Tamlicha Ali
Tamlicha Ali (lahir 14 Juli 1944) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1998 dan Panglima Kodam VII/Wirabuana pada tahun 1993 hingga 1995.
Tamlicha Ali | |
---|---|
Komandan Jenderal Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia | |
Masa jabatan 12 Januari 1998 – 2 Juni 1998 | |
Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana | |
Masa jabatan 29 Juni 1993 – 13 Maret 1995 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 14 Juli 1944 Aceh, Masa Pendudukan Jepang |
Almamater | Akademi Militer Nasional (1965) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1965–1999 |
Pangkat | Letnan Jenderal |
NRP | 20291[1] |
Komando |
|
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan awal dan pendidikan
suntingTamlicha berasal dari Aceh, ia lahir pada 14 Juli 1944.[2] Seusai menamatkan pendidikan tingkat menengah atas, ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer Nasional (AMN). Ia berhasil menamatkan pendidikannya itu pada tahun 1965 dan kemudian dilantik menjadi seorang Perwira Remaja berpangkat letnan dua.[3]
Karier militer
suntingPada awal tahun 1976, Tamlicha yang ketika itu berpangkat Mayor dimutasikan ke Yonif 753/Arga Vira Tama untuk menjadi Komandan di sana menggantikan Letnan Kolonel R. Sukardjo. Sebelumnya ia adalah Wakil Komandan Yonif 202/Tajimalela yang berkedudukan di Jakarta.[4]
Pada 1977, Tamlicha mengikuti Kursus Reguler ke–XV di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat di Bandung hingga 1978.[1] Setelah itu, ia kemudian dipromosikan menjadi Komandan Yonif Linud 700/BS yang bermarkas di Ujung Pandang, pangkatnya naik menjadi Letnan Kolonel. Pada 1978 hingga 1979, ia bersama batalyon yang ia pimpin berangkat tugas ke Timor Timur.[5] Tamlicha menjabat komandan di batalyon tersebut hingga 1980.[6]
Pada Desember 1987, ia mulai menjabat sebagai Komandan Korem 141/Toddopuli yang bermarkas di Watampone, Bone menggantikan Kolonel Oetomo S.P.[7] Ia mengakhiri masa jabatannya di sana pada Agustus 1988, ia digantikan oleh Kolonel Imam Soetopo.[7] Pada tahun 1989 hingga 1991, ia dimutasikan ke Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta untuk bertugas di bagian Staf Operasi sebagai Perwira Pembantu II/Pembinaan dan Latihan (Paban II/Binlat).[8]
Ia kemudian dipromosikan sebagai Brigadir Jenderal dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Militer dari tahun 1991 hingga 1992.[8] Ia lalu menerima penugasan ke Kamboja untuk memimpin pasukan perdamaian Indonesia, yaitu Kontingen Garuda XII sekaligus menjadi Kepala Staf UNTAC di sana selama kurang lebih setahun dari 1992 sampai 1993.[8] Pulang dari Kamboja, ia ditugaskan di Kodam VII/Wirabuana sebagai kepala staf di bawah panglima yang merupakan rekan seangkatannya di AMN dan juga sama-sama dari Aceh yakni, Mayor Jenderal Sofian Effendi.[8]
Pada 29 Juni 1993, ia dipromosikan menjadi Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana menggantikan Sofian Effendi,[9] ia pun mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal. Selama kurang lebih 20 bulan ia menjabat di sana hingga akhirnya dimutasikan ke Jakarta untuk menjadi Asisten Teritorial Panglima ABRI pada Februari 1995.[9] Ia kemudian dimutasikan lagi menjadi Asisten Perencanaan Umum Panglima ABRI pada September 1995.[9]
Pada 12 Januari 1998, Tamlicha dipromosikan menjadi Komandan Jenderal Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Danjen Akabri),[2] menggantikan Letnan Jenderal Muzani Syukur, pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal. Ia hanya menjabat selama kurang lebih 5 bulan hingga digantikan oleh Laksamana Madya Achmad Sutjipto pada bulan Juni 1998.[2]
Ia kemudian dikaryakan menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (Sekjen Deptrans & PPH)[10] dan pada akhirnya pensiun dini dari militer pada 1 April 1999, ketika menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi (Sekjen Deptamben).[11]
Kiprah politik
suntingPada pemilihan umum 2004, Tamlicha Ali mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk daerah pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam I (NAD I) dari Partai Sarikat Indonesia (PSI). Ia tidak terpilih karena hanya meraih 6.356 suara.[12]
Pada tahun 2006, Tamlicha mengikuti kontestasi pemilihan Gubernur Aceh 2006, ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur berpasangan dengan calon wakil gubernur Tengku Harmen Nuriqmar. Pasangan ini diusung oleh tiga partai politik di antaranya adalah Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, pada pemilihan tersebut pasangan Tamlicha–Harmen hanya berada diurutan ketujuh dalam perolehan suara dengan perolehan 80.327 suara atau 3,99 persen.[13]
Sejarah elektoral
suntingPemilu | Lembaga legislatif | Dapil | Partai | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2004 | Dewan Perwakilan Rakyat | Nanggroe Aceh Darussalam I | PSI | 6.356[12] | Tidak terpilih |
Pemilihan gubernur Aceh
suntingPilgub Aceh 2006 | ||||
---|---|---|---|---|
Kandidat | Diusung oleh | Perolehan suara | % | |
Irwandi Yusuf | Perseorangan | 768.745 | 38,20 | |
Ahmad Humam Hamid | PPP | 334.484 | 16,62 | |
Malik Raden | Golkar, PDIP, PKPI, Demokrat | 281.174 | 13,97 | |
Azwar Abubakar | PAN, PKS | 213.566 | 10,61 | |
Ghazali Abbas Adan | Perseorangan | 156.978 | 7,80 | |
Iskandar Hoesin | PBB | 111.553 | 5,54 | |
Tamlicha Ali | PBR, PPNUI, PKB | 80.327 | 3,99 | |
M. Djali Yusuf | Perseorangan | 65.543 | 3,26 | |
Total | 2.012.370 | 100 | ||
Suara sah | 2.012.370 | 92,70 | ||
Suara tidak sah | 158.643 | 7,30 | ||
Pengguna hak pilih | 2.171.013 | 82,45 | ||
Golput | 461.922 | 17,55 | ||
Pemilih terdaftar | 2.632.935 | |||
Sumber:[13] |
Referensi
sunting- ^ a b "Data Alumni". seskoad.mil.id. Diakses tanggal 8 November 2023.
Pilih "Tahun Masuk" 1977 dan kemudian cari "Tamlicha Ali"
- ^ a b c The Editors (April 1999). "Current Data on the Indonesian Military Elite: January 1, 1998 -- January 31, 1999". Indonesia Journal. Cornell University Southeast Asia Program. Vol. 67: hlm. 148.
- ^ Administrator (30 September 2022). "Abituren Akmil 1965". Akademi Militer. Diakses tanggal 8 November 2023.
- ^ Dwi, Titi (2020). Kivlan Zen, Personal Memoranda: Dari fitnah ke fitnah. Jakarta: Lembaga Pembangunan Masyarakat Indonesia. ISBN 9780463764091.
- ^ Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor-Leste (2010). Chega! Laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di Timor-Leste. Vol. IV. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 2690. ISBN 9799102472.
- ^ Barisallang, Bachtiar (29 Maret 2020). "HUT Raider 700 Wira Yudha Cakti dan Sejarah Hari Lahirnya". Radar Online. Diakses tanggal 8 November 2023.
- ^ a b Anderson, Benedict (Oktober 1989). "Current Data on the Indonesian Military Elite". Indonesia Journal. Cornell University Southeast Asia Program. Vol. 48: hlm. 90.
- ^ a b c d The Editors (April 1995). "Current Data on the Indonesian Military Elite: Selected Biographies". Indonesia Journal. Cornell University Southeast Asia Program. Vol. 59: hlm. 59.
- ^ a b c The Editors (1995-10-04). "Current Data on the Indonesian Military Elite: September 1, 1993 -- September 30, 1995". Indonesia Journal. Cornell University Southeast Asia Program. Vol. 60: hlm. 109–139.
- ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2019). Gerakan Aceh Merdeka dan Konflik Internal Pasca Perdamaian. Jakarta: Tempo Publishing. hlm. 57. ISBN 9786232622449.
- ^ "Pensiun". Tempo. 6 Juni 1999. Diakses tanggal 12 November 2023.
- ^ a b "Pemilu DPR 2004 - NAD I: Letjen, Tni (Purn) Tamlicha Ali". Pemilu.asia. Diakses tanggal 12 November 2023.
- ^ a b Tripa, Sulaiman (2019). Catatan Aceh Membangun: 26 Desember 2005 – 25 Desember 2007. Banda Aceh: Bandar Publishing. hlm. 156. ISBN 6237081321.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Muzani Syukur |
Komandan Jenderal AKABRI 1998 |
Diteruskan oleh: Achmad Sutjipto |
Didahului oleh: Sofian Effendi |
Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana 1993–1995 |
Diteruskan oleh: Sulatin |