Terowongan Karangkates I
8°09′26″S 112°26′44″E / 8.157198°S 112.445523°E
Terowongan Karangkates I | |
---|---|
Kategori bangunan hikmat: terowongan | |
Letak | |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Malang |
Kecamatan | Sumberpucung |
Desa | Sumberpucung |
Posisi | Dekat Bendungan Ir. Sutami |
Sejarah | |
Tahun dibuka | 1970 |
Nama sebelumnya | Eka Bakti Karya |
Informasi bangunan | |
Operator | Daerah Operasi VIII Surabaya |
Panjang terowongan | 741 m |
Letak | km 84+094 hingga 84+835 petak jalan antara Stasiun Sumberpucung dan Pogajih[1] |
Nomor bangunan hikmat | BH 357 |
Singkatan | EBK |
Layanan |
|
Terowongan Karangkates I (sebelumnya bernama Terowongan Eka Bakti Karya) adalah sebuah terowongan kereta api di Kabupaten Malang yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia pada 1965 dan diresmikan pada 1970, bersamaan dengan pembangunan Bendungan Ir. Sutami. Terowongan EBK terletak di antara Stasiun Pogajih dengan Stasiun Sumberpucung. Terowongan ini memiliki panjang 741 meter dan dikelola oleh Daerah Operasi VIII Surabaya.[1][2]
Terowongan ini memiliki nomor bangunan hikmat 357. Terowongan ini berada di antara Jembatan Lahor dan Terowongan Dwi Bakti Karya (Karangkates II).
Sejarah
suntingPada akhir tahun 1961, dilakukan pengerjaan Bendungan Karangkates untuk keperluan pembangkit listrik, pengendalian banjir, dan irigasi. Area waduk dari bendungan tersebut direncanakan menggenangi jalur kereta api antara Sumberpucung dan Pogajih. Oleh karena itu, pemerintah harus merelokasi trase jalur kereta api ke utara bendungan. Trase baru ini memerlukan dua terowongan, salah satunya ialah Terowongan Karangkates I.[3]
Pembuatan terowongan baru dimulai pada Februari 1965. Namun karena kendala biaya, proyek terhenti dan baru dilanjutkan pada 1967. Relokasi jalur kereta api beserta kedua terowongannya diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik serta Menteri Perhubungan pada 1 April 1970.[3]
Insiden
suntingTerjadi longsor dan banjir di muka Terowongan Karangkates I pada 18 Oktober 2022. Saat menjalani normalisasi, beberapa kereta api seperti Matarmaja (281) dan Gajayana (71) memutar melalui Jalur Malang–Sidoarjo–Mojokerto–Kertosono. Pada 20 Oktober 2022 pukul 11.00 WIB, jalur dapat dilewati kereta api tetapi dengan kecepatan terbatas hingga 40 kilometer per jam.[4][5]
Referensi
sunting- ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 47. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 Mei 2023. Diakses tanggal 18 November 2024 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
- ^ Majalah KA Edisi Maret 2009
- ^ a b Laporan Akhir Uraian Singkat Mengenai Projek Bendungan Serbaguna Karangkates (PDF). Departemen Pekerdjaan Umum dan Tenaga Listrik Direktorat Djendral Pengairan Projek Induk Serbaguna Kali Brantas. 2 Mei 1972. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-02. Diakses tanggal 2024-11-18.
- ^ Fizriyani, Wilda (2022-10-20). Assidiq, Yusuf, ed. "Imbas Longsoran, Jalur KA Sumberpucung - Pohgajih Masih Dinormalisasi". Republika Online. Malang: Humas PT KAI Daop 8 Surabaya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 2022-10-23.
- ^ "Terowongan Kereta Karangkates Malang Tertutup Longsor". detikcom. 2022-10-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-23. Diakses tanggal 2022-10-23.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Terowongan Eka dan Dwi Bakti Karya
- (Indonesia) VIVANews: Indonesia Pernah Sukses Bikin Terowongan Panjang