Dokter

profesional yang mempraktikkan ilmu kedokteran
(Dialihkan dari Tabib)

Dokter (bahasa Belanda: dokter, arts atau geneesheer; bahasa Inggris: medical doctor, disingkat M.D.; dari bahasa Latin medicinae doctor) adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran.

Dokter per 1.000 orang pada tahun 2018.[1]

Etimologi

sunting

Kata "dokter" diserap dari bahasa Belanda "dokter", yang diperoleh dari bahasa Belanda Pertengahan (Middle Dutch) "doctor", yang diperoleh dari bahasa Latin "doctor" (berarti guru, pengajar atau instruktur).[2]

Gelar kedokteran memiliki definisi yang bervariasi di tiap-tiap negara. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, gelar dokter menunjukkan gelar sarjana profesional . Hal ini muncul karena kebanyakan dokter pada abad ke-18 dilatih di Skotlandia, yang sebelumnya menggunakan gelar MD. Di Inggris, gelar Bachelor of Medicine atau Bachelor of Surgery digunakan sebagai pengganti M.D. Pada abad ke-19 hal ini menjadi hal yang umum pula terjadi di Skotlandia.

Kemudian, di Britania Raya, Republik Irlandia dan negara lainnya, MD adalah gelar doktoral untuk riset, doktorat yang lebih tinggi, doktor kehormatan (Honoris Causa), atau gelar klinis terapan. Gelar ini terbatas pada mereka yang sudah memegang gelar profesional sebelumnya di bidang kedokteran. Di negara-negara tersebut, gelar profesional yang setara dengan Amerika Utara dan beberapa penggunaan M.D. lainnya biasanya masih disebut sebagai Bachelor of Medicine, Bachelor of Surgery (MBBS).[3]

Sejarah

sunting
 
Tesis yang dipresentasikan oleh Claude Bernard untuk memperoleh gelar kedokteran (1843)

Gelar kedokteran pertama kali diberikan oleh Schola Medica Salernitana sekitar tahun 1000, termasuk diberikan kepada seorang perempuan, yakni Trota of Salerno .[4][5] Gelar ini diakui secara hukum pada tahun 1137 oleh Ruggeru II dari Sisilia dan pada tahun 1231 oleh Kaisar Friedrich II, dalam Konstitusi Melfi .[6] Dalam bab XLIV-LXXXIX bab ketiga Konstitusi 1231 ditetapkan bahwa praktik kedokteran hanya dapat dilakukan oleh dokter yang memiliki Licentia Medendi (izin praktik kedokteran). Izin ini dikeluarkan oleh Schola Medica Salernitana (satu-satunya sekolah di kerajaan yang diberi wewenang untuk memberikan gelar kedokteran).[7] Gelar ini diberikan setelah proses pembelajaran yang terdiri dari tiga tahun mempelajari ilmu logika, lima tahun studi kedokteran, ujian komite dari para profesor, satu tahun magang dengan dokter ahli, dan ujian akhir dari Komite Kerajaan Curia dan Provinsi Curia.

Pada tahun 1703, lulusan kedokteran pertama dari Universitas Glasgow, Samuel Benion, diberikan gelar akademis Doctor of Medicine.[8]

Pendidikan kedokteran di Inggris diberikan gelar MB (Bachelor of Medicine), dan di Skotlandia diberi gelar MD. Sampai pada pertengahan abad ke-19, praktisi kedokteran di Skotlandia dan Inggris diharuskan memegang gelar sarjana kedokteran ganda dan Gelar Sarjana Bedah sekaligus. Sekolah kedokteran Amerika Utara telah beralih dari tradisi kuno di Skotlandia ini, dan mulai menggunakan gelar MD sejak akhir abad ke-18. Perguruan Tinggi Kedokteran King's adalah Universitas di Amerika Serikat pertama yang menggunakan gelar MD alih-alih MB.[9]

Sekolah kedokteran pertama di Amerika Utara yang memberikan gelar Doctor of Medicine adalah Universitas Columbia, Universitas Pennsylvania, Universitas Harvard, Universitas Maryland, dan Universitas McGill.[10] Sebagian besar sekolah kedokteran di Amerika Utara ini didirikan oleh dokter dan ahli bedah terlatih dari Inggris dan Skotlandia.

Bentuk feminin dari MD, yakni "Doctress of Medicine" atau Medicinae Doctrix, juga sempat digunakan oleh New England Female Medical College di Boston pada tahun 1860-an untuk menggantikan gelar Doctor of Medicine.[11][12][13]

Di sebagian besar negara di seluruh dunia, memiliki gelar kedokteran tidak berarti bahwa orang tersebut akan diizinkan untuk mempraktikkan ilmu kedokteran. Umumnya seorang dokter tetap harus menjalani proses residensi dan mengambil ujian negara.

Kedokteran di tiap negara

sunting

Gelar profesional

sunting

Indonesia

sunting

Di Indonesia, gelar dokter (dr.) Diberikan setelah melalui setidaknya 3-3,5 tahun proses pembelajaran dan 1,5–2 tahun praktik klinis ko-asistensi di rumah sakit. Setelah setidaknya lima tahun menempuh pendidikan kedokteran, seorang mahasiswa kedokteran diwajibkan mengikuti ujian kompetensi. Saat ini uji kompetensi ini disebut sebagai “Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter” (UKMPPD) untuk dokter umum, dan "Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia" (UKDGI) untuk dokter gigi umum. Jika lulus ujian tersebut, mereka dapat mengucapkan Sumpah Hipokrates dan mendapatkan gelar dokter (dr.) atau dokter gigi (drg.). Kemudian, sesuai dengan UU Pendidikan Kedokteran, mereka perlu mengikuti program magang selama setahun di Puskesmas dan rumah sakit dasar untuk berpraktik sebagai dokter magang di bawah pengawasan dokter senior.

Dokter yang ingin melanjutkan program spesialisasi dapat mengambil program pascasarjana kedokteran. Program spesialisasi ini mengharuskan dokter mengikuti program residensi yang mengharuskan dokter menempuh studi dan magang di rumah sakit serta ujian negara di akhir semester residensi. Setelah mengikuti setiap proses tersebut, dokter akan diberi gelar "Spesialis ..." di belakang nama mereka (misalnya: Sp.A untuk gelar dokter spesialis anak).

Gelar klinis pascasarjana

sunting

Gelar klinis pascasarjana di negara Bhutan, India, Pakistan, dan Sri Lanka didapatkan setelah menyelesaikan pendidikan MBBS dan pendidikan spesialisasi.

Gelar penelitian

sunting

Di Inggris, Irlandia dan banyak negara persemakmuran lainnya, MD adalah gelar penelitian pascasarjana di bidang kedokteran. Pada sebagian besar sekolah kedokteran, gelar ini menyerupai bentuk doktor pertama, yang mirip dengan Ph.D. Gelar ini diberikan setelah lulus dari tesis dan viva. Tesis ini biasanya terdiri dari penelitian yang dilakukan secara penuh atau paruh waktu, dengan pengawasan yang jauh lebih sedikit (misalnya di Inggris) daripada pengawasan yang dilakukan untuk penelitian Ph.D., atau portofolio pekerjaan yang diterbitkan sebelumnya.[14]

Gelar klinis pascasarjana lainnya

sunting

Terdapat pula gelar profesional lanjutan yang serupa dengan dokter pascasarjana: Master of Surgery (biasanya ChM atau MS). Gelar ini setara namun memiliki nama yang berbeda-beda, karena itu para ahli bedah (di Inggris disebut sebagai "Mr.") harus kembali ke gelar Dr., yang pernah mereka pegang sebelumnya sebagai lulusan MBBS.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting
  •   Media tentang dokter di Wikimedia Commons

Referensi

sunting
  1. ^ "Medical doctors per 1,000 people". Our World in Data. Diakses tanggal 5 March 2020. 
  2. ^ "dokter". en.wiktionary.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-17. 
  3. ^ https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/in-depth/medical-credentials/art-20454969
  4. ^ Rashdall, Hastings (1895). The Universities of Europe in the Middle Ages (dalam bahasa Inggris). Clarendon Press. hlm. 83. 
  5. ^ "SALERNITANA, SCUOLA in "Enciclopedia Italiana"". www.treccani.it (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 2020-08-31. 
  6. ^ Allen, Prudence (22 May 1997). The Concept of Woman: The Aristotelian Revolution, 750 B.C. - A. D. 1250 (dalam bahasa Inggris). Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 430. ISBN 978-0-8028-4270-1. 
  7. ^ "Le norme sanitarie di Federico II | Stupor Mundi". www.stupormundi.it. Diakses tanggal 2020-08-31. 
  8. ^ "A Significant Medical History: 18th Century". University of Glasgow. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-11. Diakses tanggal 10 April 2016. 
  9. ^ "History | Columbia University in the City of New York". Columbia.edu. Diakses tanggal 2015-03-31. 
  10. ^ "Crawford DS Montreal, medicine and William Leslie Logie:McGill's first graduate and Canada's medical graduate. 175th.anniversary" (PDF). Osler Library Newsletter. Mcgill.ca: 1–7. Diakses tanggal 2015-03-31. 
  11. ^ "The Medical Profession: What Women Have Done in it" (1). Godey's Lady's Book and Magazine. January 1864. 
  12. ^ "New England Female Medical College". The Boston Herald. March 3, 1864. 
  13. ^ Samuel Gregory, MD. (1868) Doctor or Doctress? Boston: Trustees of New England Female Medical College.
  14. ^ "Doctor of Medicine (MD), University of Otago, New Zealand". Otago.ac.nz. Diakses tanggal 2015-03-31.