunung berapi yang berasal dari kedalaman 130 meter (426 kaki) di bawah permukaan laut, dan mencapai permukaan pada tanggal 14 November 1963. Letusan terus berlanjut sampai tanggal 5 Juni 1967, ketika pulau itu mencapai luas maksimal 27 km2 (10 sq mi). Sejak itu, angin dan erosi mengakibatkan pulau itu mengecil: sejak tahun 2002, luas pulau mencapai 14 km2 (5,4 sq mi).[1]
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Kriteria | Natural: ix |
Nomor identifikasi | 1267 |
Pengukuhan | 2008 (32) |
Nama pulau itu berasal dari Surtr, jotun atau raksasa dari mitologi Nordik. Pulau ini terus dipelajari oleh vulkanologi sejak letusannya, kemudian dipelajari oleh botanis dan biologis karena kehidupan mulai muncul di pulau itu. Gunung ini terbentuk oleh sistem gunung berapi bawah laut Vestmannaeyjar. Ia juga menghasilkan beberapa letusan lainnya seperti gunung Eldfell di pulau Heimaey pada tahun 1973. Letusan yang menghasilkan pulau Surtsey juga menghasilkan beberapa pulau di rantaian gunung berapi tersebut, seperti Jólnir dan beberapa pulau lainnya yang belum diberi nama. Kebanyakan pulau ini hilang karena erosi yang cepat.
Geografi
suntingPembentukan
suntingSebelum letusan tahun 1963
sunting1: Awan uap air | |
2: Abu | |
3: Kawah | |
4: Air | |
5: Lapisan lava dan abu | |
6: Lapisan batu | |
7: Pipa | |
8: Dapur magma | |
9: Embarau |
Pada pukul 07:15 UTC+0 pada tanggal 14 November 1963, koki dari kapal Ísleifur II, yang berlayar dari Vestmannaeyjar di selatan Islandia, melihat sesuatu dari barat laut, yang merupakan asap hitam besar yang mengepul. Kapal tersebut berusaha mendekati. Awalnya kapten kapal mengira itu asap tersebut berasal dari kapal yang terbakar, tetapi mereka mendapati asap tersebut berasal dari sebuah letusan, menandakan bahwa letusan itu berasal dari gunung berapi di bawah laut.[2]
Walaupun letusan itu tidak terduga, terdapat beberapa tanda-tanda sebelum gunung tersebut meletus. Sejak 6 sampai 8 November, getaran kecil dapat dirasakan di Kirkjubaejarklaustur dari episenter yang berjarak 140 km (87 mi) (kira-kira jarak Surtsey), sementara pada 12 November, seismometer di Reykjavík mencatat gempa bumi kecil selama sepuluh jam, tetapi lokasinya masih belum ditentukan.[3] Dua hari sebelum letusan, sebuah kapal riset bawah laut merasakan laut di sekitarnya terasa lebih hangat daripada biasanya,[4] pada saat yang sama, orang-orang di desa Vík yang berjarak 80 km (50 mi) dari sana dapat mencium bau hidrogen sulfida.[2]
Ada kemungkinan letusan dimulai beberapa hari sebelum tanggal 14 November. Namun jika dasar laut terletak 130 meter (426 kaki) di bawah permukaan laut, di kedalaman ini letusan akan padam oleh tekanan air. Namun karena letusan gunung ini dekat dengan permukaan laut, letusan ini tidak dapat padam, dan akhirnya meletus dan muncul dari permukaan laut.[2]
Kehidupan awal
suntingPada pukul 11:00 tanggal 14 November 1963, tinggi kolom letusan telah mencapai beberapa kilometer. Awalnya letusan tersebut terjadi di tiga lubang yang berbeda pada sebuah retakan, tetapi pada siang hari kolom tersebut telah bergabung menjadi sebuah retakan panjang. Minggu berikutnya, letusan masih terus terjadi, dan beberapa hari pulau yang terbuat dari scoria tersebut, diukur seluas 500 meter (1640 kaki) dan memiliki tinggi 45 meter (147 kaki).[5]
Pulau tersebut dinamai dari jotun api Surtr dari mitologi Nordik. Ketika letusan masih berlanjut, letusan menjadi ter konsentrasi di satu lubang dari retakan sehingga menghasilkan pulau yang bulat. Pada tanggal 24 November, pulau ini memiliki luas 900 meter kali 650 meter (2950 kali 2130 kaki). Letusan besar yang disebabkan oleh pertemuan lava dan air laut mengakibatkan seluruh pulau terbuat dari tumpukan batu vulkanik (scoria), yang mengalami erosi sangat cepat oleh badai dari Samudera Atlantik pada musim dingin. Namun, letusan tersebut lebih cepat terjadi dibandingkan erosi, dan pada bulan Februari 1964, pulau ini memiliki diameter maksimal 1300 meter (4265 kaki).[2]
Salah satu kejadian yang terjadi saat itu adalah mendarat nya jurnalis Prancis dari majalah Paris Match pada tanggal 6 Desember 1963. Mereka berdiam di sana selama 15 menit sebelum letusan besar berikutnya memaksa mereka untuk pergi. Jurnalis tersebut memberi lelucon dengan mendaulat sepenuhnya pulau tersebut adalah milik Prancis, tetapi pemerintah Islandia mendeklarasikan bahwa pulau tersebut sepenuhnya milik Islandia.[6]
Pulau permanen
suntingLetusan freatomagmatik yang disebabkan oleh masuknya air ke dalam retakan gunung berapi melemparkan batu sejauh satu kilometer (0.6 mi) dari pulau, dan mengeluarkan awan abu vulkanik sejauh 10 km (6 mi) ke atmosfer. Tumpukan lepas tefrit tersapu air dengan cepat menyimpan magma yang mulai menghilang, dan awan debu besar sering terlihat ter-tiup dari pulau selama letusan.[2]
Namun, awal tahun 1964, letusan terus menerus telah menghasilkan pulau yang sangat besar sehingga air laut tidak dapat lagi masuk ke dalam retakan, dan aktivitas vulkanis mulai menurun. Sebaliknya, gunung tersebut mulai memancarkan dan mengalirkan lava. Sehingga menghasilkan be batuan yang sangat tahan terhadap erosi dan melindungi tumpukan lepas vulkanis, yang mencegah pulau tersebut tersapu dengan cepat. Letusan terus terjadi sampai tahun 1965, saat itu pulau tersebut telah mencapai luas sebesar 25 km2 (9,7 sq mi).[2]
Pada tanggal 28 Desember 1963 aktivitas gunung berapi bawah laut 2.5 km (1.5 mi) timur laut Surtsey telah menghasilkan rantaian bukit setinggi 100 m (328 kaki) di bawah laut. Gunung bawah laut ini dinamai Surtla, tetapi gunung ini tidak mencapai permukaan laut. Letusan gunung Surtla berakhir pada tanggal 6 Januari 1964, sejak itu Surtla mengalami erosi dan berubah dari ketinggian 23 m (75 kaki) menjadi 47 m (154 kaki) bawah permukaan laut.[7]
Letusan berakhir
suntingPada tahun 1965 letusan di pulau tersebut berakhir, tetapi di akhir bulan Mei terjadi letusan di 0.6 km (0.37 mi) di ujung sebelah utara. Pada tanggal 28 Mei muncul sebuah pulau, dan dinamai Syrtlingur (Surtsey kecil). Pulau tersebut tersapu pada awal Juni, tetapi kembali muncul pada tanggal 14 Juni. Letusan di Syrtlingur jauh lebih kecil daripada Surtsey, dengan jumlah emisi material vulkanis sepersepuluh dari kawah utama. Aktivitas berlangsung pendek, dan berlanjut sampai awal tahun 1965, yang pada saat itu memiliki area sebesar 015 km2 (5,8 sq mi). Ketika letusan berakhir, erosi dari gelombang laut mulai menyapu pulau tersebut, dan lenyap pada tanggal 24 Oktober.[8]
Pada bulan Desember 1965, terjadi aktivitas gunung berapi bawah laut 0.9 km (0.56 mi) barat daya dari Surtsey, dan terbentuk pulau. Pulau itu dinamai Jólnir, dan selama delapan bulan pulau tersebut tersapu dan muncul beberapa kali, ketika erosi dan aktivitas gunung terjadi secara bergantian. Aktivitas Jólnir jauh lebih kecil daripada di kawah utama, bahkan lebih kecil daripada letusan Syrtlingur, tetapi pulau itu bertumbuh mencapai 70 m (230 kaki), meliputi area sebesar 03 km2 (1,2 sq mi), pada bulan Juli dan awal Agustus 1966. Seperti di Syrtlingur, setelah letusan berakhir pada tanggal 8 Agustus 1966, pulau ini tersapu, dan lenyap pada bulan Oktober 1966.[9]
Letusan di pulau kembali terjadi pada tanggal 19 Agustus 1966, dan memancarkan lava yang melindungi pulau itu dari erosi. Letusan berangsur-angsur berhenti, dan pada tanggal 5 Juni 1967, letusan berakhir sepenuhnya. Sejak itu gunung ini tidak lagi meletus. Total lava yang dipancarkan selama letusan tiga setengah tahun adalah satu kubik kilometer (0.24 cu mi), dan titik tertinggi di gunung tersebut adalah 174 meter (570 kaki) di atas permukaan laut.[2]
Perkembangan saat ini
suntingSetelah letusan berakhir, ilmuwan meletakkan beberapa penanda untuk mengukur perubahan bentuk pulau. 20 tahun setelah letusan, pengukuran menunjukkan bahwa pulau tersebut merosot secara perlahan dan telah tenggelam setinggi satu meter (3.3 kaki). Awalnya Surtsey merosot sebanyak 20 cm (8 in) per tahun namun melambat menjadi 1–2 cm (0.4–0.8 in) per tahun pada pertengahan 1990-an. Ada beberapa sebab: Tefrit lepas yang terkumpul yang membentuk gunung, mengeras nya sedimen lantai laut di bawah pulau, dan melengkungnya litosfer karena berat pulau.[10]
Pola umum vulkanisme di kepulauan Vestmannaeyjar adalah sebuah pulau hanya meletus sekali, sehingga pulau tersebut tidak mungkin membesar lagi pada masa depan karena letusan. Lautan di sekitar pulau telah mengerosi pulau sejak Surtsey meletus, setelah letusan berakhir hampir setengah pulau aslinya telah hilang. Pulau tersebut kehilangan satu hektare area setiap tahun.[11]
Masa depan
suntingPulau ini tidak akan seluruhnya menghilang pada masa depan. Di bagian yang terkena erosi umumnya adalah tefrit lepas, dengan mudah tersapu oleh angin dan gelombang. Sebagian area yang ada ter lindungi oleh lava yang keras, yang lebih tahan terhadap erosi. Sebagai tambahan, reaksi kimia di tefrit lepas di pulau telah membentuk sebuah material tuff yang sangat tahan terhadap erosi, dalam sebuah proses bernama palagonit. Di Surtsey proses ini terjadi dengan cepat, karena suhu panas di bawah permukaan.[12]
Perkiraan berapa lama Surtsey akan bertahan tergantung dari erosi saat ini. Bila dilihat tingkat erosi tidak berubah, pulau ini akan berada di atau bawah laut pada tahun 2100. Namun, tingkat erosi mungkin akan melambat karena inti pulau yang keras terbuka: sebuah perhitungan menunjukkan bahwa erosi melambat secara eksponensial menyimpulkan bahwa pulau tersebut akan bertahan selama berabad-abad.
Biologi
suntingKemunculan kehidupan
suntingSurtsey dideklarasikan sebagai cagar alam pada tahun 1965 ketika letusan masih terjadi. Sekarang hanya sedikit ilmuwan yang diperbolehkan masuk ke Surtsey; satu-satunya cara orang-orang awam melihat secara dekat adalah dengan menaiki pesawat. Hal ini memungkinan suksesi ekologis di pulau terus berlangsung tanpa terganggu. Pada tahun 2008, UNESCO mendeklarasikan Surtsey sebagai Situs Warisan Dunia, sebagai pengakuan karena nilai ilmiahnya yang tinggi.[13]
Kehidupan tumbuhan
suntingPada musim panas tahun 1965 tanaman berpembuluh ditemukan di utara pulau[14] Surtsey, lumut terlihat pada tahun 1967 dan lumut kerak pertama kali ditemukan di lava Surtsey pada tahun 1970.[15] Kolonisasi tumbuhan di Surtsey diamati secara dekat, dalam pengembangan vegetasi tanaman berpembuluh jauh berperan lebih penting dibandingkan lumut.[16]
Lumut telah meliputi seluruh Surtsey. Pada 20 tahun pertama pulau, 20 spesies tumbuhan telah diamati, tetapi hanya 10 tanaman yang resmi berada di tanah berpasir yang memiliki sedikit nutrisi. Ketika burung mulai bersarang di pulau, kesuburan tanah meningkat, dan lebih banyak tumbuhan bertahan. Pada tahun 1998, semak ditemukan di Surtsey – sebuah willow teh (Salix phylicifolia), yang dapat bertumuh sampai 4 meter (13 kaki). Sampai tahun 2008, 69 spesies tumbuhan ditemukan di Surtsey,[14] di mana 30 tumbuhan yang resmi.[14] Saat ini makin banyak tumbuhan yang datang, dengan rata-rata jumlah 2–5 spesies baru per tahun.[16]
Burung
suntingKehidupan burung di pulau sangat berguna dan membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Burung menggunakan tanaman sebagai sarang, tetapi juga menyebar benih, dan menyuburkan tanah dengan guano.[17] Burung mulai hidup di Surtsey tiga tahun setelah letusan berakhir, dengan fulmar dan guillemot sebagai burung pertama yang bersarang di Surtsey. Terdapat dua belas spesies yang dapat ditemukan di pulau.[18]
Sebuah koloni burung camar telah menetap sejak tahun 1984, walaupun burung camar sering terlihat di pantai beberapa minggu setelah pulau terbentuk.[18] Koloni camar telah memainkan peranan penting untuk kehidupan tanaman di Surtsey,[17][18] dan burung camar memiliki lebih banyak pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan spesies lainnya karena melimpahnya burung. Sebuah ekspedisi pada tahun 2004 telah menemukan bahwa hidup bayan laut,[18] yang sangat umum hidup di kepulauan.[19]
Selain menjadi rumah beberapa spesies burung, Surtsey juga merupakan tempat pemberhentian dalam migrasi burung, terutama ketika terbang dari Eropa menuju Islandia.[20][21] Spesies yang umum ditemukan adalah angsa, bermacam-macam spesies angsa berleher pendek, dan burung gagak. Walaupun Surtsey berada di barat jalur migrasi, ia menjadi tempat pemberhentian yang umum karena vegetasinya yang terus meningkat.[22] Pada tahun 2008, ditemukan spesies burung ke-14 ketika ditemukannya sarang burung gagak.[14]
Kehidupan laut
suntingTak lama setelah pembentukan pulau, anjing laut terlihat di Surtsey. Kemudian mereka mulai berjemur di sana, terutama di bagian utara, yang bertumbuh ketika gelombang mengerosi pulau. Anjing laut ditemukan berkembang biak di pulau pada tahun 1983, dan sebanyak 70 ekor menjadikan pulau ini menjadi tempat tinggal. Anjing laut abu-abu jauh lebih banyak dibandingkan anjing laut pelabuhan, tetapi kedua spesies telah resmi.[23] Kemunculan anjing laut menarik perhatian orca, yang umumnya ditemukan di sekitar kepulauan Vestmannaeyjar dan saat ini dapat terlihat di sekitar Surtsey.
Di bawah laut, banyak spesies laut yang ditemukan. Bintang laut sangat melimpah, begitu juga dengan landak laut dan kerang. Batuan tertutupi algae, dan rumput laut tumbuh di lereng gunung di bawah laut, dengan ketebalan 10 dan 20 meter (33 sampai 66 kaki) di bawah permukaan laut.[24]
Kehidupan makhluk lainnya
suntingSerangga muncul di Surtsey tak lama setelah terbentuknya pulau, dan pertama kali diketahui pada tahun 1964. Serangga yang pertama datang adalah serangga terbang, terbawa oleh angin dan terbang sendirinya. Beberapa serangga dipercayai telah ter tiup dan terbang dari daratan Eropa. Serangga berikutnya datang setelah terbawa oleh kayu yang hanyut, dan oleh binatang yang hidup dan bangkai binatang yang terbawa ke pulau. Ketika sebuah tumpukan besar rerumputan hijau terbawa pada tahun 1974, ilmuwan mengambil setengahnya untuk dianalisis dan menemukan 663 invertebrata daratan, umumnya tungau dan kutu, banyak yang selamat setelah melewati laut.[25]
Munculnya serangga memberikan makanan bagi burung, dan burung telah membantu banyak spesies untuk mendatangi pulau. Bangkai burung telah menjadi makanan untuk kehidupan serangga karnivora, sementara pemupukan tanah menghasilkan banyak tanaman menyediakan habitat yang layak bagi serangga herbivora.
Beberapa makhluk lainnya telah mengkolonisasi tanah di Surtsey. Cacing tanah ditemukan pada sebuah sampel tanah pada tahun 1993, kemungkinan dibawa dari Heimaey oleh seekor burung. Siput ditemukan pada tahun 1998, yang ternyata memiliki variasi yang sama dengan siput yang berada di Islandia daratan bagian selatan. Laba-laba dan kumbang juga telah tinggal di pulau.[26][27]
Pengaruh manusia
suntingPengaruh manusia satu-satunya adalah sebuah pondok kecil yang digunakan oleh peneliti saat menetap di pulau. Di pondok tersebut, terdapat beberapa kasur susun dan sebuah sumber listrik bertenaga matahari untuk menghidupkan radio darurat dan alat-alat elektronik penting. Seluruh pengunjung beserta barang-barang bawaan diperiksa untuk memastikan tidak ada bibit yang tidak sengaja diperkenalkan ke ekosistem tersebut. Telah dipercaya bahwa beberapa anak lelaki berusaha memperkenalkan kentang, yang kemudian digali ketika ditemukan.[14] Sebuah proses buang air besar yang sembarangan menghasilkan sebuah tanaman tomat mengakar yang kemudian juga digali.[14] Pada tahun 2009 sebuah stasiun cuaca untuk pengamatan cuaca dan sebuah kamera web dipasang di Surtsey.[28]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Jakobsson, Sveinn P. (2007-05-06), Surtsey — Geology, The Surtsey Research Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ a b c d e f g Decker, Robert; Decker, Barbara (1997), Volcanoes, New York: Freeman, ISBN 0716731746
- ^ Sigtryggsson, Hlynur; Sigurðsson, Eiríkur (1966), "Earth Tremors from the Surtsey Eruption 1963-1965: a preliminary survey", Surtsey Research Progress Report II, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 131–138, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Malmberg, Svend-Aage (1965), "The temperature effect of the Surtsey eruption: a report on the sea water", Surtsey Research Progress Report I, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 6–9, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Þórarinsson, Sigurður (1965), "The Surtsey eruption: Course of events and the development of the new island", Surtsey Research Progress Report I, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 51–55, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Doutreleau, Vanessa (2006), "Surtsey, naissances d'une île", Ethnologie française, Presses Universitaires de France, XXXVII: 421–33, doi:10.3917/ethn.063.0421, ISBN 2-13-055455-5, ISSN 0046-2616, diakses tanggal 2008-07-08 (Prancis)
- ^ Norrman, John; Erlingsson, Ulf (1992), "The submarine morphology of Surtsey volcanic group", Surtsey Research Progress Report X, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 45–56, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Þórarinsson, Sigurður (1966), "The Surtsey eruption: course of events and the development of Surtsey and other new islands", Surtsey Research Progress Report II, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 117–23, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Þórarinsson, Sigurður (1967), "The Surtsey eruption: course of events during the year 1966", Surtsey Research Progress Report III, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 84–90, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Moore, J.G.; Jakobsson, Sveinn; Holmjarn, Josef (1992), "Subsidence of Surtsey volcano, 1967–1991", Bulletin of Volcanology, 55: 17–24, doi:10.1007/BF00301116
- ^ Jakobssen, Sveinn P. (2007-05-06), Erosion of the Island, The Surtsey Research Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Jakobssen, Sveinn P. (2007-05-06), The Formation of Palagonite Tuffs, The Surtsey Research Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-12, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Canadian fossil park, an Icelandic volcanic island and archipelago in Yemen among sites added to UNESCO World Heritage List, UNESCO, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ a b c d e f Blask, Sara (2008), "Iceland's new island is an exclusive club – for scientists only", The Christian Science Monitor (dipublikasikan tanggal October 24, 2008), diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-04, diakses tanggal 2009-10-22
- ^ Burrows, Colin (1990), Processes of Vegetation Change, Routledge, hlm. 124–127, ISBN 004580012X
- ^ a b The volcano island: Surtsey, Iceland: Plants, Our Beautiful World, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ a b Thornton, Ian; New, Tim (2007), Island Colonization: The Origin and Development of Island Communities, Cambridge University Press, hlm. 178, ISBN 0521854849
- ^ a b c d Petersen, Ævar (2007-05-06), Bird Life on Surtsey, The Surtsey Research Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-14
- ^ Puffins in Iceland, Iceland on the web, diakses tanggal 2008-07-14
- ^ Surtsey, Iceland, Our Beautiful World, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Friðriksson, Sturla; Magnússon, Borgþór (2007-05-06), Colonization of the Land, The Surtsey Research Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-23, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ The volcano island: Surtsey, Iceland: Birdlife, Our Beautiful World, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Hauksson, Erlingur (1992), "Observations on Seals on Surtsey in the Period 1980–1989" (PDF), Surtsey Research Progress Report X, The Surtsey Research Society: 31–32, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-15, diakses tanggal 2008-07-14
- ^ The volcano Island Surtsey, Iceland: Sealife, Our Beautiful World, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Ólafsson, Erling (1978), "The development of the land-arthropod fauna on Surtsey, Iceland, during 1971–1976 with notes on terrestrial Oligochaeta", Surtsey Research Progress Report VIII, Reykjavík, Iceland: The Surtsey Research Society: 41–46, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ The volcano island: Surtsey, Iceland: Insects, Our Beautiful World, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ Sigurðardóttir, Hólmfríður (2000), "Status of collembolans (Collembola) on Surtsey, Iceland, in 1995 and first encounter of earthworms (lumbricidae) in 1993", Surtsey Research XI, Reykjavík, Iceland: Surtsey Research Committee: 51–55, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22, diakses tanggal 2008-07-08
- ^ "The Surtsey Research Society". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-16. Diakses tanggal 2014-12-20.