Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan atau disingkat TTS, adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dengan ibukota berada di kota Soe. Pada akhir tahun 2023, kabupaten ini memiliki penduduk sebanyak 475.346 jiwa, dengan kepadatan 120 jiwa/km².[1][3]
Kabupaten Timor Tengah Selatan | |
---|---|
Koordinat: 9°28′18″S 124°48′17″E / 9.4717°S 124.8047°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Ibu kota | Kota Soe |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Egusem Pieter Tahun |
• Wakil Bupati | Johny Army Konay |
Luas | |
• Total | 3.955,56 km2 (1,527,25 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 475.346 |
• Kepadatan | 120/km2 (310/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Uab Metô |
• IPM | 65,39 (2023) sedang [2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0388 |
Pelat kendaraan | DH xxxx E* |
Kode Kemendagri | 53.02 |
DAU | Rp 803.995.797.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Nama kabupaten ini adalah terjemahan dari Zuid Midden Timor yaitu wilayah administrasi kolonial Belanda setingkat onderafdeling. Wilayah ini adalah penggabungan tiga kerajaan yaitu Kerajaan Amanatun, Amanuban, dan Molo.[4]
Geografi
suntingKabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu Kabupaten di propinsi Nusa Tenggara Timur yang berada di Pulau Timor. Secara geografis terletak pada koordinat 120°4'00"-124°49'0" Bujur Timur (BT) dan 9°28'13" LS - 10°10'26" Lintang Selatan (LS). Kabupaten ini dilalui oleh jaringan jalan Negara yang menghubungkan Kota Kupang dengan Kota Atambua (Kabupaten Belu) bahkan dengan negara tetangga Timor Leste. Wilayah administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki 32 kecamatan yang terdiri dari 228 desa dan 12 kelurahan, memiliki luas wilayah 3.955,36 km² atau 395.536 Ha.[5]
Batas Wilayah
suntingWilayah ini berbatasan dengan:
Utara | Kabupaten Timor Tengah Utara |
Timur | Kabupaten Malaka |
Selatan | Laut Timor dan Australia |
Barat | Kabupaten Kupang |
Sungai
suntingDi Kabupaten Timor Tengah Selatan terdapat tiga sungai utama yaitu (beserta panjangnya):[6]
Topografi
suntingKabupaten TTS memiliki sejumlah dataran dengan tipe yang berlainan. Dataran Pantai Selatan Pulau Timor di Kabupaten TTS didominasi oleh dataran aluvial yang datar sampai berkemiringan landai. Pada bagian lain pulau dalam wilayah Kabupaten TTS didominasi pegunungan. Sedangkan tingkat kelerengan wilayah Kabupaten TTS berkisar antara :
- kelerengan 0–8 % seluas 1.737,42 km² sebaran lokasi sebagian Kecamatan Kualin, Amanuban Selatan (Panite), sebagian Kecamatan Kolbano, sebagian Kecamatan Kuatnana, sebagian Kecamatan Oenino, sebagian Kecamatan Kota Soe, sebagian Kecamatan Polen, sebagian Kecamatan Amanuban Timur (Oeekam) dan sebagian Kecamatan Mollo Barat,
- tingkat kelerengan antara 08–15 % seluas 1.146,48 Km2 lokasinya berupa spot-spot dan hampir ada disetiap kecamatan,
- kemiringan lereng antara 15–25 % seluas 826,99 Km2 lokasinya menyebar dan hampir ada di setiap kecamatan,
- kemiringan antara 25 – 40 % seluas 244,82 Km2 lokasinya menyebar di setiap kecamatan
- dan tingkat kemiringan lereng 40 % ke atas seluas 39,91 km² lokasinya yang terluas di Kecamatan Fatumnasi, Kecamatan Oenlasi dan sebagian di Kecamatan Nunkolo.
Wilayah Kabupaten TTS memiliki ketinggian dari 0 meter dpl (garis pantai) hingga 2.477 mdpl (puncak gunung Mutis). Sedangkan hasil dari proses tektonik lempeng dan mempunyai deformasi relief yang ekstrem. Berdasarkan pada peta Landsystem (RePPProT skala 1 : 250.000 (1988) lembar Kupang, Kefamenanu dan Atambua), sistem lahan yang terdapat di dalam wilayah Kabupaten TTS sebanyak 29 (dua puluh sembilan) buah dengan total areal seluas 3.955,36 km².
Secara morfologi wilayah Kabupaten TTS dikelompokkan dalam wilayah dataran seluas 235,54 km², berombak seluas 836,21 km², bergelombang seluas 980,30 km² dan berbukit seluas 1929,78 km². Sedangkan relief ketinggian antara 0 – 500 sekitar 49 % dan relief 500 meter ke atas sekitar 51% di atas permukaan laut (dpl) dengan rincian sebagai berikut: 0 - 500 Mdpl seluas 2.086,88; 500 - 1000 Mdpl seluas 1.556,98; 1000 - 1500 Mdpl seluas 276,15; 1500 - 2000 Mdpl seluas 74,92; 2000 - 2500 Mdpl seluas 2,91.[3]
Iklim
suntingSuhu udara di wilayah di wilayah Kabupaten TTS bervariasi oleh karena beragamnya tingkat ketinggian permukaan tanah, tetapi secara umum suhu udara di wilayah ini berkisar antara 18°–31 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun bervariasi antara 62%–81%. Wilayah Kabupaten TTS beriklim sabana tropis (Aw) dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau di wilayah Kabupaten TTS bisa berlangsung sangat lama yakni lebih dari 7 bulan antara periode April hingga November dengan puncak periode terkering Juli–September yang tingkat curah hujan bulanannya berada di bawah 20 mm per bulan. Sementara itu, musim penghujan di wilayah Kabupaten TTS berlangsung cukup singkat yakni ≤5 bulan pada periode Desember–Maret yang curah hujan bulanannya di atas 150 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten TTS berkisar antara 1.000–1.700 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 70–140 hari hujan per tahun.
Data iklim Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 27.9 (82.2) |
27.7 (81.9) |
27.8 (82) |
27.9 (82.2) |
27.2 (81) |
26.5 (79.7) |
26.6 (79.9) |
27.9 (82.2) |
30.1 (86.2) |
31.1 (88) |
31.2 (88.2) |
29 (84) |
28.41 (83.13) |
Rata-rata harian °C (°F) | 24 (75) |
23.8 (74.8) |
23.6 (74.5) |
23.5 (74.3) |
22.9 (73.2) |
21.9 (71.4) |
21.6 (70.9) |
22 (72) |
23.5 (74.3) |
24.7 (76.5) |
25.4 (77.7) |
24.5 (76.1) |
23.45 (74.23) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.5 (70.7) |
21.3 (70.3) |
20.8 (69.4) |
20.2 (68.4) |
19.6 (67.3) |
18.5 (65.3) |
17.6 (63.7) |
17 (63) |
17.9 (64.2) |
19.5 (67.1) |
20.9 (69.6) |
21.6 (70.9) |
19.7 (67.49) |
Curah hujan mm (inci) | 298 (11.73) |
293 (11.54) |
247 (9.72) |
168 (6.61) |
129 (5.08) |
74 (2.91) |
40 (1.57) |
12 (0.47) |
17 (0.67) |
42 (1.65) |
149 (5.87) |
301 (11.85) |
1.770 (69,67) |
Rata-rata hari hujan | 14 | 13 | 11 | 8 | 7 | 5 | 3 | 1 | 1 | 2 | 7 | 13 | 85 |
% kelembapan | 81 | 79 | 75 | 68 | 66 | 65 | 64 | 62 | 63 | 69 | 76 | 80 | 70.7 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 212 | 180 | 215 | 270 | 278 | 273 | 280 | 300 | 292 | 307 | 265 | 220 | 3.092 |
Sumber #1: Weatherbase[7] & BMKG[8] | |||||||||||||
Sumber #2: Climate-Data.org[9] |
Pemerintahan
suntingDaftar Bupati
suntingNo. | Potret | Nama (Masa Hidup) |
Mulai Menjabat | Selesai Menjabat | Jabatan Sebelumnya | Prd. | Wakil Bupati | Ket. |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kusa Nope (1924–1980) |
1960 | 1967 | Kepala Daerah Swapraja Amanuban | I | Tidak Ada | [10] | |
1967 | 1972 | II | ||||||
selama masa peralihan ini, Bupati sebelumnya, Kusa Nope menjabat sebagai Penjabat Bupati TTS (1972-1973) | ||||||||
2 | Drs. Cornelis Tapatab (1938–2019) |
1973 | 1978 | III | Tidak Ada | |||
1978 | 1983 | IV | ||||||
3 | Pieter Alexander Tallo, S.H. (1942–2009) |
1983 | 1988 | Kepala Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I NTT | V | |||
1988 | 1993 | VI | ||||||
4 | Drs. Piet Sabuna (1943–2017) |
12 November 1993 | 1998 | Sekretaris Wilayah Daerah Timor Tengah Selatan | VII | |||
5 | Willem Nope, S.H. (1950–2015) |
1998 | 2003 | Sekretaris Wilayah Daerah Sumba Timur | VIII | Junus E. Tahun | ||
6 | Drs. Daniel Andreas Banunaek, M.A. (l. 1940) |
27 Desember 2003 | 27 Desember 2008 | Anggota DPRD NTT | IX | Pieter R. Lobo | [11] | |
selama masa peralihan ini, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menjabat sebagai Penjabat Bupati (27 Desember 2008 – 6 Maret 2009) | ||||||||
7 | Ir. Paulus Viktor Roland Mella, M.Si. (l. 1959) |
6 Maret 2009 | 6 Maret 2014 | X | Benny Alexander Litelnoni | [12] | ||
Tidak Ada | ||||||||
6 Maret 2014 | 20 September 2018 | XI | Obed Naitboho | |||||
selama masa peralihan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten TTS, Marthen Selan menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati (20 September 2018 – 14 Februari 2019) | ||||||||
8 | Egusem Pieter Tahun, S.T., M.M. (l. 1961) |
14 Februari 2019 | 14 Februari 2024 | Asisten Administrasi Pembangunan Setda. Kab. TTS | XII | Johny Army Konay | [13] | |
selama masa peralihan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten TTS, Seperius Sipa menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati dan kemudian sebagai Penjabat Bupati (sejak 15 Februari 2024) |
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[14] | 2019–2024[15] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 5 | 5 | |
Gerindra | 5 | 4 | 5 | |
PDI-P | 0 | 5 | 6 | |
Golkar | 5 | 4 | 5 | |
NasDem | 6 | 6 | 5 | |
PKS | 4 | 0 | 1 | |
Hanura | 4 | 5 | 4 | |
PAN | 2 | 1 | 1 | |
Demokrat | 5 | 4 | 4 | |
Perindo | (baru) 1 | 4 | ||
Berkarya | (baru) 1 | |||
PKPI | 4 | 4 | ||
Jumlah Anggota | 40 | 40 | 40 | |
Jumlah Partai | 9 | 11 | 10 |
Kecamatan
suntingKabupaten Timor Tengah Selatan terdiri dari 32 kecamatan, 12 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 463.857 jiwa dengan luas wilayah 3.947,00 km² dan sebaran penduduk 117 jiwa/km².[16][17]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
53.02.01 | Kota Soe | 11 | 2 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.02.02 | Mollo Selatan | 7 | Desa | ||
53.02.03 | Mollo Utara | 18 | Desa | ||
53.02.04 | Amanuban Timur | 10 | Desa | ||
53.02.05 | Amanuban Tengah | 1 | 10 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.02.06 | Amanuban Selatan | 10 | Desa | ||
53.02.07 | Amanuban Barat | 8 | Desa | ||
53.02.08 | Amanatun Selatan | 13 | Desa | ||
53.02.09 | Amanatun Utara | 9 | Desa | ||
53.02.10 | Kie | 13 | Desa | ||
53.02.11 | Kuanfatu | 13 | Desa | ||
53.02.12 | Fatumnasi | 5 | Desa | ||
53.02.13 | Polen | 11 | Desa | ||
53.02.14 | Batu Putih | 7 | Desa | ||
53.02.15 | Boking | 7 | Desa | ||
53.02.16 | Toianas | 9 | Desa | ||
53.02.17 | Nunkolo | 9 | Desa | ||
53.02.18 | Oenino | 7 | Desa | ||
53.02.19 | Kolbano | 12 | Desa | ||
53.02.20 | Kot'olin | 8 | Desa | ||
53.02.21 | Kualin | 8 | Desa | ||
53.02.22 | Mollo Barat | 5 | Desa | ||
53.02.23 | Kokbaun | 6 | Desa | ||
53.02.24 | Noebana | 5 | Desa | ||
53.02.25 | Santian | 5 | Desa | ||
53.02.26 | Noebeba | 7 | Desa | ||
53.02.27 | Kuatnana | 8 | Desa | ||
53.02.28 | Fautmolo | 7 | Desa | ||
53.02.29 | Fatukopa | 7 | Desa | ||
53.02.30 | Mollo Tengah | 6 | Desa | ||
53.02.31 | Tobu | 8 | Desa | ||
53.02.32 | Nunbena | 6 | Desa | ||
TOTAL | 12 | 266 |
Ekonomi
suntingPemanfaatan Lahan
suntingDi kabupaten ini terdapat beberapa dataran yang sangat luas yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai lahan pertanian atau sawah. Komoditas utama pertanian saat ini adalah Jeruk Soe yang terkenal. Selain itu kabupaten ini terkenal sebagai gudang ternak dan juga kayu cendana yang harum, tetapi semakin langka. Penggunaan lahan di kabupaten ini adalah:
- Sawah: 4.493 ha
- Tegal: 49.263 ha
- Pemukiman: 14.920 ha
- Padang: 114.396 ha
- Hutan: 155.532 ha
- Tambak/Kolam/Rawa: 17.323 ha
- Lain-lainnya: 38.773 ha
Saat ini Kabupaten Timor Tengah Selatan mengandalkan proyek pertambangan marmer yang ada di Mollo dan penambangan Batu Warna Di Kolbano.[butuh rujukan]
Komoditas
suntingKomoditas pertama: apel dan jeruk benar - benar khas Timor Tengah Selatan yang diusahakan secara tradisional oleh para petani dengan luas kebun yang ada. Hal ini telah lama dilakukan oleh para petani, dan hasil buah yang telah di panen akan dipasarkan hingga ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Kupang ) yang berjarak sekitar 113 kilometer. Bahkan dipasarkan hingga Surabaya dan kota lainnya.[18]
Dari dua primadona itu, hingga kini hanya jeruk yang bertahan meskipun buahnya semakin mengecil dan produksinya terus menurun. Dugaan sementara karena perawatan tanaman terabaikan, mungkin juga karena usia tanaman yang kian semakin tua tanpa diikuti perawatan dan menanam bibit baru.
Komoditas unggulan yang ada di Timor Tengah Selatan adalah Cendala yang memiliki luas wilayahnya mencapai 3.947 kilometer persegi atau 8,34 persen dari luas Timor Tengah Selatan. Namun hingga saat ini komuditas cendana mulai memasuki ambang kepunahan.[18]
Referensi
sunting- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.ntt.bps.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2024.
- ^ a b "Kabupaten Timor Tengah Selatan Dalam Angka 2023" (pdf). www.timortengahselatankab.bps.go.id. hlm. 9, 52. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-12. Diakses tanggal 11 Agustus 2023.
- ^ Sepa, Sarlota N.; Suroyo, A.M. Djuliati; Susilowati, Endang (2017). "Zuid Midden Timor under the Dutch Control 1905-1942". Indonesian Historical Studies. Universitas Diponegoro. 1 (1). doi:https://doi.org/10.14710/ihis.v1i1.1240 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2023-08-10. - ^ "Profil Kabupaten Timor Tengah Selatan" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 2020-09-22.
- ^ Nama dan Panjang Sungai di Provinsi Nusa Tenggara Timur. BPS NTT.
- ^ "SoE, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 22 September 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 80 & 145. Diakses tanggal 22 September 2024.
- ^ "SoE, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 22 September 2020.
- ^ https://rakyatntt.com/mengenang-kembali-capaian-hebat-mendiang-usi-kusa-nope-bupati-tts-pertama/
- ^ Pieter R. Lobo Wabup TTS 2003-2008, diakses 1 Januari 2021.
- ^ Kembalikan Aroma Wangi Cendana di Bumi TTS, diakses 1 Januari 2021.
- ^ Egusem Piether Tahun dan Jhony Army Konay Dapat Ucapan Selamat Dari Warganet, diakses 1 Januari 2021.
- ^ Perolehan Kursi DPRD TTS 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD TTS 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ a b Kompas., Penerbit Buku (2001-<2005>). Profil daerah kabupaten dan kota (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797090094. OCLC 50024929. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 2017-12-02.