Kenakalan atau permen

(Dialihkan dari Trick-or-treat)

Kenakalan atau permen, tipuan atau permen, tipuan atau suguhan, atau (ke)jailan atau berian (bahasa Inggris: trick-or-treating) adalah kebiasaan Halloween untuk anak-anak dan orang dewasa di banyak negara. Anak-anak dalam kostum melakukan perjalanan dari rumah ke rumah, meminta suguhan dengan kalimat "Kenakalan atau permen". "Permen" biasanya dalam berbentuk permen, meskipun dalam beberapa budaya uang digunakan sebagai gantinya. "Kenakalan" mengacu pada ancaman, biasanya tidak aktif, untuk melakukan kejahilan pada pemilik rumah atau properti mereka jika tidak ada permen yang diberikan. Kenakalan atau permen biasanya terjadi pada malam tanggal 31 Oktober. Beberapa pemilik rumah memberi isyarat bahwa mereka bersedia membagikan makanan dengan memasang hiasan Halloween di luar pintu mereka; yang lainnya hanya meninggalkan camilan yang tersedia di teras rumah mereka agar anak-anak bisa bebas mengambilnya tanpa perlu masuk ke dalam pintu.

Foto seorang anak berpakaian sebagai tengkorak melakukan kenakalan atau permen di Redford, Michigan pada 31 Oktober 1979

Sejarah

sunting

Tradisi "Kenakalan atau Permen" memiliki akar sejarah yang dalam, bermula dari perayaan Samhain pada zaman Celtic. Pada malam ini, batas antara dunia manusia dan roh dianggap kabur. Orang-orang berdandan menyeramkan untuk mengelabui roh jahat. Seiring waktu, tradisi ini bercampur dengan perayaan Kristen dan berevolusi menjadi "Kenakalan atau Permen" yang kita kenal sekarang. Di balik kesenangannya, tradisi ini juga mengandung makna mendalam tentang siklus hidup dan kematian, serta pentingnya berbagi dengan sesama.

Meskipun "Kenakalan atau Permen" berasal dari budaya Anglo-Saxon, tradisi ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan mengalami adaptasi. Di beberapa negara, anak-anak tidak hanya meminta permen, tetapi juga uang atau makanan khas lokal. Selain itu, kostum yang digunakan juga sangat beragam, mencerminkan budaya dan tren yang sedang populer.

Lihat pula

sunting

Bacaan lebih lanjut

sunting