Tupai kecil
Tupai kerdil[1] | |
---|---|
Tupaia minor | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. minor
|
Nama binomial | |
Tupaia minor Miller, 1903
| |
Peta persebaran |
Tupai kecil atau disebut juga tupai kerdil (Tupaia minor) adalah salah satu spesies tupai yang berada dalam famili Tupaiidae.[1] Spesies ini adalah spesies asli yang berada di wilayah Thailand, Malaysia, dan Indonesia.[2] Nama yang dipakai hingga saat ini berasal dari kata dalam bahasa Melayu tupai yang dalam bahasa Inggris disebut squirrell yang memiliki arti lain dalam bahasa Indonesia yaitu bajing, dan hewan sejenis yang menyerupainya.[3]
Persebaran
suntingT. minor tersebar di wilayah semenanjung Thailand, semenanjung Malaysia, Sumatra, Kepulauan Lingga (Indonesia), Kalimantan, Pulau Laut (Indonesia), serta Banggi dan Balambangan (Malaysia). Dari katalog lokal Malaysia berjudul Catalogue of Mammal Skins in Sarawak Museum, Kuching, Sarawak, lebih dari 30 ekor individu dari T. minor telah ditemukan sejak tahun 1891 hingga 1991. Spesimen sebagian besar ditangkap di Gunung Penrisen, Gunung Dulit, Gunung Poi, Gunung Gading, Bau, Ulu Baram, Saribas, Kuching, dan Lembaga Penelitian Hutan setempat. Spesies ini tidak memiliki catatan fosil.[4]
Morfologi dan penampilan
suntingT. minor dapat dibedakan dari spesies tupai lainnya dari sisi penampilannya. Hewan ini memiliki bulu tubuh yang bagian atasnya dibalut paduan warna terang dan gelap, umumnya berwarna coklat zaitun berbintik-bintik. Bagian atas inilah yang mencolok dan sering memiliki semburat kemerahan ke arah bagian belakang tubuh.[5] Panjang anggota tubuhnya sama dan memiliki cakar yang panjang. Total panjang maksimumnya adalah sekitar 450 mm, di mana setengahnya merupakan ekor.[6] Ekornya panjang dan tipis, dan sisi atasnya berwarna lebih gelap dari tubuh.[5]
Perilaku, pola makan, dan reproduksi
suntingT. minor adalah hewan diurnal (aktif di siang hari). Dan sering terlihat pada ketinggian 3 hingga 8 meter dari permukaan tanah, terkadang bisa mencapai 20 meter, berjalan berpindah sepanjang liana atau antar dahan pepohonan kecil.[5] Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tanah dan di semak-semak rendah, bersarang di akar pohon dan kayu yang tumbang. T. minor bergerak dalam postur semiplantigrade (nyaris menapakkan kaki secara sempurna) yang memungkinkannya menjaga pusat gravitasinya tetap pada pohon. Cakar di tangan dan kakinya cukup tajam dan agak melengkung, yang berguna untuk memanjat.[7]
T. minor adalah hewan omnivora; makanannya termasuk serangga dan buah. Scandentia memiliki signifikansi ekonomi yang kecil karena tidak banyak merusak tanaman atau perkebunan. Namun, T. minor dapat menjadi penyebar benih untuk beberapa spesies Ficus.[8]
Hewan ini melahirkan dari satu hingga tiga anak sekaligus setelah periode kehamilan 45 hingga 55 hari. Umur maksimum mereka adalah sekitar 9 hingga 10 tahun.[9]
Referensi
sunting- ^ a b (Inggris)MSW3. 2005. Tupaia minor [terhubung berkala]. http://www.departments.bucknell.edu/biology/resources/msw3/browse.asp?id=11900014 [4 Apr 2014]
- ^ a b Cassola, F. (2016). "Tupaia minor". The IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2016: e.T41497A22279656. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-2.RLTS.T41497A22279656.en. Diakses tanggal 15 Januari 2018.
- ^ Wilkinson, R. J. (1901). A Malay-English dictionary Kelly & Walsh Limited, Hongkong, Shanghai and Yokohama.
- ^ Jacobs, L.L. 1980. Siwalik fossil tree shrews. Comparative biology and evolutionary relationships of tree shrews. New York. Plenum Press. Pg. 202-203
- ^ a b c Payne, J., Francis, C. M. and Phillipps, K., 1985. Mammals of Borneo. The Sabah Society with World Wildlife Fund Malaysia. Pg. 163. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Feldhamer, G.A., Drickamer, L.C., Vessey, S.H., and Merritt, J.F., 1999. Mammalogy : Adaptation, Diversity and Ecology. United States: McGraw-Hill. Pg. 202-203
- ^ Lelevier, M. and L. Olson. 2005. "Tupaia minor" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed January 7, 2009 at http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Tupaia_minor.html.
- ^ Shanahan, M., S. Compton. 2000. Fig-Eating by Bornean Tree Shrews (Tupaia spp.): Evidence for a Role as Seed Dispersers. Wilson, D.E., and Reeder D.M., 1993. Mammal species of the world, second edition. Smithsonian Institution Press. Pg. 132
- ^ Lelevier, M. & L. Olson (2005). "Tupaia minor" (On-line). Animal Diversity Web. Diakses tanggal 7 Januari 2009.